ng
masuk neraka jahannam.”
Ketika
saya hadir di ta’lim Salafi yang ada di masjid Hidayatus Shalihin Poltangan
Pasar Minggu (Salafi Sururi), ustadz-ustadznya : “Salafi
Wahdah Islamiyyah adalah Khawarij anjing-anjing neraka yang menggunakan system marhala.”
Ketika
saya hadir di masjid Fatahillah (Salafi Yamani), Salafi Yamani :
“Salafi Sururi, Salafi Haraki, Salafi Turatsi, Salafi Ghuraba, Salafi Wahdah
Islamiyyah, Salafi MTA, Salafi Persis, Salafi Ikhwani, Salafi Hadadi, Salafi
Turabi bukanlah Salafi, tapi Salaf-I (Salafi Imitasi) yang Khawarij, bid’ah dan
hizbi.”
Ja’far
Umar Thalib (Salafi Ghuraba) “Abdul Hakim Abdat (Salafi Turatsi) itu ustadz otodidak yang
pakar hadats (najis) bukan pakar hadits.”
Muhamad
Umar as-Seweed (Salafi Yamani) “Ja’far Umar Thalib itu ahli bid’ah dan Khawarij.” Bahkan komplotan
as-Seweed membuat buku dengan judul “Pedang Tertuju di Leher Ja’far Umar
Thalib”, yang artinya Ja’far Umar Thalib halal dibunuh.
Abdul
Hakim Abdat (Salafi Turatsi) “Salafi Wahdah Islamiyyah itu sesat menyesatkan dan melakukan
dosa besar”, (hanya) karena mendirikan yayasan/organisasi. Organisasi menurutnya
adalah hizbi.
Salafi
Wahdah Islamiyyah “Salafi Yamani dan Abdul Hakim Abdat itu Salafi-salafi primitif
dan terbelakang yang hanya cocok hidup di jaman puba atau pra sejarah.”
Pokoknya
tak terhitung lagi perseteruan antar Salafi. Dan, ini baru kisah perseteruan
antar sesama Salafi, belum lagi perseteruan Salafi dengan NU, Persis,
Muhamadiyyah, Majelis Rasulullah, PKS, DDII, Tarbiyyah, Nurul Musthofa, HTI dan
banyak lagi.
Ironis
sekali, Salafi yang mengaku-ngaku anti perpecahan, anti hizbi kok malah berperan
sebagai aktor utama perpecahan umat Islam. Juga sebagai biang kerok kekisruhan
di kalangan Ahlussunnah. Salafi sendirilah penyebab dakwah salafus shalihin
menjadi hancur berantakan.
Ironis
sekali, Salafi yang konon belajar jauh-jauh dan lama-lama ke Timur Tengah, tapi
di tataran basic yaitu akhlak, kurang tertata dan arogan.
·
Jangan halangi dakwah Salafi, biarkan Salafi sendiri yang
menghalangi dakwah Salafi.
·
Jangan memecah belah barisan Salafi, karena barisan Salafi akan
berpecah belah dengan sendirinya dan secara alami.
·
Jangan hancurkan Salafi, karena cukup Salafi sendiri dengan
kesadaran penuh dan suka cita menghancurkan dirinya sendiri.
Sudah
terlalu lama firqah Salafi dari apapun alirannnya dan sektenya melukai umat Islam,
melukai Ahlussunnah, melukai ahlu atsar dengan gaya-gayanya yang egomaniak. Mungkin
sekarang tiba saatnya pembalasan dari Allah Swt. Gara-gara cara dan tabiat orang Salafi lah yang
menyebabkan masyarakat awam menjadi benci terhadap sunnah.
__________________________________________________________________
Kesimpulan:
Kesimpulan:
Al-Imam
Abu Ishaq asy-Syathibi telah menguraikan dalam kitabnya, al-I’tisham, menyebutkan
bahwa salah satu tanda aliran atau firqah sesat adalah terjadinya perpecahan di
antara mereka. Hal tersebut seperti telah diingatkan dalam firman Allah Swt.: “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai
berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.” (QS. 3:105). “Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di
antara mereka sampai hari kiamat.” (QS. 5:64).
Dalam
hadits shahih riwayat Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya
Allah ridha padamu tiga perkara dan membenci tiga perkara. Allah ridha kamu
menyembahNya dan janganlah kamu mempersekutukanNya, kamu berpegang dengan tali
(agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai…”
Sya’roni
As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 01 Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar