"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Senin, 28 November 2011

Syair : SEMUA HANYA TITIPAN-NYA

"SEMUA HANYA TITIPAN-NYA"


Rejeki itu milik Allah SWT
kita hidup itu Seperti Tukang parkir
Dititipi lalu diminta lagi pemiliknya
Sedang pemilik segalanya didunia ini Allah
Jika mendapatkan rejeki kita bersyukur,
Jika kita kehilangan harta/benda hendaknya bersabar,
biar bagaimanapun kalau memang belum jadi rejeki
dikejar sampai pucuk gunung pun takkan kita dapatkan.
Harta kita yang sebenarnya itu adalah amal shalih kita (sedekah)
Yang akan kita panen nanti diakhirat

Wahai, Kawan-kawan semua
Janganlah kita tertipu dunia
Gemerlapnya menyilaukan mata 
Akan tetapi Gemerlap yang semu
Yang cepat berlalu
Dan hanya orang lugu (bodoh agama)
Yang tertipu


Gemerlap dunia menuntun pendambanya
Kelubang kebinasaan
semakin dicari semakin kabur
semakin dikejar semakin menjauh
semakin bermain semakin dipermainkan
Itulah tipu daya Iblis keparat
 Yang ingin melalaikan akhirat

Merugilah budak dunia
Lelah badan lelah jiwa
mengejarkan bayangan tak nyata
Didunia sengsara 
Diakhirat disiksa
Dunia yang dikira surga
Ternyata adalah neraka

 Dunia ini hanya sementara
Takkan abadi tuk slamanya
Akhirat Tujuan kita
Akhirat kampung halaman kita
Janganlah kita terpedaya oleh kesenangan dunia
Jangan sampai merugi besar akhirnya.

(by : Ashabul_Muslimin)
Share:

Minggu, 27 November 2011

TAUHID

Assalamu'alaikum.
Bislillahirrokhmanirrokhim.

Sebagai orang islam salah satu hal yang harus di mengerti dan di
resapi adalah masalah tauhid. Untuk itu, sekarang kita akan mengkaji
tentang TAUHID.

TAUHID menurut bahasa adalah mengesakan. Sedangkan menurut syariat,
tauhid adalah mengesakan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah
ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah
dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar.

Mempelajari ilmu tauhid hukumnya fardhu a'in atau kewajiban individual
(perorangan). Kewajiban ini dimaksudkan untuk memantapkan keimanan
sehingga tidak mudah goyah karena adanya kepercayaan-kepercayaan lain.

Yang sering orang pertanyakan ialah "apakah keimanan itu akan rusak
atau batal ?". Perlu di jelaskan disini, keimanan dapat rusak dan
batal disebabkan perbuatan atau keyakinan tertentu. Misalnya, tidak
beriman kepada salah sati di antara rukun iman yang berjumlah enam
(iman kepada Allah, rosul-rosul-Nya, malaikat-malaikat-Nya.
Kitab-kitab-Nya, hari qiyamat, serta takdi-Nya). Seperti, tidak
mempercayai salah satu kitab Allah, tidak percaya pada qodar Allah,
menghina islam dengan menyembah patung, menghina rasul, tidak
mempercayai kewajiban-kewajiban yang di tetapkan syariat islam atas
dirinya dan lain-lain.

Dalam membicarakan ilmu tauhid ada dua (2) macam dalil yang digunakan, yaitu :
1. Dalil naqli
dalil naqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada ayat-ayat
al-quran dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.

2. Dalil Aqli
Dalil Aqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada akal (Pemikiran).

Dewasa ini banyak yang atau lebih tepatnya sebagian orang islam yang
tidak mengetahui pembagian tauhid. Bahkan beberapa waktu lalu ada
seorang teman yang bertanya tentang pembagian tauhid, ia berkata bahwa
ia belum pernah diterangkan tentang pembagian tauhid. . . . .
Astaghfirullahaladzim . . . Padahal kita sadari mengetahui pembagianya
itu sangatlah penting. Maka dari itu sekalian saja kita sisipkan
disini, sehungga yang mengalami hal yang sama dengan teman saya
tersebut.

Tauhid dibagi menjadi tiga (3) yaitu :

1. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah dalam hal ini mencakup Tauhid Uluhiyah dan Ibad,
artinya pengesaan Allah dan sekaligus beribadah kepadanNya. Dengan
kata lain hanya Allah saja yang Haq di sembah dan sebagai tujuan
beribadah.

2. TAUHID RUBUBIYAH
tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah yang berhubungan dengan hal
ikhwal dan kehendak yang berhubungan dengan Allah. Seperti penciptaan
alam yang Allah kerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun.

3. Tauhid Asma' wa sifat
Tauhid asma' wa sifat maksudnya adalah beriman kepada Nama-nama Allah
yang di tetapkan dalam Al Qur'an dan Sunah secara utuh.

Demikian pembahasan tentang masalah Tauhid. Untuk lebih jelasnya bisa
anda tanyakan pada Guru agama masing-masing. INGAT INTERNET BUKAN
TEMPAT TERBAIK BELAJAR ISLAM, TEMPAT TERBAIK UNTUK BELAJAR IALAH GURU.
Dalam ilmu agama tidak mengenal kata otodidak, hal ini berkaitan
dengan pertanggungjawaban ilmu dan syafaat. Jika kita belajar dari
guru maka jika ditelusuri jauh ke atas maka barokah ilmu,
pertanggungjawaban dan syafaat ilmu akan sampai kepada rasullullah,
maka jangan remehkan guru.

Wassalamu'alaikum. . . .

Share:

DAFTAR ISI MENURUT LABEL



Untuk melihat Daftar Isi Berdasarkan label silahkan di klik aja sob.


Share:

Sabtu, 26 November 2011

TABLIGH AKBAR MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARAM 1433 H (MAJELIS TA'LIM NURUL MUSTOFA-NUMUS)



Assalamu'alaikum.
Bismillahirrokhmanirrokhim . . .
Pengumuman kami tujukan kepada seluruh umat islam di indonesia,
khususnya yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya serta anggota
majelis taklim Nurul Mustofa dan Majlis Ashabul Muslim.
Malam ini (Sabtu malam minggu 26/11) insyaallah akan diadakan TABLIGH
AKBAR MENYAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1 MUHARRAM 1433 H BERSAMA MAJELIS
TA'LIM NURUL MUSTOFA (NUMUS) yang insya Allah akan di selenggarakan
pada
pukul : 20.00 (Ba'da Isya)
hari/tgl : sabtu, 26 November 2011,
Tempat : Maqom Al Habib Abdurrahman Al Habbsy cikini,
alamat : Jl. Cikini raya, Menteng- Jakarta Pusat
Mari isi malam Minggu kita dengan kegiatan yang bermanfaat, dzikrul
maut (ingat mati) akan mendekatkan kita pada Allah. Bagi yang berkenan
hadir silahkan langsung menuju ke tempat tujuan. Dan bagi yang tidak
bisa hadir silahkan isi malam minggu anda dengan dzikir dan sholawat,
insyaallah berkah.
Demikian pengumuman untuk kali ini, untuk jadwal selanjutnya
insyaallah nanti akan kami posting melalui wesite ashabul-muslim.com
ini, untuk mendapatkan jadwal melalui email silahkan berlanggan email
feed dari kami. Semoga bermanfaat . . . .
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
--
kunjungi situs kami di :
http://www.ashabul-muslim.com/
<http://www.co.cc/?id=187926&h=YTF1TjFxdzQxNm84eXkwR2kyVk4=&r=aHR0cDovL2F2LXV6enkuYmxvZ3Nwb3QuY29tLw==>
Share:

Jumat, 25 November 2011

Sejarah Pembukuan Hadits

Pembukuan berbeda dengan penulisan. Seseorang yang menulis sebuah
shahifah (lembaran) atau lebih disebut dengan penulisan. Sedangkan
pembukuan adalah mengumpulkan lembaran-lembaran yang sudah tertulis dan
yang dihafal, lalu menyusunnya sehingga menjadi sebuah buku.
 
Upaya untuk mengumpulkan dan membukukan hadits telah dilakukan pertama kali oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Hal-hal yang mendorong untuk melakukan pengumpulan dan pembukuan adalah:
  • Tidak adanya larangan pembukuan, sedangkan Al-Qur’an telah dihafal oleh ribuan orang, dan telah dikumpulkan serta dibukukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Dengan demikian dapat dibedakan dengan jelas antara Al-Qur’an dengan hadits.
  • Kekhawatiran akan hilangnya hadits karena ingatan kuat yang menjadi kelebihan orang Arab semakin melemah, sedangkan para ulama telah menyebar dibeberapa penjuru negeri Islam setelah terjadi perluasan kekuasaan negeri Islam.
  • Munculnya pemalsuan hadits akibat perselisihan politik dan madzhab setelah terjadinya fitnah, dan terpecahnya kaum muslimin menjadi pengikut Ali dan pengikut Mu’awiyah, serta Khawarij yang keluar dari keduanya. Masing-masing golongan berusaha memperkuat madzhab-nya dengan cara menafsirkan Al-Qur’an dengan makna yang bukan sebenarnya.
Akan tetapi, upaya pengumpulan ini belum menyeluruh dan sempurna karena Umar bin Abdul Aziz wafat sebelum Abu Bakar bin Hazm mengirimkan hasil pembukuan hadits kepadanya. Para ahli hadits memandang bahwa upaya Umar bin Abdul Aziz merupakan langkah awal dari pembukuan hadits. Mereka mengatakan, “Pembukuan hadits ini terjadi pada penghujung tahun ke 100 pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz atas perintahnya.”
Adapun upaya pembukuan yang sebenarnya dan menyeluruh dilakukan oleh Imam Muhammad bin Syihab Az-Zuhri yang menyambut seruan Umar bin Abdul Aziz dengan tulus yang didasari karena kecintaan pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan keinginannya untuk melakukan pengumpulan.

Pembukuan hadits pada mulanya belum disusun secara sistematis dan tidak berdasarkan pada urutaan bab-bab pembahasan ilmu. Upaya pembukuan ini kemudian banyak dilakukan oleh ulama-ulama setelah Az-Zuhri dengan metode yang berbeda-beda. Kemudian para ulama hadits menyusunnya secara sistematis dengan menggunakan metode berdasarkan sanad dan berdasarkan bab.

Ibnu Hajar berkata, “Orang yang pertama melakukan demikian itu adalah Ar-Rabi’ bin Shubaih (wafat 16 H) dan Said bin Abi Arubah (wafat 156 H) hingga kepada para ulama thabaqah (lapisan) ketiga (dari kalangan tabi’in). Imam Malik menyusun Al-Muwatha’ di Madinah, Abdullah bin Juraij di Makkah, Al-Auza’I di Syam, Sufyan At-Tsauri di Kufah, Hamad bin Salamah bin Dinar di Basrah.”

Buku-buku yang ditulis pada masa itu dan kini sudah dicetak antara lain:
  1. Al-Muwatha’ karya Imam Malik bin Anas
  2. Al-Mushannaf karya Abdurrazaq bin Hammam Ash-Shan’ani
  3. As-Sunan karya Said bin Mansur
  4. Al-Mushannaf karya Abu Bakar bin Abu Syaibah
Karya-karya tersebut tidak hanya terbatas pada kumpulan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, akan tetapi bercampur antara hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, perkataan para sahabat, dan fatwa para tabi’in. Kemudian ulama pada periode berikutnya memisahkan pembukuan hanya pada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saja.

Sumber:
Syaikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadits: Pustaka Al-Kautsar
Share:

Kamis, 24 November 2011

Hadist : PAHALA BAGI WANITA YANG HAMIL, MENYUSUI DAN MENGASUH ANAK

Bismillahirrihmanirrokhim.

Sungguh besar pahala bagi wanita-wanita yang sedang hamil, menyusui
dan mereka yang sedang mengasuh anak, sebagaimana Rasullulah SAW telah
bersabda dalam hadisnya :

"Apakah salah seorang diantara kamu senang, hai kaum isteri, kalau
kamu sedang mengandung dari hasil hubungan dengan suaminya, sementara
suaminya merasa senang, sesungguhnya perempuan yang sedang hamil
memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang sedang berpuasa sambil
berperang dijalan Allah. Apabila mencapai pincak rasa sakit mendekati
melahirkan, semua penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang
disamarkan baginya, berupa ketenangan batinnya. Apabila telah
melahirkan, maka tidak ada tetes air susu yang keluar dari susu ibunya
dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya, kecuali pada setiap
tetesan isapan dicatat sebagai satu kebaikan. Jika diwaktu malamnya ia
terjaga maka ia memperoleh pahala, bagaikan pahala memerdekakan tujuh
puluh budak yang di merdekaka dijalan Allah secara ikhlas. (
diriwayatkan oleh Hasan bin Sufyan dan Thabrani, Ibnu Asakir dari
Salamah)

beruntunglah bagi wanita-wanita solikhah yang mengasuh anaknya dengan
baik lagi ikhlas. Serta beruntung pulalah bagi suami yang memilikinya,
ibaratkan ia telah memiliki mutiara di dalam rumahnya yang menghiasi
dan mengobati hati . . . .
Wallahua'lam.

--
kunjungi situs kami di :

http://www.ashabul-muslim.com/
<http://www.co.cc/?id=187926&h=YTF1TjFxdzQxNm84eXkwR2kyVk4=&r=aHR0cDovL2F2LXV6enkuYmxvZ3Nwb3QuY29tLw==>

Share:

Bahasa Arab, Bahasa Abadi

Sudah menjadi ketetapan Allah SWT untuk mengirim nabi dengan bahasa umatnya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara nabi dan umatnya. Namun ketika semua nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia, maka Allah menetapkan adanya nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Dan kelebihannya adalah bahwa risalah yang dibawa nabi tersebut akan tetap abadi terus hingga selesainya kehidupan di muka bumi ini.

Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.

Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah bahasa arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar umat manusia.

Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di arab dengan seorang nabi yang berbicara dalam bahasa arab. Ternyata bahasa arab itu adalah bahasa tertua di dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.

Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa ahli surga adalah bahasa arab. Dan asal-usul manusia juga dari surga, yaitu nabi Adam dan isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa kedua `alien` itu adalah bahasa arab, sebagai bahasa tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada nenek moyang manusia, yaitu bahasa arab.

Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa arab memiliki jumlah kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang menyebutkan bahwa bahasa arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang arab punya sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan anjing ada sekitar 100 kata.

Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa arab dalam hal kekayaan perbendaharaannya. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran diturunkan. Wallahu 'Alam
Share:

Rabu, 23 November 2011

Refrensi buku : TERJEMAH UQUDULUJEN (HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI UNTUK MEMBINA KELUARGA BAHAGIA)



Judul buku : Terjemah UQUDULUJEN (HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI UNTUK
MEMBINA KELUARGA BAHAGIA)
Kitab asal : UQUUDULUJAIN FI BAYAANI HUQUUQUZ ZAUJAINI
Pengarang : Syeikh Muhammad Umar An Nawawi
Penerjemah : Drs Abas Al Fatti
penyunting : M. Khoiron Ghazali
Penerbit : Rica Grafica Jakarta
No Reserved : 05/01/-RG-X-'93
sekilas tentang Isi buku :
Risalah yang membahas hak-hak suami isteri yang merupakan risalah yang
tak asing lagi bagi kalangan pesantren khususnya dan kalangan umum
khususnya.
Dalam era moderen ini dimana setiap orang cenderung dengan aktifitas
masing-masing termasuk didalamnya adalah para pasangan suami isteri,
tidak jarang sampai menyeret mereka melupakan hak-hak dan hukum-hukum
yang harus di tegakkan dalam berMU'ASARAH BIL MA'RUF, berhubungan
dengan baik. Tuntutan kehidupan sosial di abad moderen ini sering
melupakan mereka terhadap hak-hak itu. Jadilah kehidupan rumah tangga
mereka hanya pernikahan tentatif, rumah tangga formalitas, yang
keropos didalamnya dan tidak memiliki nilai spritual yang dapat
menenangkan jiwa mereka.
Padahal pernikahan adalah sebuah lambang kehidupan baru yang mengikat
antara seorang suami dan isteri dalam perjanjian yang tidak tertulis.
Hal ini diharapkan mampu meredam segala persoalan yang mereka hadapi
dengan saling bermesraan. Tapi kalau hasilnya lain, bukan pernikahanya
yang salah, melainkan para pelakunya itu sendiri.
Untuk memperoleh keharmonisan itu yang nantinya dapat meredam
persoalan-persoalan hidup yang mereka hadapi, antara suami isteri
harus mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.
Untuk mengetahui persoalan itu, risalah ini memberikan resepnya sesuai
dengan hukum dan ajaran islam, buku ini akan membina dan memberikan
jawaban yang lugas untuk anda agar terciptanya keluarga yang bahagia.
Wallahu wa rosulluhu a'lamu.
Share:

Percakapan Malaikat Jibril dan Rasulullah tentang Neraka

Nabi Muhammad SAW suatu ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang akan menurunkan wahyu dari Allah SWT mengenai neraka dan pintu-pintunya.
Rasulullah SAW kemudian meminta Malaikat Jibril untuk menyebutkan golongan umat yang kelak akan melewati pintu-pintu itu.

"Wahai Jibril, siapakah yang akan menempati pintu pertama?" tanya Rasulullah SAW.
"Pintu pertama dinamakan Hawiyah, yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir," jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW Sangat Sedih.


Rasulullah SAW pernah mengalami kesedihan yang luar biasa sehingga sampai menitikkan air mata.
Rasulullah SAW sedih apabila nantinya ada dari umatnya yang termasuk golongan ahli neraka, karena neraka memiliki 7 buah pintu yang masing-masing disesuaikan dengan amal ibadahnya.


"Lalu siapakah yang akan melewati pintu kedua? tanya Rasul kembali.
"Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin," jelas Malaikat jibril.
"Bagaimana dengan pintu ketiga?" tanya Rasulullah SAW kembali.
"Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum Shobiin atau kaum penyembah api," jawab Malaikat Jibril.

"Selanjutnya pintu keempat untuk siapa?" tanya Rasulullah SAW.
"Pintu keempat dinamakan Ladha, untuk iblis dan pengikutnya," jawab Jibril.
Rasulullah SAW terdiam sejenak, ia berharap tidak ada satu pintu neraka yang diperuntukkan bagi umatnya.
"Kemudian pintu kelima dan keenam untuk siapa?" kata Rasululah SAW.
"Pintu kelima dinamakan Huthomah, diperuntukkan bagi Yahudi, sedangkan pintu keenam dinamakan Sa'ir untuk kaum kafir," jelas Malaikat Jibril.

Ada Pintu Neraka untuk Umat Muhammad.

"Wahai Jibril, sekarang ceritakanlah kepadaku tentang pintu neraka yang ke tujuh itu?" pinta Rasulullah SAW.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Malaikat Jibril sejenak diam seperti ragu hendak menceritakannya. Akan tetapi karena Rasululah SAW terus mendesaknya, maka Malaikat Jibril tak kuasa menolaknya.

"Ya Rasulullah, pintu ke tujuh itu diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal dunia sebelum mengucapkan tobat," jelas Malaikat Jibril yang sedikit ketakutan.

Begitu mendengar penjelasan yang terkahir ini, Rasulullah SAW langsung pingsan seketika itu juga. Beliau tak menyangka bahwa umatnya pun disediakan tempat di neraka. Setelah sadar dari pingsannya, Rasululah SAW masih tampak sedih sekali. Beliau tidak dapat menahan air matanya yang mengalir deras.

Sungguh Nabi dan Rasul yang sangat peduli terhadap umatnya, bahkan setelah sepeninggalnya. Semoga kita mendapat syafa'at dari Rasulullah SAW ini. Amiin.

"Wahai Jibril, aku sangat sedih sekali mendengar penjelasanmu. Apakah ada umatku nanti yang akan masuk ke pintu ke tujuh itu?" tanya Rasulullah SAW dengan kesedihan yang mendalam.

Dan ternyata Malikat Jibril mengangguk yang berarti memang ada dari umat Nabi Muhammad yang masuk ke neraka melalui pintu ke tujuh.
Namun, hanya umat Nabi Muhammad SAW yang melakukan dosa besar dan mati sebelumbertobat saja yang akan melewati pintu ke tujuh itu.

Asbabun Nuzul.
Selama beberapa hari setelah kedatangan Malaikat Jibril itu, Rasulullah SAW tidak berbicara dengan orang lain.
Beliau hanya mengurung diri di rumahnya. Beliau hanya keluar rumah kalau ke masjid ketika tiba waktu shalat, setelah shalat Beliau kembali mengurung diri di rumah.

Para sahabat yang melihatnya pun juga turut sedih dan meneteskan air mata. Mereka kemudian berkunjung ke rumah RasulullahSAW dan menanyakan perihal perasaan sedih yang dialami.
"Ya Rasululah, mengapa engkau tampak sangat sedih sekali," tanya salah seorang sahabat.
"Wahai sahabatku, sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku dan menyampaikan wahyu tentang neraka yang memiliki tujuh pintu," ujar Rasulullah SAW.

"Ya Rasulullah, adakah salah satu pintu untuk kami semua?" tanya sahabat.
Dengan menitikkan air mata, Rasululah menganggukkan kepala.
"Salah satu pintu itu diperuntukkan bagi umatku yang mnelakukan dosa besar dan mati sebelum betobat kepada Allah SWT," ujar Rasulullah SAW.

Setelah sejenak terdiam, Rasulullah SAW melanjutkan penuturannya.
"Oleh karena itu, janganlah sekali-kali terpengaruh oleh tipu daya iblis, karena ia adalah musuh yang nyata dan akan menjerumuskan ke neraka," lanjut Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.

Kisah inilah yang merupakan asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat Al Qur'an, Surat Al Hijr ayat 14.
Allah SWT berfirman,

لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ
Artinya:
"Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."Al-Hijr [15]:44

Wallahu 'Alam

Share:

Senin, 21 November 2011

MENGENAL SI DAJJAL


Oleh Ust. Ihsan Tandjung
Banyak orang dewasa ini yang sangat lalai memperhatikan soal Dajjal. Padahal Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam memperingatkan ummatnya mengenai yang satu ini sebagai fitnah yang paling dahsyat sepanjang zaman. Tidak ada fitnah yang melebihi fitnah Dajjal. Bahkan bisa dikatakan bahwa segenap fitnah yang pernah ada di dunia terkait dan hadir dalam rangka mengkondisikan dunia menghadapi fitnah Dajjal.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"مَا أَهْبَطَ اللَّهُ إِلَى الأَرْضِ مُنْذُ خَلَقَ آدَمَ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ فِتْنَةً أَعْظَمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
“Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal.” (HR. Thabrani 1672)

Tidak ada fitnah yang melebihi fitnah Dajjal. Bahkan bisa dikatakan bahwa segenap fitnah yang pernah ada di dunia terkait dan hadir dalam rangka mengkondisikan dunia menghadapi fitnah Dajjal.

ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR. Ahmad 22215)

Menariknya lagi, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah mengisyaratkan bahwa kemunculan Dajjal untuk menebar fitnah dan kekacauan justeru bakal terjadi ketika kebanyakan manusia awam telah lalai dan tidak peduli akan Dajjal. Sedemikian rupa sehingga bila ada yang membicarakan soal Dajjal, maka mereka cenderung mentertawakannya dan menganggapnya sekedar sebagai mitos atau legenda. Demikian pula halnya dengan orang-orang pintar ketika itu. Malah para penceramah, Ustadz, da’i dan Imam di mimbar-mimbar tidak memandang perlu untuk mengangkat tema bahaya fitnah Dajjal.

لَا يَخْرُجُ الدَّجَّالُ حَتَّى يَذْهَلَ النَّاسُ عَنْ ذِكْرِهِ وَحَتَّى تَتْرُكَ الْأَئِمَّةُ ذِكْرَهُ عَلَى الْمَنَابِرِ
“Dajjal tidak akan muncul sehingga sekalian manusia telah lupa untuk mengingatnya dan sehingga para Imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad 16073)

Siapakah sebenarnya Dajjal? Dan apakah ia seorang manusia anak keturunan Nabi Adam ‘alaihis-salam, ataukah ia termasuk makhluk kalangan jin atau raksasa atau apa?
Saudaraku, ada sebuah hadist yang panjang dimana di dalam hadits tersebut terungkaplah bahwa Dajjal merupakan seorang lelaki dari kalangan manusia keturunan Nabi Adam ‘alaihis-salam. Namun ia merupakan makhluk yang diberikan Allah keistimewaan tidak seperti kebanyakan manusia pada umumnya. Dan di antara keistimewaan tersebut ialah bahwa ia telah hadir ke muka bumi kita ini sejak zaman Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat. Artinya, umur Dajjal sampai saat ini telah mencapai belasan abad atau sekitar seribu empat ratusan tahun. Subhaanallah...

عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَّرَ الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ ذَاتَ لَيْلَةٍ ثُمَّ خَرَجَ فَقَالَ نَّهُ حَبَسَنِي حَدِيثٌ كَانَ يُحَدِّثُنِيهِ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ نْ رَجُلٍ كَانَ فِي جَزِيرَةٍ مِنْ جَزَائِرِ الْبَحْرِ فَإِذَا أَنَا بِامْرَأَةٍ تَجُرُّ شَعْرَهَا قَالَ مَا أَنْتِ الَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ اذْهَبْ إِلَى ذَلِكَ الْقَصْرِ فَأَتَيْتُهُ إِذَا رَجُلٌ يَجُرُّ شَعْرَهُ مُسَلْسَلٌ فِي الْأَغْلَالِ نْزُو فِيمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ فَقُلْتُ مَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الدَّجَّالُ خَرَجَ نَبِيُّ الْأُمِّيِّينَ بَعْدُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَطَاعُوهُ أَمْ عَصَوْهُ قُلْتُ بَلْ أَطَاعُوهُ قَالَ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ
Fatimah binti Qais berkata, "Pada suatu malam pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengakhirkan shalat isya` yang akhir, lalu beliau keluar dan bersabda: "Sesungguhnya yang menghalangiku (untuk segera keluar) adalah kisah yang diceritakan Tamim Ad Dari kepadaku dari seorang laki-laki yang berada di sebuah pulau dari gugusan pulau-pulau. Tamim berkata, "Saat itu tiba-tiba ada seorang wanita yang berambut panjang." Tamim selanjutnya bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Jasasah. Pergilah kamu ke istana itu." Tamim berkata, "Aku pun mendatanginya, ternyata di sana ada seorang laki-laki berambut panjang yang terikat dengan sebuah rantai. Tingginya menjulang antara langit dan bumi. Aku lalu bertanya, "Siapa kamu?" Ia menjawab, "Aku adalah Dajjal. Apakah telah ada seorang Nabi buta huruf yang diutus?" Aku menjawab, "Ya." Ia kembali bertanya, "Apakah orang-orang mentaatinya atau mengingkarinya?" Aku menjawab, "Orang-orang mentaatinya." Ia berkata, "Itu yang lebih baik bagi mereka." (HR. Abu Dawud 3767)

Tamim Ad Dari adalah nama seorang pelaut Nasrani yang hidup di zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Ia telah mengadakan suatu pelayaran dimana ia sampai ke sebuah pulau kecil dari gugusan pulau-pulau kecil. Lalu setelah ia turun di pulau itu ia berjumpa dengan Dajjal yang dalam keadaan terikat dirantai. Dan karena begitu ketemu, Dajjal langsung menanyakan perihal Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka itulah sebabnya Tamim segera berangkat ke Madinah begitu meninggalkan pulau tadi. Dan setelah Nabi Muhammad mebenarkan soal fakta yang telah dilihat oleh Tamim, maka Tamim langsung mengucapkan dua kalimat Syahadat alias masuk Islam. Alhamdulillah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal." (HR. Muslim 924)

Share:

Minggu, 20 November 2011

APA YANG GOOGLE LAKUKAN KEPADA "ANAK IBU"

Assalamu'alaikum sobat muslim.

Astaghfirullahal adzim innallaha ghofururrokhim . . . .

Hari ini saya akan membahas definisi google tentang kata pencarian
ANAK IBU. Sungguh tak dinyana kepandaian seo tools dalam
menterjemahkan kata yang kita cari, bisa di artikan berdampak baik
namun tak jarang malah berdampak buruk.

Hari ini (20/11) saya sedang mencari info tambahan tentang ibu dan
anak, kata yang pertama kali muncul di benak saya adalah "anak ibu"
atau ibu dan anak" namun sungguh tak dinyana sama sekali ternyata
goggle menterjemahkan masukan pencarian ini ke arah yang tidak baik.

Dengan kata pencarian "anak ibu" yang berada pada peringkat utama
adalah "IBU memperkosa ANAKnya" yang berasal dari situs youtube.
Sedangkan pada peringkat kedua adalah "IBU dan ANAK ketahuan
bersetubuh" yang berasal dari salah satu situs wordpress. Hal inipun
tak beda dengan apa yang saya temui untuk kata kunci "IBU DAN ANAK"
hasih yang ditemukan tak jauh beda, hanya yang tadinya di urutan kedua
kini ke urutan satu.

Mengenai hal ini kami berpendapat
1. Google mungkin sedang mempromosikan salah satu situs yang bergerak
dibawahnya sehingga ia merefrensikan vidio yang bisa merusak moral.
Vidio semacam itu seharusnya dihapus dan diganti dengan vidio yang
lebih bermanfaat.
2. Berkaitan dengan baru-baru ini yang katanya google telah
menyempurnakan sistem alogaritmanya ternyata tidak disertai dengan
penyempurnaan filter untuk situs-situs dan vidio-vidio yang berisi
kontent pornografi dan porno aksi. Hal ini sangat disayangkan karena
tak terlalu banyak memberikan manfaat.
3. Kecenderungan orang orang menonton dan membaca media porno telah
mengantar situs dan vidio porno itu ke peringkat nomer satu dan ke
dua. Naudzubillahimindzalik.
4. Kemampuan webmaster situs tersebut telah membawanya untuk
memperoleh dosa yang akan terus mengalir bahkan sampai ia mati, hall
ini dikarenakan ia telah menebar keburukan yang bisa ditiru oleh orang
banyak. Naudzubillahimindzalik.
4. Kata kinci yang seharusnya mengantar pada bimbinya bagaimana
seorang ibu mengasuh anaknya kini malah di arahkan ke situs yang bisa
merusak moral. Naudzubillahimindzalik.
5. Kami tekankan kepada seluruh webmaster-webmaster dimanapun berada,
manajemen seo itu memang penting namun lebih penting lagi manajemen
spiritual.
6. Kami juga menghimbau bagi orang-orang yang tidak berkepentingan
langsung dengan dunia internet agar tidak menggunakanya, karena anda
mungkin akan di arahkan ke situs yang seharusnya tidak anda kunjungi.

Kerusakan moral bangsa salah satunya bersumber dari dunia maya.
Seperti yang selalu saya katakan "PENGETAHUAN ADALAH BILAH PISAU YANG
TAJAM, SEDANGKAN AGAMA (ISLAM) ADALAH KEKUATAN YANG SIAP ANDA GUNAKAN
UNTUK MENGONTROL JALANYA PENGETAHUAN"

ahir kata kami himbau agar kirta sanantiasa menggunakan pengetahuan ke
arah yang lebih baik.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . .

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

Share:

Hukum Isbal (memakai celana melebihi mata kaki)

 

Hukum Isbal dalam kehidupan sehari-hari

Hadits Nabi SAW : “Isbal itu terjadi pada sarung dan jubah. Siapa saja yang memanjangkan pakaiannya karena sombong. Maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat”  
(HR. Abu dawud, Annasa’i, dan Ibnu Majah) 
 
Dari Jabir bin Salim, Rasulullah bersabda: “Angkatlah sarungmu sampai betis. Jika engkau tidak suka maka angkatlah hingga kedua mata kakimu. Perhatikanlah, sesungguhnya memanjangkan kain melebihi mata kaki itu termasuk kesombongan. Sedangkan Allah SWT tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’I, dan Tirmidzi)

 Imam Nawawi berkata ”Hukum Isbal adalah makruh (jika tidak disertai kesombongan). Ini adalah pendapat yang dipegang syafi’i”
 
Hukum Isbal pada sarung dan jubah adalah haram jika disertai kesombongan, dan makruh jika tidak disetai kesombongan. Apa susahnya menaikkan sarung dan jubah, toh itu akan menyelamatkan kita dari Isbal. Meskipun tidak sombong, kita masih mendapat hukum makruh. Makruh berarti tidak disukai, apa-apa yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya sebainya kita hindarkan. Begitulah seharusnya seorang muslim lebih hati-hati dalam setiap perbuatannya, menghindarkan diri dari yang makruh apalagi yang haram.

Hukum Isbal dalam shalat
Lain lagi dengan shalat, dalam shalat hukum Isbal mutlak haram. Karena termasuk dalam adab berpakaian shalat. Bahkan jika orang shalat dalam keadaan isbal maka shalatnya dianggap tidak sah. Dan harus mengulangi lagi wudhu dan shalatnya. Hal ini berdasarkan hadits:
 
“Ketika ada seorang lelaki yang shalat dengan mengenakan pakaian secara Isbal, Rasulullah SAW berkata padanya, “pergilah dan ambillah wudhumu!” lelaki itu pun pergi berwudhu, kemuadian dia kembali datang dan Rasulullah SAW kembali berkata, “pergilah dan ambillah wudhumu!” ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah mengapa engkau menyuruhnya mengambil wudhu semula?” dia (Rasul) diam, kemudian berkata “sesungguhnya dia tadi melakukan shalat, sedang dia memakai pakaian dengan Isbal. Sesungguhnya Allah tidak menerima shalat lelaki yang memakai pakaian dengan Isbal” 
 
( HR. Abu Dawud dalam kitab As-Sholah no. 639, Ahmad dalam al-Musnad 4/67, Nasa’i dalam kitab Sunan Kubro, Nawawi dalam kitab Riyadus Shalihin no. 795)
 
Wallahu A’lam
Share:

Sabtu, 19 November 2011

BANTAHAN TERHADAP TULISAN "kebohongan ayat kursi"

 http://motiflection.com/wp-content/uploads/2011/02/1_632092424m.jpg


Kami menemukan sebuah situs liberal (faithfreedom.com) dan menemukan sebuah artikel menyesatkan berjudul "kebohongan ayat kursi " berikut tautannya :http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kebohongan-ayat-kursi-t29516/

SYUBHAT : " dalam situs itu mereka mengatakan bahwa teman orang kristen itu (penulis blog itu) mengalami kesurupan (yang kesurupan mungkin beragama muslim) , lalu dibacakan ayat kursi oleh teman lainnya akan tetapi jin yang merasuki malah lebih fasih dan lebih hafal dari yang membacakan, lalu berkata (sesat) dia mengatakan bahwa lalu dia membacakan injil akhirnya yang kesurupan jadi tenang, lalu berkata dengan kata yang menyakitkan "Dan kalau ada ustadz,kiayi atau pemuka agama muslim yg bisa membuat setan kesurupan menjadi tenang maka pastilah ada iblis yang lebih kuat buat ngusir iblis yang "nyurup" itu, Astagfirullahalaziem, padahal ustadz dan ulama tidak pernah bersekongkol dengan iblis justru menganggap iblis musuh utama. Mereka berlagak sok tahu hal yang ghaib,    .... apakah hal tersebut benar atau hanya berita dusta saja. karena kita tidak boleh percaya begitu saja dengan orang kafir !!!

BANTAHAN KAMI : 

Ayat kursi adalah ayat yang agung

Ayat kursi adalah ayat yang agung dalam al-Qur'an sebagaimana  disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW :

"Ayat apakah dalam Al-Qur'an yang paling agung?"
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu" (ini diulang-ulang oleh Ubaiy),
kemudian ia berkata ayat al-Kursi. Rasul saw, membenarkan Ubaiy

(Diriwayatkan oleh Muslim)

Ubaiy juga menguraikan dalam kesempatan lain, bahwa ia pernah bertemu
dengan jin dan bertanya kepadanya, apakah bacaan yang dapat menjauhkan
manusia dari gangguan jin, sang jin menjawab, "Ayat al-Kursi". Ketika
informasi ini dismapaikan Ubaiy kepada Rasul, beliau menjawab, "benar
(informasi) si jahat itu (iblis)". (Diriwayatkan oleh al-Hakim)


kisah serupa juga dialami sahabat Abu Hurairah RA.

Dalam kisah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan setan yang mencuri harta zakat, disebutkan bahwa setan tersebut berkata, “Biarkan aku mengajarimu beberapa kalimat yang Allah memberimu manfaat dengannya. Jika engkau berangkat tidur, bacalah ayat kursi. Dengan demikian, akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” Ketika Abu Hurairah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau berkata,“Sungguh ia (setan) telah jujur, padahal ia banyak berdusta.” 
(HR. al-Bukhari no. 2187)


Ayat kursi juga mengajari tauhid kepada umat muslim

Ayat al-Kursi dinamai juga ayatul hifz (ayat pemelihara), karena pembaca yang menghayati maknanya dapat memperoleh perlindungan Allah SWT, Dalam konteks ini paling tidak ada dua hal yang dapat dikemukakan. 

Pertama, ayat ini berbicara tentang Allah swt. dan sifat-sifat-Nya. Kandungan uraiannya saja sudah cukup menjadikan ayat ini ayat yang agung. Apalagi ayat al-Kursi merupakan satu-satunya ayat yang dalam  redaksinya ditemukan tujuh belas kali kata yang menunjuk kepada  Allah swt. Enam belas diantaranya terbaca dengan jelas dan satu  tersirat. Perhatikanlah terjemahan di bawah ini:

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)

dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ayat kursi semuanya adalah mengajari tauhid (Mengagungkan dan meng-Esa kan Allah).


 Ayat kursi bukan sekedar pengusir setan tapi sebagai pedoman hidup bagi yang mau menghayatinya

Dari penjelasan diatas kami katakan ayat kursi adalah ayat yang bermanfaat besar bagi pembaca yang mau menghayati artinya dan kandungan maknanya karena semua kalimatnya mengandung ajaran Tauhid. setiap orang beriman yang menghayati ayat ini dan mengamalkan kandungannya akan dapat perlindungan dari Allah SWT dari gangguan setan.

lalu kaitannya dengan cerita sesat diatas kami jelaskan bahwa kemungkinan orang itu bohong besar, kalaulah benar,  kemungkinan jika yang membaca ahli maksiat , sholatnya saja bolong-bolong, sering pacaran, sering mabuk, sering nonton film maksiat dsb. Tentu saja ayat kursi tidak berarti apapun (sama saja dengan menyanyikan lagu pop, karena tidak tahu makna ayat kursi itu) akan tetapi jika yang membacakan orang yang taat beribadah (seperti ustadz contohnya) insya Allah ayat itu berguna untuk membakar setan, karena mereka (ulama) tahu yang menjadikan dan menyembuhkan penyakit (termasuk juga penyakit kesurupan) itu hanya Allah SWT bukan ayat kursinya,

Sebenarnya orang banyak yang salah paham dengan al-Qur'an hanya berfungsi sebagai "jimat" pengusir setan, lalu apa bedanya al-Qur'an dengan jimat-jimat / rajah-rajah yang dimiliki dukun-dukun dan paranormal yang sudah pasti pengikut iblis?. Apalagi ditambah santapan sehariannya adalah sinetron-sinetron tahayul yang isinya bercerita tentang alam gaib (padahal mereka sama sekali belum pernah melihat alam ghaib itu artinya mereka mengada-adakan kebohongan untuk menyesatkan para penonton) .

Allah menurunkan al-Qur'an fungsi utamanya adalah  untuk mengajarkan Tauhid (mengagungkan Allah SWT Rabb Semesta Alam) dan fungsi utama yang kedua adalah sebagai sumber ilmu dan pedoman hidup bagi setiap orang beriman yang mau membaca dan mengamalkan isi kandungannnya..! . bukan sekedar "pengusir" setan layaknya jimat-jimat syirik. pantaslah dibaca tidak mempan karena keyakinan yang menyembuhkan itu "ayat kursi"nya bukan Allah Ta'ala yang menghendaki.

Terimakasih atas perhatian saudara semuanya, semoga artikel ini bermanafaat dan dapat menambah keimanan kita kepada ALLAH SWT Tuhan pencipta alam semesta yang Maha Kekal. dan kita berdo'a supaya kita terhindar dari perkataan-perkataan sesat yang dilontarkan pengikut iblis untuk menyesatkan umat manusia, amien.

Wallahu A'lam.











Share:

Jumat, 18 November 2011

MAJELIS TA'LIM NURUL MUSTOFA, 19 NOVEMBER 2011

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Informasi ini kami tujukan kepada seluruh umat muslim di indonesia,
khususnya yang berada/bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya,
khususnya bagi jamaah NURUL MUSTOFA "NUMUS" dan anggota ASHABUL MUSLIM
(SOBAT MUSLIM).

Tabligh akbar MAJELIS TA'LIM NURUL MUSTOFA MALAM INI akan di
selenggarakan di kediaman Utadz Adnan Idris Khaisani, jl. Pangeran
Antasari, dekat RS Fatmawati. Cilandak Barat, Jakarta Selatan
(Belakang Cilandak Town Square)
acara insyaallah akan dimulai pada pukul 20.00 wib (ba'da isya')

Demikian sekilas info dari kami, semoga bermanfaat,

wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

Share:

JADILAH MUSLIM SEJATI !



Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu umat yang bisa bangkit dan tegak, maju dan cemerlang peradabannya, adalah karena pribadi-pribadi mereka memiliki jiwa yang kuat, tekad yang bulat, cita-cita yang luhur, akhlak yang terpuji, perjalanan hidup yang mulia, saling berhubungan dengan erat di antara mereka dan keluarga mereka. Mereka menjauhi hal-hal yang merusak, perbuatan-perbuatan hina dan buruk, tidak melampiaskan nafsu mereka dalam segala kelezatan dan syahwat, jauh dari kejahilan dan penyimpangan.

Akhlak mulia merupakan salah satu asas terpenting dalam ajaran Islam untuk membina pribadi dan memperbaiki masyarakat. Karena keselamatan masyarakat, kekuatan, kemuliaan, dan kewibawaan pribadi-pribadinya sangat tergantung pada sejauh mana mereka berpegang dengan akhlak mulia tersebut. Dan masyarakat akan hancur dan rusak tatkala mereka meninggalkan dan menjauhi akhlak yang terpuji.

Allah telah memberikan Islam berbagai keistimewaan tersendiri yang menakjubkan, seperti ajarannya yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, sifat wasathiyyah yaitu tengah-tengah antara sifat ifrath (ghuluw/berlebihan) dan sifat tafrith (lalai dan meremehkan), serta senantiasa aktual dan sesuai untuk setiap waktu dan tempat

Maka dengan karunia Allah, Islam menjadi petunjuk dan pembimbing bagi manusia, petunjuk menuju jalan kebahagiaan, kebaikan, kegembiraan dan kesenangan di dunia dan akhirat.

Dan kita dapati semua itu dalam ajaran Islam, karena Islam mengarahkan setiap pribadi manusia untuk membina fisik dan jiwanya secara sempurna dan seimbang, tidak timpang pada salah satunya. Islam menyeru agar mereka berpegang dengan akhlak mulia dan mendakwahkannya, dan agar mereka meninggalkan serta menjauhi segala akhlak yang buruk

Ajaran akhlak yang mulia ini telah diperlihatkan oleh suri teladan umat ini yaitu Rasulullah yang telah disifati oleh Allah dengan firman-Nya,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berada di atas akhlak yang mulia" (QS. Al Qalam: 4)

Sa'ad bin Hisyam pernah bertanya kepada 'Aisyah rodhiAllahu 'anha tentang akhlak Rasulullah, maka 'Aisyah rodhiAllahu 'anha menjawab, "Akhlak beliau adalah Al Quran." Lalu Sa'ad berkata, "Sungguh saya ingin berdiri dan tidak lagi menanyakan sesuatu yang lain." (HR. Muslim)

Oleh karena itu, Rasulullah merupakan sosok pribadi yang paling bagus akhlaknya seperti yang disaksikan oleh Anas bin Malik pembantu Rasulullah selama sepuluh tahun-ketika beliau berkata;

"Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya." (HR. Muslim)

Maka pantaslah Rasulullah menjadi suri teladan bagi kita dalam segala aspek kehidupan beliau shollAllahu 'alaihi wa sallam seperti yang telah diberitakan oleh Allah dalam firman-Nya,

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (pertemuan dengan) Allah dan (keselamatan di) hari akhir dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 21)

Dan Rasulullah sendiri telah memotivasi umatnya yang beriman untuk berpegang teguh dengan akhlak yang bagus dan menjauhi akhlak yang buruk, seperti dalam sabda-sabda beliau berikut ini:

Dari Abu Darda' bahwa Nabi bersabda:

((ما من شيء أثقل في ميزان المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق، وإن الله تعالى ليبغض الفاحش البذيء)) "Tiada suatu perkara yang paling memberatkan timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari kiamat selain daripada akhlaq mulia, dan sesungguhnya Allah amat benci kepada seorang yang buruk perbuatan dan ucapannya" (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh Syaikh al Albani)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab,

تقوى الله وحسن الخلق

"Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia"

Sementara ketika ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab,

الفم والفرج

"Mulut dan kemaluan" (HR. Tirmidzi dan dihasankan sanadnya oleh Syaikh Albani)

Dan Rasulullah menjelaskan bahwa mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling sempurna akhlaknya, seperti yang beliau sabdakan,

إن أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا، وخياركم خياركم لنسائهم

"Sesungguhnya mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling bagus akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya"(HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh Syaikh Albani)

Bahkan Rasulullah telah menjadikan orang-orang yang berakhlak mulia sebagai orang-orang yang paling dekat duduknya dengan Rasulullah sebagaimana dalam sabdanya,

إن من أحبكم إلي وأقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحسنكم أخلاقا، وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني مجلسا يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون، قالوا: يا رسول الله، قد علمنا الثرثارون والمتشدقون فما المتفيهقون؟ قال: المتكبرون
"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah yang paling bagus akhlaknya, dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah tsartsarun (yang banyak bicara), mutasyaddiqun (yang bicara sembarangan lagi mencela manusia) dan mutafaihiqun.” Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui tsartsarun dan mutasyaddiqun, tapi siapakah mutafaihiqun itu?" Rasulullah menjawab, "Mutakabbirun" (orang-orang yang sombong)." (HR. Tirmidzi dan disahihkan oleh Syaikh Albani)

Namun, problem yang amat jelas kita lihat di dunia Islam sekarang yaitu bahwa umat Islam telah meninggalkan akhlak mulia yang diseru oleh agama mereka sendiri yang bersumber dari Al Kitab dan As Sunnah.

Kita melihat bahwa agama Islam berada di suatu tempat dan kaum muslimin berada di tempat lain yang berjauhan. Seorang muslim hanya membawa Islam pada nama dan KTP-nya saja. Tetapi dalam praktek keseharian, muamalah dan seluk beluknya tidak didapati nilai-nilai ajaran Islam yang mulia tersebut.

Arahan-arahan Islam tidak berlaku, norma-normanya tidak memiliki tempat, dan kaidah-kaidah Islam tidak lagi terhormat dalam diri mereka. Demikianlah kenyataan yang memilukan yang menimpa umat Islam, yang semakin hari sepertinya semakin jauh dan lalai dari mempraktekkan nilai-nilai agama mereka yang mulia, sehingga pantas pula jika umat Islam mengalami berbagai bencana hari demi harinya, kekalahan-kekalahan di setiap tempat mereka, serta ketertinggalan dari umat-umat yang lain. Umat Islam sepertinya tidak lagi memiliki 'izzah (kemuliaan dan kewibawaan) yang dapat membuat umat-umat lain segan kepada mereka. Itu semua karena umat Islam tidak berpegang teguh dengan nilai-nilai ajaran agama mereka. Benarlah apa yang dikatakan oleh Umar bin Khaththab,

إنا كنا أذل قوم فأعزنا الله بالإسلام فمهما نطلب العز بغير ما أعزنا الله به أذلنا الله

"Kita dahulu adalah kaum yang terhina lalu Allah memuliakan kita dengan Islam, maka jika kita mencari kemuliaan dengan selainnya niscaya Allah akan menghinakan kita"

(HR. Hakim dan ia berkata, "Shahih sesuai syarat/standar Bukhari dan Muslim”, dan disahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih at Targhib wa at Tarhib)

Dan kaum muslimin akan tetap berada dalam kehinaan selama mereka meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang agung lagi mulia dan cenderung mengikuti hawa nafsu dalam meraih kemewahan dunia sampai mereka mau kembali kepada agama mereka.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

((إذا تبايعتم بالعينة وأخذتم أذناب البقر ورضيتم بالزرع وتركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لا ينـزعه حتى ترجعوا إلى دينكم))

"Apabila kalian berjual beli dengan 'inah (riba), memegangi ekor-ekor sapi dan senang dengan cocok tanam (yakni lebih condong kepada kesenangan dunia), serta meninggalkan jihad, niscaya Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian yang tidak akan Allah cabut sampai kalian mau kembali kepada agama kalian."

(HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Syaikh Albani)

Maka sudah saatnya bagi kaum muslimin untuk bangkit dengan kembali kepada ajaran-ajaran agama mereka yaitu Islam yang lurus, agar mereka dapat kembali memperoleh 'izzah (kemuliaan dan kewibawaan) seperti yang telah diraih oleh pendahulu mereka Salafus Shalih sehingga mereka akan menjadi umat yang kuat dan kokoh yang disegani oleh umat-umat lainnya. Tentunya yang paling penting adalah menggali kembali nilai-nilai mulia Islam tersebut dengan mempelajari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah serta sirah kehidupan Salafus Shalih yang telah mewariskan jejak-jejak mulia yang harus kita telusuri dan ikuti, di antaranya adalah warisan akhlak yang baik dan mulia. WAllahul Muwaffiq.

SUMBER : (Dari Tauthi'ah pentahkiq kitab Makarimul Akhlaq karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan perubahan-).
Share:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive