"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Rabu, 16 November 2011

GARA-GARA LIBERALISASI DI INDONESIA


Indonesia bisa terbilang negara yang bebas membuat dan mengkomsumsi pornografi dan seks bebas. Menurut UU Pornografi-Pornoaksi, hanya orang yang ketahuan melakukannyalah yang akan dipidana dan diberi sanksi. Sedangkan yang free sex secara diam-diam tak akan dikenai hukuman. Industri esek-esek pun tak diblokir. Media-media seronok juga tak diberi sikap dan sanksi yang tegas.

Tingkat penggunaan narkoba pada masyarakat hedonis amat menonjol. Indonesia sebagai salah satu negara yang menganut kehidupan macam ini mulai menuai ‘hasilnya’. Penggunaan narkoba di Tanah Air juga semakin meningkat, khususnya pada usia remaja. Menurut catatan WHO, jumlah pemakai narkoba di Tanah Air pada tahun 2003 mencapai 5 juta orang. Tingginya penggunaan narkoba ternyata juga berdampak pada meningkatnya pengidap virus HIV sebagai akibat penggunaan jarum suntik secara bergiliran di antara para junkies. Sepanjang tahun 2001-2002, jumlah pengidap virus HIV di Indonesia mengalami peningkatan hingga 900 %.

Free seks, hamil di luar nikah, homoseks, narkoba dan berbagai penyakit moral lainnya jika tidak diantisipasi dari sekarang maka akan menjadi berita biasa dan tidak tabu lagi bagi bangsa ini. Apalagi kehidupan tersebut dipraktekkan oleh sang artis yang notabene menjadi “Nabi” bagi kawula muda sekarang ini.
Kembali kepada Islam, Kembali pada Fitrah

Sebenarnya semua perilaku amoral tidaklah sesuai dengan fitrah manusia. Kehidupan bebas tanpa aturan bukanlah fitrah manusia melainkan itu hanyalah pelampiasan nafsu yang membabi buta. Islam sebagai agama yang universal menjamin fitrah ini dan tak satupun ajarannya yang bertentangan dengan fitrah manusia.

Gempuran arus liberalisme yang mengajak manusia kepada kehidupan binatang dan menghamba pada kesenangan dunia haruslah dilawan. Tentu saja senjata yang paling utama adalah dengan berpegang teguh pada agama ini, agar tidak terseret dengan gelombang penghancuran moral. Kita bisa melihat bahwa yang ikut larut dalam kehidupan bebas tersebut hanyalah orang-orang yang tidak mempunyai pegangan kuat.

Makanya jika kita menginginkan generasi kita untuk lebih baik dan kuat untuk menghadapi gempuran tersebut kita harus mendidik dan menanamkan akidah yang kuat kepada mereka. Ke depan tantangan pasti jauh lebih besar dan dahsyat.

Wallahu Musta’an

SUMBER : tanaasuh.com
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive