Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menciptakan kehidupan, yang telah menciptakan bumi beserta isi nya dan yang kan menghancurkannya. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad –shollallahu alaihi wa sallam- yang mengajarkan kita agar beriman kepada Allah dan hari akhir, dan sholawat serta salam tercurahkan kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikuti ajaran beliau hingga akhir dari dunia.
Fenomena akhir kehidupan di dunia merupakan suatu hal yang gaib, merupakan sesuatu yang sering dipertanyakan, mulai dari awal Islam hingga dunia benar-benar berakhir. Bahkan sebagian kelompok atau bangsa tertentu berusaha memprediksinya. Akhir kehidupan dunia atau dalam kata lain adalah hari kiamat merupakan sebuah ajaran teologi dari berbagai ajaran, agama atau aliran kepercayaan.
Baru-baru ini berusaha ditampilkan ke permukaan tentang kepercayaan sebuah suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur. Suku yang pada zaman batu mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan latex . (http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Maya)
Muncul sebuah film yang terinspirasi oleh ide peristiwa hari kiamat global yang bersamaan dengan akhir putaran Kalender Hitungan Panjang Maya pada atau sekitar 12 Desember 2012 (titik balik matahari musim dingin belahan Bumi utara). Banyak dari kalangan orang awam yang rela berantri-antrian untuk sekedar menonton film ini, di pekan pertamanya, film ini meraih USD 225 juta (sekitar Rp 2,1 triliun) di pasar domestik AS saja, film itu telah meraup USD 65 juta (Rp 609 miliar), sedangkan sisanya berasal dari pasar luar negeri dengan pendapatan USD 17,2 juta (sekitar Rp 161 miliar). Sangat begitu antusias tanggapan dunia bahkan di Indonesia terhadap film ini. Sebuah pencapaian luar biasa, bahkan mungkin tak terprediksikan sebelumnya oleh bangsa Maya yang jadi landasan cerita film itu.
Kalender Maya yang berbasis astronomi akan mencapai siklus penuhnya yang besar selama sekitar 5.200 tahun pada 21 Desember 2012. Meskipun tidak ada bukti-bukti yang kuat bahwa bangsa Maya kuno menganggap tanggal ini signifikan, banyak orang yang telah menduga bahwa inilah “akhir seluruh Jagad raya” menurut perspektif Maya, dan yang lainnya percaya bahwa bangsa Maya memaksudkannya sebagai lambang dari “datangnya perubahan besar.” (wikipedia.org)
Itulah sebuah keyakinan dari suku maya tentang akhir dari dunia. Namun bagaimanakah kita umat Islam? Akankah kita menelan mentah-mentah kabar atau isu yang datangnya dari orang non Islam? Sebuah kepercayaan tentang hari kiamat yang didasari oleh kepercayaan sebuah suku yang bukan beragama Islam.
Dalam ajarannya Islam memberikan pedoman yang jelas kepada para pengikutnya mengenai akhir zaman yang berpatokan pada al-Qur’an dan Sunnah, yang terdapat tanda-tanda akan terjadinya hari kiamat. Tanda-tanda ini dapat dibagi menjadi dua bagian, besar (Kubra) dan kecil (Sughra). Tanda-tanda yang besar mencakup kedatangan Dajjal, Imam Mahdi dan kemudian Nabi Isa –alaihi salam-. Namun kali ini kita tidak membahas tentang tanda-tanda hari kiamat. Kita akan kemukakan sedikit tentang iman kepada hari kiamat dan apakah dalam Islam ada waktu tertentu tentang kedatangan hari kiamat yang harus kita imani.
Dalil dari Al-Qur’an
Dalam al-Qur’an Allah –subhanahu wa ta’ala- banyak sekali menyebut tentang hari kiamat, bahkan secara khusus dalam al-Qur’an terdapat nama-nama surah yang artinya adalah hari akhir atau hari kiamat, seperti di antaranya: surah Al-Qiyamah, surah Al-Waqi’ah. Ini menandakan bahwa sangat besar hal tersebut, bahwa Islam sangat menaruh perhatian besar tentang ideologi ini.
Allah swt berfirman tentang kewajiban iman kepada hari akhir:
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” QS. Al-baqarah : 62
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” Q.S. Al-baqarah: 126
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” Q.S. Al-baqarah: 177
Hari kiamat pasti datang, Allah -subhanahu wa ta’ala- berfirman:
وَكَذَلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ
“Dan demikian (pula) kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka.” Q.S. al-Kahfi : 21
وَأَنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
“Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” Q.S. Al-hajj : 7
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
“Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.” Q.S. Al-waqi’ah: 2
Yang menjadi pembahasa inti adalah bagaimana Islam mengatur tentang keyakinan kapan waktu kiamat itu tiba, benarkah ideologi suku maya yang diusung melalui sebuah film yang sangat spektakuler akhir-akhir ini.
Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui”.” Q.S. Al-A’raf: 187
أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
“Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?” Q.S. Yusuf: 107
إِنَّ السَّاعَةَ آَتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
“Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” Q.S. Thaha : 15
وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ
“Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu- raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. Q.S. Al-Hajj : 55
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu Hanya di sisi Allah”. dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” Al-Ahzab : 63
Dari ayat-ayat di atas sudah diketahui sejara jelas bahwa kedatangan hari kiamat tak seorang pun mengetahuinya, bahkan Nabi kita Muhammad –shollallahu alaihi wa sallam-. Kiamat bisa datang secara tiba-tiba, kiamat bisa terjadi kapan pun tanpa ada yang mengetahui kepastian harinya
Dalil-dalil dari as-Sunnah:
Hadits malaikat Jibril –alaihi salam- ketika bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan, Malaikat Jibril berkata:
قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ
“……..kabarkan kepada saya tentang Iman. Rasulullah – shollallahu alaihi wa sallam- menjawab: Beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, hari akhir, dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Kemudian kabarkan kepada saya tentang Ihsan. Rasulullah – shollallahu alaihi wa sallam- menjawab: Engkau menyembah kepada Allah seakan-akan melihatnya, jika tidak dapat maka sesungguhnya Allahlah yang memperhatikanmu. Kemudian kabarkan tentang hari kiamat? Rasul – shollallahu alaihi wa sallam- menjawab: tidaklah lebih mengetahui orang yang ditanya dari yang bertanya. Kemudian kabarkan tentang tanda-tandanya. Rasul – shollallahu alaihi wa sallam- menjawab: Jika seorang budak perempuan melahirkan tuannya, engkau melihat orang-orang yang tidak mengenakan alas kaki, berpakaian compang-camping, miskin, dan manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan rumahnya HR. Muslim
Dari hadits ini diterangkan bahwa mempercayai tentang kedatangan hari kiamat merupakan sala-satu dari keimanan dan waktu tepatnya kapan kiamat itu tidak diketahui oleh malaikat Jibril –alaihi salam- dan juga Rasulullah – shollallahu alaihi wa sallam-. Namun Rasul – shollallahu alaihi wa sallam – hanya mengkabarkan tentang tanda-tandanya.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَفَاتِيحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى يَأْتِي الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ وَلَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا اللَّهُ
Dari Ibnu Umar –radhiallohu anhuma- dari Nabi -shollallahu alaihi wa sallam- bersabda: kunci-kunci ghaib ada 5 yang tidak ada mengetahui kecuali Allah, bayi yang keluar dari rahim ibunya, tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi besok kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui kapan turunya hujan kecuali allah, tidak ada yang mengetahui dimana seseorang itu akan meninggal, dan tidak ada yang mengetahui kapan hari kiamat itu tiba kecuali Allah” HR Bukhari
Dalam hadits ini kiamat merupakan salah satu dari lima hal yang ghaib, kapan kiamat itu terjadi hanya diketahui oleh Allah –subhanahu wa ta’ala-
Faedah Pembahasan:
1. Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang disyariatkan dalam agama Islam
2. Hari kiamat pasti akan datang, namun berkenaan dengan kepastian waktunya dalam Islam tidaklah ada yang mengetahuinya kecuali Allah
3. Kepastian hari kiamat merupakan hal yang gaib yang hanya diketahui oleh Allah tidak selain-Nya
Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, Q.S. al-an’am : 59
4. Keimanan tentang hari kiamat dalam Islam adalah mengimani adanya hari kiamat tanpa tau kepastiannya, Islam hanya memberi kabar tentang tanda-tandanya
5. Kewajiban seorang mukmin agar menimbang segala sesuatu dengan kacamata al-Qur’an dan Sunnah
sesuai pemahaman para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka terutama yang berkenaan dengan masalah keyakinan
6. Mitos tentang kiamat pada 2012 yang dinyatakan oleh film 2012 terinspirasi dari pemahaman suku maya, tidak semuanya sepakat bahwa seperti itu adanya. Ada juga beberapa pendapat tidak sependapat, di antaranya disebutkan bahwa:
“Penerjemahan Zaman Baru terhadap perpindahan ini menunjukkan bahwa, selama ini, planet ini dan penghuninya sedang mengalami transformasi fisik atau spiritual secara positif, dan bahwa 2012 dapat menandakan awal era baru. Sebaliknya, sejumlah orang percaya bahwa tanggal pada tahun 2012 menandakan awal kiamat. Kedua ide ini telah diterbitkan dalam berbagai buku dan dokumenter TV, dan telah menyebar ke seluruh dunia melalui situs web dan grup diskusi”.
Cendekiawan Mayanis mengatakan bahwa ide mengenai kalender Hitungan Panjang yang “berakhir” tahun 2012 tidak mewakili sejarah Maya. Di masa Maya modern, 2012 sangat tidak relevan, dan sumber Maya klasik mengenai fenomena ini sudah langka dan bertentangan, menyatakan bahwa ada kemungkinan kecil tanggal ini diakui secara universal”.
“Klaim yang terus muncul oleh orang-orang yang memperkirakan akhir dunia di tahun 2012 (sejajar dengan lubang hitam, tabrakan dengan planet bebas, perpindahan kutub) telah ditolak sebagai pseudoilmiah oleh komunitas ilmiah. Banyak klaim ini melanggar hukum fisika, atau bertentangan dengan observasi sederhana.
Suku Maya saat ini, secara keseluruhan, tidak menaruh ketertarikan apapun pada 2012. Meskipun perputaran kalender masih digunakan oleh sejumlah suku Maya di dataran tinggi Guatemala, Hitungan Panjang masih diberlakukan oleh suku Maya klasik, dan baru-baru ini ditemukan kembali oleh para arkeolog. Tetua Maya, Apolinario Chile Pixtun dan arkelolog Meksiko, Guillermo Bernal, keduanya mencatat bahwa “kiamat” adalah konsep Barat yang tidak memiliki kesamaan dengan kepercayaan Maya. Bernal percaya bahwa ide seperti itu telah disisipkan pada suku Maya oleh bangsa Barat karena mitos mereka sendiri “lenyap”. Arkeolog Maya, Jose Huchm mengeluh bahwa, “Bila aku pergi ke komunitas penutur bahasa Maya dan menanyakan orang-orang apa yang akan terjadi pada 2012, mereka tak tahu apa-apa. Apakah dunia ini segera berakhir? Mereka takkan mempercayaimu. Kami sangat mempermasalahkan hal ini, layaknya hujan.”
Kesamaan yang diberikan suku Maya klasik tentang tanggal 2012 belum jelas. Kebanyakan prasasti Maya klasik masih bersejarah dan tidak membuat pernyataan ramalan apapun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fenomena_2012)
Sumber : Majalah Adz dzakirah