"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Minggu, 27 November 2011

TAUHID

Assalamu'alaikum.
Bislillahirrokhmanirrokhim.

Sebagai orang islam salah satu hal yang harus di mengerti dan di
resapi adalah masalah tauhid. Untuk itu, sekarang kita akan mengkaji
tentang TAUHID.

TAUHID menurut bahasa adalah mengesakan. Sedangkan menurut syariat,
tauhid adalah mengesakan Allah. Adapun yang disebut ilmu tauhid adalah
ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah
dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar.

Mempelajari ilmu tauhid hukumnya fardhu a'in atau kewajiban individual
(perorangan). Kewajiban ini dimaksudkan untuk memantapkan keimanan
sehingga tidak mudah goyah karena adanya kepercayaan-kepercayaan lain.

Yang sering orang pertanyakan ialah "apakah keimanan itu akan rusak
atau batal ?". Perlu di jelaskan disini, keimanan dapat rusak dan
batal disebabkan perbuatan atau keyakinan tertentu. Misalnya, tidak
beriman kepada salah sati di antara rukun iman yang berjumlah enam
(iman kepada Allah, rosul-rosul-Nya, malaikat-malaikat-Nya.
Kitab-kitab-Nya, hari qiyamat, serta takdi-Nya). Seperti, tidak
mempercayai salah satu kitab Allah, tidak percaya pada qodar Allah,
menghina islam dengan menyembah patung, menghina rasul, tidak
mempercayai kewajiban-kewajiban yang di tetapkan syariat islam atas
dirinya dan lain-lain.

Dalam membicarakan ilmu tauhid ada dua (2) macam dalil yang digunakan, yaitu :
1. Dalil naqli
dalil naqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada ayat-ayat
al-quran dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.

2. Dalil Aqli
Dalil Aqli adalah dalil-dalil tauhid yang didasarkan pada akal (Pemikiran).

Dewasa ini banyak yang atau lebih tepatnya sebagian orang islam yang
tidak mengetahui pembagian tauhid. Bahkan beberapa waktu lalu ada
seorang teman yang bertanya tentang pembagian tauhid, ia berkata bahwa
ia belum pernah diterangkan tentang pembagian tauhid. . . . .
Astaghfirullahaladzim . . . Padahal kita sadari mengetahui pembagianya
itu sangatlah penting. Maka dari itu sekalian saja kita sisipkan
disini, sehungga yang mengalami hal yang sama dengan teman saya
tersebut.

Tauhid dibagi menjadi tiga (3) yaitu :

1. Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah dalam hal ini mencakup Tauhid Uluhiyah dan Ibad,
artinya pengesaan Allah dan sekaligus beribadah kepadanNya. Dengan
kata lain hanya Allah saja yang Haq di sembah dan sebagai tujuan
beribadah.

2. TAUHID RUBUBIYAH
tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah yang berhubungan dengan hal
ikhwal dan kehendak yang berhubungan dengan Allah. Seperti penciptaan
alam yang Allah kerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun.

3. Tauhid Asma' wa sifat
Tauhid asma' wa sifat maksudnya adalah beriman kepada Nama-nama Allah
yang di tetapkan dalam Al Qur'an dan Sunah secara utuh.

Demikian pembahasan tentang masalah Tauhid. Untuk lebih jelasnya bisa
anda tanyakan pada Guru agama masing-masing. INGAT INTERNET BUKAN
TEMPAT TERBAIK BELAJAR ISLAM, TEMPAT TERBAIK UNTUK BELAJAR IALAH GURU.
Dalam ilmu agama tidak mengenal kata otodidak, hal ini berkaitan
dengan pertanggungjawaban ilmu dan syafaat. Jika kita belajar dari
guru maka jika ditelusuri jauh ke atas maka barokah ilmu,
pertanggungjawaban dan syafaat ilmu akan sampai kepada rasullullah,
maka jangan remehkan guru.

Wassalamu'alaikum. . . .

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive