"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Jumat, 06 Januari 2017

Ini Alasan Kenapa Manusia Wajib Masuk Islam


Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan satu-satunya agama yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 Satu-satunya agama yang benar :
قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (At-Taubah: 29)

Satu-satunya agama yang diridhai Allah
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَام
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran : 19)
Maka agama selain Islam seluruhnya tidak diterima Allah ta’ala dan setiap pemeluknya akan merugi di akherat kelak, dan akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam, selama-lama kekal abadi di dalamnya.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ(85)
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(Q.S Ali Imran : 85) 


 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”.(Q.S Al-Bayyinah: 6)
dan lain sebagainya.

Dengan demikian yang meyakini dan mengatakan bahwa semua agama sama, atau semua agama mengajarkan kebaikan, atau semua pemeluk agama yang taat kepada agamanya akan masuk surga, atau mengakui bahwa ada agama yang benar selain Islam, dan sebagainya, ucapan-ucapan dan keyakinan-keyakinan seperti ini adalah bertentangan dengan syariat Islam, agama Islam hanya mengakui keberadaan agama-agama itu, tetapi sama sekali tidak membenarkannya, Islam membolehkan kepada pemeluknya untuk berinteraksi dan bertoleransi dengan pemeluk-pemeluk agama lain selama tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan syariat, segala bentuk toleransi yang menyelisihi syariat apalagi yang berhubungan dengan I’tiqod dan masalah-masalah prinsip, maka tidak boleh dilakukan sama sekali.

Memang ada sebagian dari ajaran agama-agama selain Islam  menyamai dengan ajaran Islam misalnya, melarang pemeluknya melakukan fahsya’ (berbuat keji, seperti, zina, homo, liwath, lesbian dan sebagainya), kecuali agma yang ternista dan terburuk yang ada di muka bumi, yaitu agama kafir barat (sekulerisme dan demokrasi), yang tidak melarang perbuatan fahsya’. Meskipun ada kesamaan dalam hal-hal tertentu dengan Islam, tidak berarti sama dan serupa, sebab disana terdapat perbedaan yang paling prinsipal dan menentukan haq dan batilnya, dimana Islam adalah Dienut-Tauhid (agama yang meyakini bahwasanya Allah ta’ala adalah Esa lagi Tunggal sebagaimana firman Allah Q.S Al-Ikhlas : 1-4)

Sedangkan agama-agama lain adalah Dienusy-Syirik, (agama yang menyekutukan Allah, artinya disamping meyakini Allah sebagai Tuhannya, masih ada tuhan-tuhan yang selain-Nya).
Tauhid inilah yangpaling utama menentukan haq dan batilnya suatu agama, maka agama seluruhpara Nabi a.s adalah agama yang haq (Dienul Haq), sebab seluruhnya merupakan (Dienut-Tauhid) meskipun terdapat perbedaan pada sebagian syariatnya, antara satu dengan yang lain, misalnya: sholatnya, shaumnya dan sebagainya, pada syariat Nabi Muhammad saw, sebagai Nabi terakhir dan penyempurna daripada nabi-nabi sebelumnya, orang mencuri hukumannya dipotong tangannya, sedang pada syariat Nabi Yusuf a.s hukumannya dijadikan sebagai budak atau hamba sahaya bagi pemilik harta yang dicurinya dan lain sebagainya. Maka perbedaan syariat tidak menjadikan bedanya agama, oleh karena itu seluruh agama-agama Nabi-Nabi a.s adalah sama dan seluruhnya merupakan agama yang benar yang datang dari Allah Ta’ala. Kan tetapi yang perlu dicatat meskipun seluruh agama nabi-nabi itu benar aqidahnya maupun syariatnya,  karena seluruhnya datang dari Allah ta’ala, namun sesudah datangnya Nabi Muhammad saw, maka semua syariat yang dibawa para Anbiya’ sebelumnya sudah tidak berlaku lagi, kecuali yan gterkandung dalam syariat beliau.

Maka seandainya hari ini ada manusia yang mengikuti salah seorang Nabi selain Nabi Muhammad saw dengan melazimi (komitmen) mengamalkan syariatnya persis dengan yang dibawanya -dan ini mustahil-, sedangkan mereka mendengar berita datangnya Rasulullah saw  maka mereka kafir dan menjadi penghuni neraka. Rasulullah saw bersabda,

Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, tiada seorangpun dari ummat iniyang mendengar tentang aku Yahudi ataupun Nasrani, kemudian mati dan tidak beriman dengan apa yang aku dituiuts denganya melainkan dia akan menjadi penghuni neraka” (H.R Imam Ahmad)

(Al-Allamah Ibnu Katsir rhm menguraikan masalah ini dengan sejelas-jelasnya di banyak tempat di dalam tafsirnya, silakan rujuk kepadanya antara lain dalam II/265-266, tafsir al-A’raf: 158. II/206, II/256 dls).

Sumber buku jihad jalan hidupku karangan ustad ali gufron

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive