Keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Desa
Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam
beberapa pekan terakhir menjadi pembicaraan publik.
Hal itu
semakin gencar diberitakan di sejumlah media massa menyusul adanya
tuduhan keterikatan Ponpes Al Zaytun serta petingginya dengan gerakan
Negara Islam Indonesia (NII). Seberapa jauh dampak yang ditimbulkan atas
isu publik yang cukup hangat tersebut oleh santri-santri Ponpes Al
Zaytun.Sejumlah
santri ponpes yang ditemui mengaku tidak terpengaruh dengan pemberitaan
deras menyudutkan ponpes pimpinan Panji Gumilang yang dikaitkan dengan
NII.Taufik Hardiyanto, salah seorang santri Madrasah
Aliyah (MA) kelas 10 mengaku mengetahui informasi tentang Al Zaytun dan
NII dari internet maupun televisi. Namun, secara pribadi dia tidak
terpengaruh terhadap perkembangan yang terjadi di luar.
Taufik
mengaku tetap fokus dan berkonsentrasi mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Terlebih saat ini tengah memasuki ujian akhir sekolah (UAS).
“Sepertinya tidak berpengaruh banyak dan santri juga tetap fokus
belajar,” ujar remaja 16 tahun ini, Kamis (12/5/2011).Dia mengaku apa yang dituduhkan tersebut tidak benar dan belum pernah dialami olehnya, terutama terkait aktivitas cuci otak.
Keluarganya
juga tidak mengkhawatirkan isu yang beredar. “Keluarga percaya dengan
Ponpes Al Zaytun. Sejak adanya isu keluarga enggak begitu khawatir,”
sambungnya.Hal senada diungkapkan santri lainnya, Syaeful
Umam (16). Dia mengaku, munculnya isu tersebut diyakini tidak akan
mempengaruhi santri lainnya yang tengah belajar agama dan pendidikan
modern di ponpes terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Santri
tetap yakin bahwa apa yang dituduhkan adalah tidak benar. Kami tetap
yakin dengan sistem pendidikan di sini,” terang Syaeful seraya
menambahkan isu itu tidak cukup meyakinkan dirinya untuk meninggalkan Al
Zaytun.Sementara itu, Rakidi (49), salah satu warga Desa
Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu yang lokasinya hanya
berjarak 1 kilometer dari lokasi pesantren mengaku, keberadaan Al Zaytun
menurutnya tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi masyarakat.
Pasalnya,
keberadaan ponpes yang tertutup dengan dunia luar juga membuat warga
Desa Mekarjaya tidak dapat bersosialisasi dengan santri ponpes. "Saya
tidak pernah tahu apa yang ada dalam Al Zaytun, karena untuk bisa masuk
saja tidak bisa,” cetusnya.
Rakidi mengaku, Ponpes yang
lokasinya dikelilingi hutan belantara tersebut juga membuat warga tidak
dapat memantau setiap perkembangan yang terjadi.Mengenai
NII yang dikaitkan dengan Al Zaytun, warga tidak pernah mendapatkan
informasi dan didatangi oleh orang-orang Al Zaytun yang membawa
embel-embel NII.
“Kami tidak pernah tahu masalah NII dan baru tahu dari informasi di televisi,” katanya.Sementara
itu Sekretaris Kecamatan Gantar Asep Machmud mengatakan pihak Kecamatan
Gantar mengaku meski lokasi Al Zaytun dekat dengan wilayahnya, namun
pihaknya belum mendapatkan laporan dari warga tentang adanya gerakan NII
yang masuk ke desa-desa.“Sejauh ini belum ada laporan
dari warga. Muspika Kecamatan baik anggota Polsek dan Koramil terus
berkonsultasi dengan kami jika menemukan adanya indikasi masuknya NII,”
ucapnya
Sumber :Okezone.com
Komentar Tholabun Ilman : Mungkin mereka tidak berani mempengaruhi masyarakat sekitar supaya keberadaan mereka aman tidak terjadi kericuhan, mereka merekrut orang-orang yang jauh adalah strategi cerdik mereka agar makar mereka berjalan mulus. Terbukti dari korban korban nya adalah orang luar daerah situ.
Gallery Kemegahan Ponpes Al-Zaytun
Sungguh hal yang aneh, ditengah padang tandus, ditengah-tengah pemukiman masyarakat yang ekonominya dibawah rata-rata dan tiada bangunan bangunan tinggi berdiri disekitarnya sebuah pesantren zaitun pimpinan panji gumilang yang sangat megah bagaikan kerajaan atau istana,? darimana dana mereka membangun pesantren ini kalau bukan dari antek antek amerika juga hasil menipu mereka dengan kedok amal, zakat, pajak negara dll.
Rabu, 23 November 2016
Home »
» Tanggapan Warga Sekitar Mengenai Keberadaan Ponpes NII alzaytun
Tanggapan Warga Sekitar Mengenai Keberadaan Ponpes NII alzaytun
Arsip Situs
-
▼
2016
(181)
-
▼
November
(26)
- Cinta Memang Buta, Pria Ini menikahi Jin Peri dan ...
- Cinta memang buta, pria ini menihkahi ular cobra
- Kisah Abu Bakar Assidiq ra.
- Kisah Umar Bin Khatab Ra.
- Ahok Penista Agama bisa bebas, Nenek Dituduh nyuri...
- Akhirnya Terungkap, Gafatar adalah Sempalan Aliran...
- Terungkap, Gafatar adalah Sempalan Aliran NII
- Tanggapan Warga Sekitar Mengenai Keberadaan Ponpes...
- Inilah Gaji Pengurus Aliran Sesat Negara Islam Imi...
- Aliran Sesat NII KW9, Menjual Agama Demi Uang
- Aliran Sesat NII, Bidik Buruh dan Karyawan Buat Di...
- Kisah Eva Arnaz, Mantan Bintang Film Panas, Kini j...
- Kesesatan Syiah Dan Sikap Berlebihan Mereka kepada...
- 3 hal terpenting tentang kehidupan
- Solusi Permasalahan Status Anak Angkat Dalam Islam
- Kenapa Kaum Nasrani Begitu Fanatik agamanya dan Be...
- Benarkah Isa (yesus) disalib untuk menebus dosa?
- Sejarah Sebab Permusuhan Islam dan Kristen
- Perbedaan Agama Tauhid dan Agama Trinitas
- Waduh parah men, tarif kimcil smp ini cuman 10 rib...
- Ucapan sehari hari diganti dengan kalimah toyyibah
- Faktor faktor Penyebab Kemunduran peradaban islam
- Inspiratif, Kisah Emak2 mantan Mucikari, Bertaubat...
- Tembak Saja Kepalanya Ahok Beres ! Kalian Rame-ram...
- Ahok Gubernur Munafiq, Bongkar Kalijodo tapi Mendu...
- Do'a Cepat Dimudahkan Rejeki Dan Jodohnya
-
▼
November
(26)
0 komentar:
Posting Komentar