artikel yang saya buat ini bukan bermaksud untuk mendukung ataupun membela suatu produk saya hanya ingin konsumen indonesia berpikir kritis tidak termakan isu, saya hanya kasihan kepada perusahaan permen dan karyawannya kalau sampai tidak laku gara-gara video ini.
Konsumsi indonesia jangan mudah termakan isu
belakangan ini beredar video tentang yupi yang diisukan terbuat dari minyak babi. entah kenapa video itu cepat menyebar luas, dan setiap orang yang melihat video itu terkejut dan mengucapkan astagfirullah berkali-kali.
dalam video tersebut terlihat mesin pemotong babi dan babi babi yang bergelantungan sampai proses permen yupi sudah jadi siap dikonsumsi Sejak diunggah di Facebook, video ini telah dilihat lebih dari jutaan kali dalam tiga hari dan memicu perdebatan sengit di antara netizen. Hampir 14.000 netizen yang mengomentari video ini. Ada yang merasa jijik setelah melihat video ini dan mengatkan tidak akan membeli permen jelly untuk anak-anaknya, namun ada juga yang menganggap hal itu wajar. apalagi indonesia sebagian besarnya masyarakat muslim tentu haram dan segala sesuatu yang berasal dari babi itu haram dikonsumsi. namun sebenarnya konsumen indonesia tidak perlu khawatir dan tak perlu termakan isu video itu, kalau benar adanya itu adalah pabrik permen jelly diluar negri bukan diindonesia, karena produk permen diindonesia telah bersetifikat halal dan dinyatakan bebas gelatin babi seperti yang tercantum dalam surat edaran dari kementrian perdagangan indonesia berikut ini :
jika anda kurang percaya berikut sumbernya berasal dari situs official KEMENDAG : http://www.kemendag.go.id/id/news/2014/10/17/dinyatakan-halal-yupi-tak-mengandung-gelatin-babi
ditengah panasnya isu yupi gelatin babi ternyata produk yang disukai anak anak kecil ini justru laris di pasaran Timur Tengah ;
Produk Permen Indonesia Laris Manis di Dubai
Permen (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kepala Indonesian Trade Promotion
Center Dubai Gusmalinda Sari mengatakan, produk permen Indonesia laris
manis dalam Pameran Gulfood di World Trade Centre, Dubai. Dalam pameran
tersebut PT Yupi Indo Jelly Gum berhasil membukukan transaksi sebesar
2,7 juta dolar AS.
"Perusahaan Indonesia PT Yupi Indo Jelly Gum mendominasi transaksi yang dicapai pada Pameran Gulfood," ujar Gusmalinda dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3).Menurut Gusmalinda, beberapa perusahaan lain juga menghasilkan transaksi dengan para pembeli antara lain, PT Kapal Api Global dengan nilai transaksi sebesar 100 ribu dolar AS, PT Bahtera Wiraniaga Internusa senilai 80 ribu dolar AS, PT.Mulia Boga Raya senilai 200 ribu dolar AS, PT Bina Karya Prima senilai 60 ribu dolar AS, Cahaya Kencana 100 ribu dolar AS, serta PT Monde Mahkota Biskuit dengan nilai 90 ribu dolar AS.
Gusmalinda mengatakan, sebanyak 25 perusahaan asal Indonesia turut berpartisipasi secara mandiri pada pameran ini. "Total transaksi yang dicapai oleh Indonesia dalam pameran tersebut yakni 3,33 juta dolar AS," kata Gusmalinda.
Gusmalinda menambahkan, tercatat ada sekitar 1.500 pengunjung potensial yang berasal dari UEA, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Jordan, Irak, Iran, Mesir, India, Cina, Aljeria, Kenya, Palestina, Lebanon, dan Pakistan. Pameran Gulfood merupakan pameran makanan dan minuman tahunan terbesar di Dubai yang menampilkan produk-produk makanan dan minuman dari seluruh dunia. Pameran ini diikuti lebih dari 5.000 peserta dari 114 negara di dunia dan mengusung 2.626 merek.
"Perusahaan Indonesia PT Yupi Indo Jelly Gum mendominasi transaksi yang dicapai pada Pameran Gulfood," ujar Gusmalinda dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/3).Menurut Gusmalinda, beberapa perusahaan lain juga menghasilkan transaksi dengan para pembeli antara lain, PT Kapal Api Global dengan nilai transaksi sebesar 100 ribu dolar AS, PT Bahtera Wiraniaga Internusa senilai 80 ribu dolar AS, PT.Mulia Boga Raya senilai 200 ribu dolar AS, PT Bina Karya Prima senilai 60 ribu dolar AS, Cahaya Kencana 100 ribu dolar AS, serta PT Monde Mahkota Biskuit dengan nilai 90 ribu dolar AS.
Gusmalinda mengatakan, sebanyak 25 perusahaan asal Indonesia turut berpartisipasi secara mandiri pada pameran ini. "Total transaksi yang dicapai oleh Indonesia dalam pameran tersebut yakni 3,33 juta dolar AS," kata Gusmalinda.
Gusmalinda menambahkan, tercatat ada sekitar 1.500 pengunjung potensial yang berasal dari UEA, Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Jordan, Irak, Iran, Mesir, India, Cina, Aljeria, Kenya, Palestina, Lebanon, dan Pakistan. Pameran Gulfood merupakan pameran makanan dan minuman tahunan terbesar di Dubai yang menampilkan produk-produk makanan dan minuman dari seluruh dunia. Pameran ini diikuti lebih dari 5.000 peserta dari 114 negara di dunia dan mengusung 2.626 merek.
gimana? apakah anda masih khawatir anak anda makan permen jeli dari gelatin babi? semoga saja semua produk yang berlabel MUI halal memang benar2 halal.
0 komentar:
Posting Komentar