Delapan belas tahun lalu, pertama kalinya saya mendengarkan satu ayat
al-Qur’an tentang perintah Islam untuk tolong menolong. Penyampainya Ibu
Mulyani, guru agama SD kami. Sayangnya beliau saat itu tak menjelaskan
secara detail bagaimana membedakan tolong menolong secara baik dan
buruk, sehingga kami sering menganggap memberi contekan untuk teman
adalah termasuk di dalamnya.
Pertanyaan sederhana itu baru
terjawab kemarin, ketika bertemu dengan sahabat lama, Akmal namanya.
Menolonglah karena menolong itu kebaikan. Begitu katanya. Dalam
menolong, kita tak perlu memikirkan sebab akibat dari pertolongan kita.
Tentu menolong yang dimaksud ialah ‘alal birri wat taqwa, dalam kebaikan
dan taqwa.
Akmal menyisipkan sebuah kisah di masa Rasulullah SAW
untuk meyakinkan saya. Baginda Rasul pernah kedatangan tamu yang
mengaku tengah kelaparan, padahal Rasul-pun dalam kondisi tak mempunyai
sedikitpun makanan untuk si Fulan. Baginda kemudian bertanya kepada para
sahabat, “Siapa di antara kamu yang sanggup melayani orang ini sebagai
tamu pada malam ini?”
Seorang dari kaum Anshar mengajukan diri
“Wahai Rasulullah, saya sanggup”. Orang Ansar itu pun membawa si Fulan
ke rumahnya. Ia menjelaskan kepada isterinya, “Orang ini ialah tamu
Rasulullah. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baik layanan sesuai
kesanggupan kita..”.
Isterinya menjawab, “Demi Allah! Sebenarnya
tidak ada simpanan makanan, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi
untuk makanan anak-anak kita”. Orang Ansar itu pun berkata, “Tidurkanlah
anak-anak dulu. Hidangkanlah jamuan yang sedikit itu. Apabila kami
mulai makan engkau padamlah lampu itu, sambil pura-pura membetulkannya
kembali supaya tetamu itu tidak akan tahu hal sebenarnya”
Rencana
itu berjalan lancar. Seisi keluarganya, termasuk anak-anak terpaksa
menahan lapar semata-mata untuk melayani tetamu itu makan. Dan Allah
memuji mereka dalam sebuah firman
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam
kesusahan” (QS. Al-Hasyr : 9)
Makin kekini, makin langka orang
yang melakukan hal itu. Sangat langka sekali. Ya, menolong orang tak
dikenal seperti hanya menumbuhkan pohon trauma kepada kebanyakan kita.
Yang ada kini, setiap orang asing yang bertamu di rumah kita (apalagi
kalau peminta-minta), selalu ditanggapi negatif. Sikap ini terlahir dari
sebuah tips dari acara televisi yang bertajuk informasi kriminal.
Waspadalah, kata presenter acara itu.
Tidak salah memang untuk
waspada. Kesalahan kita ialah ketika selalu ada sak wasangka bagi
sesiapa yang menurut kita asing. Padahal kita tidak akan pernah tahu,
siapa yang paling mulia dimata Allah, kita atau orang asing sehadapan
kita. Jangankan untuk orang asing, untuk orang yang kita kenal
sekalipun, kita masih harus melihat dengan cermat perihal keuntungan dan
kompensasi bagi kita serta bagaimana seharusnya si peminta tolong
membalas budi baik kita. Tentu menolong karena embel-embel
diatas bukan mendatangkan hidangan kenikmatan syurgawi. Tapi menghapus
benih-benih keikhlasan yang tak bisa dihargai dengan rupiah, dollar,
atau mata uang lainnya.
Sabtu, 22 Oktober 2016
Arsip Situs
-
▼
2016
(181)
-
▼
Oktober
(37)
- Kapan Akhir Dunia, Tak Ada Yang Mengetahui Selain ...
- Video Yupi Gelatin Babi, Pembodohan Publik !!
- Tips Punya Keluarga Yang Sakinah Bahagia
- Darimanakah asal wali songo, penyebar islam ditana...
- Dilema Fatwa haram halal MUI
- Dampak Kemaksiatan, Berbuah Azab
- Ketika Remaja Memuja Kecantikannya
- Santri, Apa itu?
- Rasulullah saw, Buta Huruf Tapi Jenius
- Bahaya Sifat Tamak
- Pentingnya Menuntut Ilmu Bagi Umat Islam
- Membangun Negri dengan Moral dan Akhlaq
- Sambut Ramadhan dengan persiapan
- Jaman Akhir, Sulitnya Yang Ikhlas menolong
- Janganlah terlalu reaktif atau cepat emosi
- Aliran Sesat, Dari Niatnya yang benar tapi caranya...
- Makna Kemerdekaan, Bukan sekedar untuk panjat pinang
- Jihad Melawan Hawa Nafsu
- Ketika Dunia Tidak ada yang gratis, sholat pun har...
- Hikmah dibalik Semua Masalah Kehidupan
- Negara Ini tak butuh orang 'Pinter' tapi orang bener
- Hukum MLM (multilevel marketing) dalam Islam
- Fatwa Rokok Haram Versi MUI menuai Kontroversi
- FPI, kurangi kebutralanmu, tambahlah santunmu
- Ketika Kolom Agama mau dihapuskan dari KTP
- Ketika Kriwikan jadi Grojogan, Masalah kecil jadi ...
- Solusi Islam Untuk Pemberantasan Korupsi dinegeri ini
- Cinta Harta, sumber kehancuran umat islam
- Hubungan Antara Ilmu Agama dan Ilmu Pengetahuan
- 1100 hadits nabi Muhammad saw terpilih, sinar ajar...
- Sumbangan Islam Terhadap Kemajuan Eropa
- Ruu gender kembali di bahas, apa untungnya?
- Antara kita, israel dan derita palestina
- Kenapa cewek cantik itu murahan?
- KISAH TUKANG BECAK DIANTAR NAIK HAJI JIN MUSLIMAH
- Makna Lagu Peter pan 2 DSD, benar2 mendalam
- Makna Lagu Peterpan 2 Dsd, Benar2 Mendalam
-
▼
Oktober
(37)
0 komentar:
Posting Komentar