"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Sabtu, 11 Agustus 2012

Facebook dunia yang maya yang menjadi nyata

 Oleh M. Taufiqillah Al-Mufti  

Saya seperti mendapat ilham akan tulisan mengenai Facebook dalam alat komunikasi paling bebas. Tidak hanya bebas namun juga luas penuh variatif-variatif yang ditawarkan dalam media lunak berupa situs sosial yang merenggut hati hampir seluruh penghuni bumi. Tidak dipungkiri lagi situs yang pada awalnya sebagai media komunikasi antar client dalam bisnis, persahabatan, komunitas, dan lain sebagainya yang berbau kelompok sosial. Variatif, Inovatif dan kreatif itu yang dicoba oleh Mark Zukerberg dalam mengelola website sosial sekelas facebook. Persaingan yang ketat dan berambisi untuk menjadi nomor satu mungkin itu sebagian motto darinya. Benar sekali kalau memang benar. Karena diantara beberapa jejaring sosial seperti Friendster, Myspace, dan lain-lain, hanya Facebook yang mampu menandingi segala pesaingi-pesaingi itu. Lebih inovatif tepat menjadi alasan tersohornya Facebook.

Kreatif dalam up date 

Sisi kreatifitas Facebook sebagai media informasi dalam jejaring komunikasi dunia maya yang perlu mendapat apresiasi besar, bukan karena seorang Mark adalah Yahudi dengan ras yang tidak diragukan lagi akan kedigdayaannya di dunia ini. Tapi coba kita lihat dari bentuk pengaplikasiannya yang sangat berbeda dengan jejaring sosial lainnya. Di sana (Facebook) tersedia yang namanya chat. Sedang kita tahu chat adalah salah satu fitur komunikasi dalam dunia maya yang biasa dipakai oleh beberapa situs seperti Yahoo, MIRC, dan ebuddy namun situs-situs itu mempunyai keterbatasan. Keterbatasannya terletak pada programnya yang dikhususkan pada chat saja. Sangat bertolak belakang dengan Facebook yang menyajikan tidak hanya dengan chat semata, chat hanya sebagian fitur yang ditawarkan, seperti up date status atau pemaparan melalui beranda umum yang akan dilihat oleh orang-orang. Jadi seorang yang tengah dulanda kegalauan, keresahan, kesenangan, kebahagiaan, kecewa, putus asa, jatuh cinta, patah hati, dan lain-lain dapat dituangkan dalam kolom kecil diatas.

Realita De Facto Facebook Menjadi Dunia Kedua

Kenyataan Facebook yang meledak dikalangan modern dan tradisional menandakan reformasi dalam aktifitas komunikasi yang sangat mudah dan integral (lengkap). Realita ini tentu dipengaruhi beberapa apologi yang memiliki relasi erat dengan kaitannya Facebook. Dan akan saya terangkan dibawah ini. Indikator ini saya dapatkan dari proses analitis mendalam setelah online bertahun-tahun.

Pertama, Facebook sebagai Ladang Curhat

Curhat atau curuhan hati sebuah istilah yang sering dipakai umumnya oleh para kaum hawa. Namun istilah itu kini konon katanya sudah membumi walau lelaki sekalipun. Setiap orang didunia ini pastilah mempunyai masalah. Tapi tidak semua orang tahu solusi dari tiap masalahnya, dan tidak setiap orang tahu siapa atau dimana curhat itu disampaikan. Nahhh... Facebook datang dengan kabar gembira kepada kaum galauwers-galauwers dan orang-orang yang kurang mampu menerangkan isi hatinya.

Isi hati inilah yang dipaparkan dalam kolom Facebook yang sangat dimungkinkan orang-orang terdekatnya atau orang yang melihatnya akan sedikit mencurahkan pemikirannya dalam memberikan solusinya. Regulasi up date status yang sudah menjadi adat istiadat ini. Menjadi keterkaitan wajib oleh sebagian orang yang menjadikan Facebook sebagai tumpahan isi keluh kesah.

Sedangkan kalau kita bandingkan dengan realitas sosial, Facebook dan dunia, mempunyai keterkaitan yang sama. Tiap orang baik dalam kalangan agama mempunyai media pelimpahan isi hatinya dalam ungkapan ibadat-nya yang tertera dalam sholat dari kriteria bacaannya dan do’a. Seorang pebisnis mempunyai medianya sendiri dalam menuangkan keluhannya dalam kendala berbisnis dengan melakukan presentasi dan meeting. Dan di Facebook mempunyai media untuk curhat yang lebih konperhensif semua orang mempunyai keluasaan dalam mencurahkan isi hati dan akalnya. dari segala bidang, ekonomi, agama, cinta, politik, bisnis, dan lain lain. maka tidak salah apabila Facebook dikatakan sebagai media yang hampir menggantikan fungsional dunia bahkan TUHAN.

Facebook Sebagai Central Marketing

Pergolakan dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang ketat akan persaingan dalam keunggulan dalam hasil produknya, maka tidak cukup dengan peningkatan keunggulan produk tapi juga dalam keefektifan pemasaran dan distribusinya. Banyak dari para pebisnis yang tak ingin kalah saing dalam pemromosian barangnya yang terus mengembangkan inovasinya untuk memasarkan produk-produk yang baru dari hasil industri. Surat kabar, televisi, radio, dan internet. Keempat alat manifestasi informasi itu menjadii objek vital dalam pemasaran bisnis.

Salah satu dari alat yang menjadi central informasi itu yang terdengar baru dan inovatif ialah dari media internet. Internet yang memiliki kelebihan dalam ledakan informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja, apa saja??. Menjadikan internet melebihi keunggulannya dari ketiga sisanya (televisi, radio, surat kabar). Karena ketiga sisanya itu mempunyai kekurangan dalam penyajian data yang sangat terbatas. Namun unggul dalam persuasifitasnya atau ajakannya untuk mengajak konsumen.

Kehadiran media internet yang sangat membantu mempromosikan suatu produk. Dan disusul dengan kehadiran situs sosial dalam internet seperti Facebook, tentu sangatlah membantu. Di sini Facebook hanya sebagai piranti yang menggantikan sedikit fungsi dari pasar. Mengapa?. Karena Facebook mempunyai fitur dalam pengiklanan barang. Dengan sedikit melakukan transaksi dengan menyetor data barang yang ingin diiklankan dan kemudian mencamtumkan nomor seri rekening ATM sebagai pembayaran pajak tukar jasa setelah diiklankan. Perihal promosi dalam Facebook ini yang dapat dikatakan sebagai “dunia kedua” . yang biasanya sering kita ketahui bahwa yang namanya promosi itu selalu dilekatkan dengan pamflet-pamflet yang tertancap di pinggir jalan-jalan atau promosi melalui spanduk-spanduk yang diikat diantara pohon, atau mungkin lagi seperti kolom kotak yang rekatnkan dengan jembatan penyebrangan seperti di depan kampus saya IAIN Sunan Ampel atau pada lampu-lampu kota yang rekatkan dengan tiang-tiang penyangganya yang biasanya tertulis avaible space yang maksudnya tersedia ruang untuk diisi.

Kedua bukti tadi cukup bagi saya untuk mengintepretasikan Facebook sebagai dunia kedua bagi peminatnya. Yang mereka dapat mengaktualisasikan hampir dari kehidupan sehari dalam Facebook terutama dalam aspek komunikasi.

Sumber : Suara warga news

Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive