Senin, 28 Mei 2012
Sebagai seorang muslim apakah kita tega saudara-saudara kita dibantai, sementara disini kita enak-enakan tanpa menaruh perhatian sedikitpun. Padahal, tanda benarnya keislaman seseorang tercermin dari sikap kepedulian terhadap saudaranya yang tertimpa musibah. Dan salah satu tanda kiamat adalah ketidak pedulian terhadap sesama muslim dan tidak peduli agamanya dan lebih sibuk dengan urusan dunianya masing-masing, inilah faktor utama kelemahan umat islam dewasa ini. Kita belajar dari kerusuhan poso, sampit dan ambon dan sebagainya seakan-akan umat yang mayoritas diinjak-injak oleh kaum minoritas. dan yang terbaru ini adalah kerusuhan disuriah. Sudah beribu-ribu saudara kita dibantai habis-habisan oleh tentara setan. Masihkah kita berdiam diri disini !?. Minimal, marilah bantu mereka dengan berdo'a supaya umat islam disuriah menang dari penjajahan kaum syi;ah (baca:boneka yahudi) dan semoga laknat yang terburuk dari Allah SWT dan seluruh makhluknya menimpa musuh-musuh islam dan kaum munafik. amiien
Karena kita lihat lebih dari 13.000 orang tewas di Suriah sejak pemberontakan anti-rezim Alawite pimpinan Assad pecah pada Maret tahun lalu, ujar Rami Abdel Rahman, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada AFP, Minggu (27/5/2012).
"Total 13.004 orang tewas," ujar Abdel Rahman menambahkan bahwa kebanyakan dari mereka adalah warga sipil yang berjumlah sekitar 9.183. ang lainnya adalah tentara rezim Assad (3.072) dan para tentara pembelot/ Free Syrian Army (749), ia menambahkan, mencatat bahwa warga sipil yang telah mengangkat senjata selama pemberontakan masih dihitung sebagai warga sipil. ekerasan di Suriah terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata pada 12 April yang ditengahi oleh PBB dan utusan Liga Arab.
"Sejak gencatan senjata mulai berlaku, 1.881 orang tewas," tambah Abdel Rahman, mengacu pada bentrokan antara rezim Assad dengan pemberontak dan penindasan yang dilakukan oleh tentara rezim Assad serta serangan bom. aporan ini diterbitkan sehari setelah sedikitnya 92 orang tewas, sepertiga dari mereka adalah anak-anak di Houla, sebuah kota pusat di provinsi Homs.
(Sumber : arrahmah.com)
Send articles as PDF to
0 komentar:
Posting Komentar