untuk lebih lengkapnya kunjungi website admin klik disini
“Dunia Selebritis makhluk Narsis”, Dajjal kecil dijaman Jahiliyah
“Dunia Selebritis makhluk Narsis”, Dajjal kecil dijaman Jahiliyah
Akhir-akhir ini masyarakat kita banyak dimanjakan dengan banyaknya ajang-ajang bodoh bin tidak berguna yaitu lomba sebagai batu loncatan untuk jadi orang beken alias selebritis binti Narziz. Konon, ajang ini digelar untuk menyalurkan hobi dan bakat-bakat terpendam, khususnya yang dimiliki para remaja, bahkan anak-anak yang bukan lagi remaja atau ABG juga diberi kesempatan. Ada sebuah stasiun televisi swasta yang berbaik hati menggelar ajang untuk orangtua duet bareng anaknya. Ajang lomba yang ditawarkan juga dan bermacam-macam. Dan kontes kecantikan, putri-putrian, menyanyi, lawak, model dan segudang kontes lain. Tak jarang, bila sudah kebelet ingin menjadi artis, orang memakai jasa agency, atau mendatangi produser dan sutradara serta mau berpose apa saja, buka-bukaan memperlihatkan aurat hingga rela tak dibayar asal bisa Dilempar jadi artis bin Narziz . Usai itu bersiaplah Iah menapak jalan gemerlap dunia tapi gelap didalam hati dan pikiran , dunia selebritis asin metis yang penuh keindahan semu yang bo’ongan alias tipu muslihat syetan terkutuk.
Firman Alloh :
“Dan dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dan jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. ltulah kesenangan hidupdiduniadan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik di surga.”(Ali-lmran: 14)
Panutan bernama “Selebritis”
Masyarakat kita saat ini tengah mengalami ancaman super degradasi moral secara besar-besaran bin massal. Tak cuma informasi yang buruk, dunia hiburan pun ikut menjadi alat perusak moral. Apalagi yang disuguhkan media saat ini selain hanya propaganda dunia selebritis? Informasi dan dunia hiburan tak lagi memberikan sesuatu yang bisa mendidik dan menghibur masyarakat secara sehat, tapi justru memberi pengaruh sebaliknya yaitu kebrobokan moral terjadi secara massal.
selebritis) menjelma sebagai “nabi baru” atau panutan jahiliyah modern. Segala sesuatu yang ada pada diri mereka jadi panutan. Begitu mudahnya masyarakat kita meniru mereka . Kita bias menyaksikan begitu besar dan hebatnya pengaruh selebritis di kalangan generasi muda bin ABG. Hingga tatkala sang selebritis manggung, mereka rela antri dan berdesak-desakan berjam-jam serta mengeluarkanuang yang tak sedikit alias sangat mubadzir. Mereka histeris, berteriak bahkan menangis atau pingsan (ya ampuun…. ), jika bisa menyaksikan sang idola di depan mata. Sungguh kepuasan semu yang hanya memberikan kerugian dan kemubadziran belaka, baik itu secara materi, waktu juga tenaga. Tak lebih. Pemujaan dan pengidolaan terhadap para selebritis juga banyak terjadi tanpa mengindahkan sisi moral sang selebritis. Sementara pihak-pihak tertentu melihat peluang menggiurkan dengan menjadikan sang seleb yang tengah naik daun untuk menjadi ikon bagi produknya. Misalnya dengan menjadikannya model iklan produk tertentu, sehingga otomatis produk itu akan laris manis di pasaran dan menjadi tren bin modis di masyarakat. Muncullah peniruan besar-besaran terhadap sang idola, dan juga gaya bicara, cara berpakaian, model rambut, gaya hidup dan sebagainya tanpa mengindahkan pantas tidaknya hal tersebut, dan tanpa menimbang syar’i atau tidak. Bisa dibayangkan betapa hebatnya pengaruh selebritis, padahal banyak dan mereka yang berkiblat pada dunia barat. Tapi, siapa yang peduli? Sementara banyak dan masyarakat kita yang hanya berpikir instant akibat pengaruh media global yang tak bertanggung jawab. Mereka terus diiming-imingi mimpi mi dan itu, hingga berkeinginan agar bisa seperti artis idolanya dan kalau perlu ikut terjun jadi selebritis. Yah….? apakah mungkin karena penyakit keluguan yang luarbiasa masyarakat Indonesia ya, Aliasnya ini merupakan penyakit moral yang sangat ganas yang tidak bias dibiarkan begitu saja.
Fenomena memuja dan mengidolakan selebritis ini akan terus berkesinambungan dengan munculnya kemerosotan moral yang semakin banyak dan membesar merembet meremen meremen kemana mana! Sungguh suatu kenyataan yang menyakitkan. Nabi baru bernama selebritis begitu mempesona banyak jiwa. Para penggemarnya dibuat lalai dan mengingat Allah, jatuh bangun sampai lupa dirinya itu siapa dan apa tujuannya hidup didunia, Naudzu billahi min dzalik.Semoga kita tidak termasuk kaum tersebut.
Secara naluri, siapa yang tidak tertanik dengan materi dan glamournya hidup yang bisa diperoleh dan dinikmati dan dunia seleberitis? Jangankan kita, orang awam dengan modal agama yang paspasan. Yang katanya ustadz dan da’i (mungkin da’i-da’ian kali ya) saja, yang tentunya pengetahuan syariatnya lebih dan kita, ikut-ikutan terjun jadi selebritis. Mereka ikut “ngartis’ main sinetron juga nyanyi! Saking semangatnya, katanya sih untuk melebarkan dakwah (ini alasan yang tidak masuk akal). Pak ustadz ini memproduksi filmnya sendiri hingga dibela-belain membuat rumah produksi. Begitulah, dunia selebritas dan pundi-pundi materi juga ketenarannya yang serba maksiat. Bisa memerangkap siapa saja, meski mereka tahu atau pura-pura tidak tahu banyak penyelewengan syaniat dalam dunia selebritis.
Gemerlapnya dunia selebritis memang hebat dan meninggalkan kesan “wah “ bagi para pemuja dunia.Tak heran meneka yang terlanjur terbelenggu iming-iming dunia tak peduli bahwa dunia artis secara langsung ataupun tidak langsung ikut ambil bagian dan turut bertanggung jawab kepada banyaknya kebobrokan moral. Kita ambil contoh, akting yang dilakukan artis dalam film atau sinetron hanyalah pura-pura dan bohong. Namun bisa memancing emosi penonton hingga tergerak menirunya. Misal adegan kriminal, korupsi, perkosaan, adegan seks dan gaya hidup bebas lain, salah satu contoh terpopuler saat ini adalah menyebarnya dan sangat pesatnya sebaran video porno ariel Peter Porn dengan kedua perempuan main lawannya luna maya dan cut tari, entah itu memang skenario mereka untuk kembali mentenarkan mereka yang tadinya melegenda ,seperti penjualan album peterPorn yang mencapai jutaan keping CD mereka, bahkan merupakan penjualan album terbanyak diIndonesia sehingga mereka tenar sekali dikenal seluruh masyarakat bahwa mereka adalah group band popular masa kini sehingga baik penampilan dan gayanya ditiru oleh generasi muda saat itu, selang waktu kemudian mereka kelihatannya meredup dan tidak setenar masa lalunya, sehingga mungkin biar mereka tenar, maka mereka membuat sesuatu yang akan sangat menggegerkan masyarakat bahkan dunia walaupun resikonya merendahkan martabat manusia mereka yaitu beredarnya video porno milik mereka, dimana mana video ini dijual secara sembunyi-sembunyi dalam bentuk VCD atau DVD dengan harga belasan ribu, sehingga banyak dijangkau masyarakat awam tidak tahu apapun, secara sengaja atau tidak mengkonsumsi video porno ini yang dampaknya tentunya luar biasa jeleknya. inilah keparatnya makhluk macam selebritis. Apa dampaknya dari video tersebut, jangan ditanya lagi dampaknya lebih mengerikan daripada yang kita duga. ternyata korbannya adalah kebanyakan anak seusia Sekolah dasar, bahkan yang diekspos telah mencapai puluhan korban pencabulan oleh anak seusia 11 tahun dan korbannya adik kelasnya yang duduk di kelas 5 atau kelas 6 SD setelah menonton video tersebut mereka meniru adegan persis yang dilakukan artis biadab tersebut, sehingga mau tak mau anak usia sekarang harus mengalami kebrobrokan moral yang mengerikan dan pendewasaan lebih awal.
Takmustahil,sedikitdemi sedikit “didikan” dari dunia pura-pura (dunia artis bin narziz) ini direalisasikan dalam kehidupan nyata. Langkah lebih jauh, dunia acting bukan saja bisa mempengaruhi sikap dan gaya hidup seseorang, bahkan bias mempengaruhi idiologi bahkan keyakinan seseorang. Contoh lain adalah iklan yang dibintangi antis terkenal, bias memancing sikap konsumtif dan pemborosan tiada terkendali dan menumbuhkan rasa tak percaya diri. Hingga kita mengeluarkan uang untuk hal yang tidak perlu dan sia-sia bin berlebihan dalam pengeluaran.
Padahal Rasulullah melarang ni bisa memancing frustasi, rasa serba kurang, minder, tidak puas dengan apa yang dimiliki serta selalu kompetitif dalam hal negatif. Karenanya hendaknya kita bertakwa dan berpikir dewasa hingga kita tenteram dan tak resah. Yang menurut saya aneh adalah jaman sekarang ini justru orang tua yang jadi panutan generasi Muda malahan nyontoh prilaku generasi muda sendiri yang hidupnya hanya serba galmor dan sia-sia penuh maksiat, kalau begitu bagaimana nasib generasi yang akan datang, Naudzubillah.
Firman Alloh :
“Barangsiapa bertakwa pada Allah akan dijadikan semua perkaranya menjadi mudah.”(Ath-Thalaq: 4)
Dunia artis adalah dunia yang glamour tidak bertujuan hidup. Yang tak kuat akan terjebak di dalamnya, sebab di sanalah berpusat segala kebobrokan moral dan jurang segala kemaksiatan seperti aurot diumbar besar-besaran, gaya hidup bebas, Penyalahgunaan obat terlarang, free sex, minuman keras dan penyelewengan terhadap berbagai norma agama yang lain. Sebagai sosok yang dipenuhi materi dan topeng rupa yang menawan atau kalau pelawak topeng muka codot “. seorang selebritis memang bisa melakukan apa saja dengan materi yang dimilikinya apalagi berhala sekarang adalah harta. Maka apa jadinya jika sosok bobrok seperti mi dijadikan idola. Bisamditebak, kebobrokan moral makin merajalela karena masyarakat berguru pada orang yang salah.
Gaya busana yang tak lagi memenuhi syarat syar’i, tak peduli akibatnya. wanita-wanita telanjang ataupun setengah telanjang banyak kita temui dalam dunia artis. Aurat dibiarkan terbuka hingga dengan leluasa menjadi santapan mata-mata penuh nafsu syeiton. Harga diri dan rasa malu tak lagi berharga dan diobral murah. Mereka seolah tak takut pada sanksi dan Azab dari Allah. Dalam haditsnya Rasulullah bersabda,
“Siapa pun wanita yang melepaskan pakaiannya (menampakkan auratnya) bukan dirumahnya sendiri, maka Allah akan merobek tirai kehormatannya (tidak ada penyelamat baginya). “ (Riwayat Ahmad, At-Tabrani, dan Al-Hakim)
Selain itu, dalam dunia artis juga banyak terjadi tabarruj dan ikhtilat, pacaran serta hubungan bebas di luar nikah, apapun caranya entah itu 180 derajat melenceng dari norma agama tidak mereka perdulikan, yang penting asal tenar tidak karuan, hingga akibat menimpa mereka belum jera sama sekali. Para selebritis tanpa beban dan malu berpelukan atau berciuman dengan lawan jenis di depan umum. Zina sudah sangat dianggap hal biasa dalam duniaselebnitis, inikah panutan masyarakat sekarang, pantas sajalah kalau akhir-akhir ini banyak kasus perkosaan dan sebagainya tidak lain adalah dampak dari televise yang berisi dunia setan. “Semua yang ada dijelas menyimpang dan syariat.
Ø Rasulullah bersabda,
ditusuk Jarum dari besi adalah lebih baik daripada menyentuh seseorang yang bukan mahramnya.” (Riwayat Tabrani)
Ø Firman Alloh :
“Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu sesuatu perbuatanyang keji dan Jalan yang buruk.”(AI-lsraa’: 32)
Dalam dunia artis pun, agama dijadikan olok-olok , topeng ketenaran dan diselewengkan. Banyak film mistis yang di dalamnya menampilkan sosok ulama, yang selalu berskenario dalam peran si pengusir setan (bukankah setannya dia sendiri.. haha) di sisi lain film yang sama ada adegan umbar aurat dan sosok mbah dukun. Belum lagi sosok si artis yang tanpa beban membuka jilbab. Hal ini sangat menyakitkan, tak peduli meski ia mengaku sudah menyandang predikat haji (maklum gelar haji seklarang jadi tren). Masih banyak lagi penyimpangan dan pelecehan yang terjadi dalam dunia selebritis. Uraian di atas hanyalah sebagian kecil, jika dijabarkan 1000 halaman buku tak cukup membahas masalah ini karena saking kompleksnya. Belum lagi efek-efek negatif yang ditimbulkan dan maraknya dunia selebritis terhadap si artis sendiri ataupun masyarakat.
Ditambah lagi konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan selebritis di akhirat kelak. Bukankah telah ada ancaman bagi wanita pelaku maksiat yang suka berlenggak lenggokdan pamer aurat, bahwa mereka akan diadzab sekeras-kerasnya dan tidak akan mencium baunya surga? Jadi, masihkah menjadi seorang selebritis jadi impian? Jika anda mampu berpikir logis dan lebih dewasa maka sesungguhnya Impian sesungguhnya dunia ini adalah beramal sholih sebanyak mungkin untuk bekal akhirat bukan meniru tren gaya artis makhluk narziz yang prilakunya sangat tidak karuan dan penuh kemaksiatan.(Refrensi : Majalah_keluarga Islam)