"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Kamis, 16 Juni 2011

dampak kerusakan zaman : Anak sekarang puber lebih awal..!

 Salah satu dampak dari perkembangan globalisasi yang tidak seimbang dengan perkembangan mental manusia yang normal adalah anak sekarang menjadi sasaran pendewasaan dini baik mental maupun fisik. Sehingga ketidak seimbangan tersebut akan menimbulkan dampak negative seperti pacaran usia dini, kelakuan yang negative bahkan sampai kehamilan diluar nikah.

 Mengapa ? karena memang usia anak-anak dalam berpikir masih sangat labil sehingga tidak seimbang dengan perkembangan fisiknya yang begitu cepat, dan sekaligus tidak diimbangi ilmu agama dan akhlaq yang baik. Apalagi kebanyakan sekolah sekarang hanya mengejar pelajaran duniawi melupakan pelajaran pokok yaitu pendidikan moral dan agama, terlebih lagi kurangnya perhatian orang tua sebagai pendidik paling pokok karena mengejar-ngejar duit atau pontang panting kerja siang malam tanpa memperhatikan keharmonisan keluarganya.

Akibatnya secara psikologis anak-anak menjadi merasa kesepian dari kasih sayang dan sebagai pelampiasan kadang mereka cari-cari perhatian oranglain, biasanya mereka cari perhatian dari teman sebanyanya atau teman sekolah sehingga sering disebut pacar yang kerjaannya cinta-cintaan gaya monyet. Bila jadi kebiasaan tanpa control maka tidak lain dampaknya adalah pergaulan bebas atau perzinaan. Dan tidak tanggung lagi dampaknya tersebut semakin banyak perzinaan dilakukan oleh anak seusia sekolah menengah bahkan dilakukan oleh anak seusia kelas 5 sekolah dasar, Naudzubillah. 

Berikut artikel dari kompas.com untuk menambah kebenaran opini saya ini.

Perempuan di zaman ini mengalami pubertas yang jauh lebih awal dari masa sebelumnya. Di Amerika Serikat misalnya, menurut satu penelitian terbaru, lebih dari 10 persen perempuan di negeri itu sudah mengalami pertumbuhan dada pada usia 7 tahun.

Menurut penelitian yang dipublikasikan "Psychological Science", jurnal Association for Psychological Science, perempuan yang secara fisik tumbuh dewasa lebih dini, menunjukkan kecenderungan berkencan lebih awal, melakukan hubungan seksual di usia yang lebih muda, dan memiliki lebih banyak mitra seks ketimbang perempuan di masanya. 

Oleh karena itu, kemungkinan mereka tertular penyakit menular seksual sangatlah tinggi, demikian pula kemungkinan melahirkan di usia remaja.Jay Belsky dari Birkbeck University di London, Inggris, menilai kabar ini mungkin buruk bagi sebagian orang, tapi dia justru melihat fenomema itu alamiah dan masuk akal dari perspektif evolusi biologis.

Ini mengantarkan manusia sekaranga pada harapan bahwa tumbuh besar dalam risiko dan lingkungan yang labil, telah mempercepat pendewasaan (pubertas) sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang bereproduksi sebelum mereka mati.

Untuk menguji hubungan antara risiko, lingkungan labil seperti tercermin dalam ikatan ibu dan bayi yang tidak aman (kurang kasih sayang), dan pubertas dini, Belsky dan koleganya menggunakan data 373 perempuan kulit putih.Data diambil dari penelitian mengenai perkembangan dini anak-anak yang disokong National Institute of Child Health and Human Development. 

Perempuan yang diteliti, dipantau sejak lahir sampai usia 15 tahun. Di umur 15 bulan, keamanan ikatan anak dengan ibu dievaluasi menggunakan prosedur standar yang melibatkan penyapihan dan pertemuan kembali bayi dengan ibu dalam satu laboratorium.Para bayi yang tersenyum, bersuara, mengulurkan tangan, atau sebaliknya menunjukkan reaksi positif saat ibu mereka kembali dianggap aman, sebaliknya mereka yang menghindari ibu selama masa penyapihan atau tidak terhibur dengan kembalinya sang ibu, maka bayi-bayi perempuan itu dianggap tidak aman.

Perkembangan pubertas dievaluasi dengan uji fisik setiap tahun oleh perawat atau dokter sejak perempuan berusia 9,5 tahun.Namun risiko dan lingkungan awal yang labil seperti tercermin dalam ikatan keluarga yang rapuh, bukan satu-satunya alasan mengapa perempuan lebih cepat dewasa. 

 Itu sebagian juga karena ada faktor genetik.Selain itu, faktor kimiawi mungkin juga berpengaruh, demikian pula perbaikan gizi yang dianggap menjadi pemicu kecenderungan 150 tahun terakhir yang menyebabkan perempuan lebih cepat dewasa.

Hasil penelitian menemukan bahwa perempuan yang tidak aman (kurang kasih sayang) sewaktu bayi mengalami perkembangan pubertas lebih awal dibandingkan anak seusianya, kira-kira dua atau empat bulan lebih cepat dibandingkan perempuan yang masa bayinya aman. 

Anak-anak perempuan in juga mengakhiri perkembangan pubertas dan mengalami menstruasi lebih awal ketimbang perempuan yang aman waktu bayi.Belsky mengatakan,lingkungan tempat dibesarkan dan kedekatan hubungan bayi-ibu sangat berpengaruh dan tidak boleh diabaikan. 

"Dari perspektif biologi evolusioner itu menunjukkan hal-hal yang paling dipedulikan alam adalah penyebaran gen untuk generasi kemudian," kata Belsky seperti dikutip ScienceDaily.

Dia mengungkapkan fenomena itu meyakinkannya bahwa manusia menjadi lebih mudah berketurunan karena masa dewasa atau masa pubertas menjadi lebih dini sehingga manusia bisa kawin lebih awal.


link terkait :







 

Share:

1 komentar:

  1. wah , kayak emang bner tuh.. klo nak sekarang bnyakyg puber lebih awal.

    BalasHapus

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive