"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Jumat, 06 September 2013

Insya Allah Segalanya Ada Jalan

Oleh HM Rizal Fadillah



Ketika kau tak sanggup melangkah

Hilang arah dalam kesendirian

Tiada mentari bagai malam yang kelam

Tiada tempat untuk berlabuh

Bertahan terus berharap Allah selalu di simu".

"Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah ada jalan". (syair lagu Maher

Zain)



Rasa yakin akan dekatnya pertolongan Allah tidaklah mudah. Sering masalah

yang ada ditanggapi dengan jiwa yang frustrasi. Tak ada harapan.

Seolah-olah dirinya adalah orang yang paling malang dalam kehidupan.

Bagai syair lagu Hamdan ATT "Aku merasa orang termiskin di dunia//Yang

penuh derita bermandikan air mata".



Ketika sakit , dia merasakan seolah olah tak ada orang lain yang lebih

menderita selain dirinya. Ketika usaha jatuh dan dililit hutang, ia pun

mengeluh betapa pedih kehidupan ini. Ketika berurusan dengan masalah

hukum, Allah didakwa telah menganiaya dirinya. Mengapa yang lain yang

melakukan hal yang sama ternyata dapat selamat dari jerat hukum, lalu

berteriak "Di mana keadilan?"



Bagi orang yang beriman tentu segala kesulitan ada hikmah dan maknanya.

Sakit dapat menjadi penghapus dosa dan penambah pahala. Usaha bangkrut

dapat menjadi penguat mental untuk bangkit untuk keberuntungan yang lebih

besar. Begitu juga hukuman adalah pintu taubat agar kelak menjadi hamba

yang lebih waspada dan banyak beramal.



Kita ingat ucapan dan doa Nabi Ayub saat ditimpa sakit berat yang

menyedihkan, harta habis dan dihinakan, ditinggal sendirian oleh teman,

kerabat, serta sanak keluarga. Istrinya pun hengkang. Beliau berkata,

"Sungguh aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau Maha Pengasih dan Maha

Penyayang" (QS AL Anbiyaa 83).



"Wa anta arhamur roohimiin" Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

!. Ini adalah kalimat yang menghidupkan cahaya lampu di kegelapan malam.

Menjadi pengangkat harkat dari jurang yang dalam. Menjadi penuntun

langkah kaki yang terseok-seok dan jatuh bangun. Allah lah pemberi jalan,

bukan yang lain. "Adakah yang lain yang mengabulkan permohonan orang yang

ditimpa kesulitan ketika berdoa, meghilangkan keburukan, dan menjadikan

kalian sebagai khalifah di bumi? Adakah Tuhan selain Allah? Sedikit

sekali yang ingat" (QS An Naml 62).



Sesulit apapun yang dirasakan, prasangka kepada Allah harus tetap

positif, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Diawali dengan

prasangka baik terhadap apa yang menimpa kita, dilanjutkan dengan

kesungguhan berikhtiar di jalan-Nya, insya Allah ada jalan.



"Barangsiapa bersungguh-sungguh (berikhtiar) dijalan Kami, maka Kami

akan tunjukan jalan-jalan-Nya dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang

yang berbuat baik" (QS Al Ankabuut 69).



Dari Al Fudhail bin Iyadl, syaikhul Haram Al Makki, ia berkata ada

keluarga yang terhimpit kesulitan hidup menjual alat tenun barang

berharga terakhir milik mereka. Suaminya sepulang menjual barang seharga

satu dirham tersebut bertemu dengan dua orang yang sedang bertengkar

hebat.



Ketika ia bertanya "Ada apa?" Orang menyampaikan bahwa keduanya sedang

memperebutkan uang satu dirham! Maka ia berikan uang hasil penjualan alat

tenunnya. Kini ia tak memiliki apa-apa lagi.



Sesampai di rumah dikabarkan kepada istrinya peristiwa yang terjadi.

Meski kecewa tapi istrinya memahami dan bersabar. Dikumpulkan perkakas

rumah tangga sederhana yang masih tersisa, lalu dibawa suaminya untuk

dijual kembali, ternyata kemana-mana tidak laku.



Kemudian ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan yang menebar

bau busuk. Orang itu berkata kepadanya, "Engkau membawa sesuatu yang tak

laku demikian juga dengan aku, maukah kita bertukar barang dagangan?"

Lalu iya mengiyakan.



Sesampai d irumah, diminta istrinya untuk bertawakal kepada Allah dan

segera memasak. "Istriku, segera masaklah ikan busuk ini, kita hampir tak

berdaya karena lapar!"



Namun apa yang terjadi ketika istrinya membelah ikan tersebut, dari

perutnya keluar benda yang ternyata itu adalah mutiara. Dibawanya ke

tempat kawannya seorang pedagang perhiasan, ternyata kawannya tersebut

berani membeli mutiara itu dengan harga empat puluh ribu dirham!.



Turn to Allah He's never far away

Put your trust in Him, raise your hands and pray

Insya Allah we'll find our way.....

We'll find our way.

Insya Allah, insya Allah ada Jalan!













Redaktur : Heri Ruslan

sumber : REPUBLIKA.CO.ID,
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive