"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Sabtu, 07 Januari 2017

Apa Sebenarnya Alasan Amerika Menyerang Afganistan?

Seperti dikutip dari eramuslim.com,

Setelah serangan 9 / 11 di AS, Washington bereaksi tak tentu arah, mengancam setiap pemerintahan di bumi atas dasar bukti yang bahkan samar. Afghanistan diserang dengan cara yang paling barbar. Pemerintah AS tampaknya tidak pernah repot-repot mengidentifikasi penyebab atau dalang dari 9 / 11.Sampai saat ini, Amerika tidak pernah jelas tujuannya dalam menyerang Afghanistan kecuali slogan perang melawan teror yang sudah menjadi dalih terkenal. Menurut survei yang dilakukan antara tentara AS di Afghanistan, kebanyakan dari mereka tidak tahu apa yang mereka perjuangkan di Afghanistan dan mengapa mereka ditugaskan di sana.

Setelah hampir satu dekade, Amerika jelas perlu mengevaluasi ulang tujuan mereka di Afghanistan karena kehadirannya di negara sama sekali tidak memberikan keamanan kepada rakyat Afghanistan.Amerika akan jauh lebih baik jika menarik pasukannya dari Afghanistan, dan sebaliknya, terlibat dengan orang-orang dari negara-negara seperti Afghanistan, pada cara yang saling menguntungkan dan konstruktif. Atau paling tidak, mulai fokus pada apa yang sedang terjadi di negaranya sendiri.

Pada bulan Oktober 2001, ketika serangan udara Amerika menyerang Afghanistan pertama kalinya, Amerika memprediksikan sebuah kemenangan yang mudah. Kekuasaan teknologi mereka memang memungkinkan hal itu.Berada di bawah khayalan propaganda mereka sendiri, rakyat Amerika awalnya percaya bahwa mereka memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh Rusia, Inggris, Mongol, Macedonia dan Persia yang sudah terpental di bumi Afghanistan.Bangsa Afghanistan terkenal hati-hati dan tangguh. Mereka tidak langsung bereaksi terhadap pasukan asing. Bahkan mereka cenderung membiarkan berbagai pangkalan militer berdiri di atas negara mereka. Sebut saja, Moghul dari India.

Sembilan tahun berlalu, sedikit demi sedikit, para jenderal Amerika mulai memahami arti sia-sia dalam usaha mereka. Mereka meninggalkan daerah pedesaan dan memulai strategi lain; berkonsentrasi pada daerah yang berpenduduk padat. Mereka memberi prioritas untuk mengambil kendali provinsi-provinsi selatan Afghanistan.ISAF, tentara setempat yang memerangi rakyatnya sendiri, gagal menguasai Marjah, Kandahar atau Helmand. Strategi baru dijalankan; memecah belah pasukan Mujahidin Taliban dengan adanya desas-desus tentang pembicaraan dan negosiasi damai antara pemerintah boneka Afghanistan dan kaum Mujahidin.

Dengan cara seperti itu, mereka berharap untuk menciptakan perpecahan dalam Mujahidin atau dengan cara lain menarik diri beberapa kombatan Mujahid dari perjuangan bersenjata, atau setidaknya untuk mengacaukan Mujahidin.Namun, alih-alih menguntungkan, strategi itu kembali kandas. Mengingat kegagalan militer AS yang bertubi-tubi itu, rakyat AS akhirnya bertanya: mengapa mereka pergi ke Afghanistan dan apa yang ingin mereka capai?

(Eramuslim)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive