"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Senin, 23 Maret 2015

Solusi Dampak Negatif Arus Globalisasi

Judul  : Mari Waspadai Efek negatif Globalisasi dengan Banyak Belajar Agama.

oleh : muhammad abdulrahman al muslim a.k.a (Ali Marzen)

Profil penulis : alumni majelis dakwah sekolah al-ijtihad SMK N 2 Temanggung, Jawa Tengah, lulusan 2010. juga sebagai editor dan publisher aktif di majelis www.ashabul-muslimin.tk sejak berdiri 2009 - sekarang.

MUKADIMAH

BISMILLAHIRROHMANIOHIM,

Sudah 6 tahun saya sebagai aktivis blogger muslim dengan berbagai pengalaman suka dan duka saya kembali menengok arsip tulisan lama saya, barangkali sudah basi kalau itu makanan, kalau kertas sudah usang, tapi tidak ada kata basi atau kadaluarsa bagi ilmu pengetahuan.

Artikel ini sebenarnya adalah artikel daur ulang. eits tapi bukan daur ulang rongsokan loh. apa maksudnya?

Tulisan ini adalah tulisan pertamaku dulu ketika mulai aktif di majelis dakwah. tepatnya pertengahan tahun 2010. waktu itu aku belum lancar menulis dan susunan paragrafnya belepotan, dengan sedikit edit kami sajikan tulisan artikel ini kembali untuk anda. memang menulis itu adalah sulit bagi sebagian orang tapi kalau sudah terbiasa lama-lama dan tulisan kita terorganisir rapi dan mudah dimengerti. tulisan ini diharapkan menjadi nasehat bagi kaum muslimin dan sebagai motivasi bahwa setiap orang bisa jadi penulis tanpa copy paste karya orang lain. tulisan ini teks aslinya adalah ; http://dulrohman.blogspot.com/2011/02/mewaspadai-perkembangan-zaman-melaui.html mari kita simak, tema tentang globalisasi dan kerusakan moral remaja.

MENENGOK KEADAAN GENERASI MUDA HARI INI.

sejenak mari kita tengok dunia kita yang sudah serba berantakan, anak muda semuanya gemar facebook dan  media sosial. bahkan tiap harinya ia habiskan untuk facebook, menurut penulis itu merupakan hal yang sia-sia. karena disamping kita rugi waktu kita juga berpotensi mengarah ke hal-hal yang tidak baik jika kita sudah kecanduan barang satu ini.

Sebagai umat islam, maka kita jangan sampai dibodohi oleh kaum kafir khususnya orang barat, apa buktinya? kita kecanduan facebook, sms tidak manfaat seperti pacaran dalam HP, main PS, game online, kecanduan siaran sinetron dan sebagainya yang mana mudhorot / kejelekannya sangat banyak untuk di bicarakan daripada kebaikannya. manfaat dari semua teknologi ini memang ada akan tetapi kita juga harus mengerti kalau mungkin manfaat nya itu lebih sedikit dibandingkan efek negatifnya.

jika kita tidak pandai-pandai menggunakan semua fasilitas teknologi di zaman globalisasi ini, disabdakan oleh rasululloh itu termasuk orang yang merugi, kenapa? karena waktu yang seharusnya kita gunakan untuk beramal salih malah kita gunakan untuk hal-hal yang tidak perlu dan bahkan merugikan diri kita.

seperti dalam hadits (nasehat nabi Muhammad SAW) dijelaskan

“Dari Abu Huroiroh beliau mengatakan, Rosululloh r bersabda : “Diantara tanda baiknya keimanan seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”.

Ket Hadits :

(Hadits ini di keluarkan oleh -Imam Turmudzi ,
- Ibnu Majah ,
-al-Baihaqi,
-Ibnu Hibban, 
-al-Baihaqi
- di hasankan oleh Imam Nawawi, dan shohihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Misykatul Masobih No. 4839.)

Ibnu Daqiq al-‘Ied mengatakan : “Hadits ini merupakan ungkapan yang mencakup banyak makna yang agung pada lafadz yang sedikit”.

maka kita pun dapat mengartikan bahwa melakukan kesia-siaan juga berarti tanda buruknya keimanan seseorang. Dari hal tersebut maka kita harus berpikir dua kali jika kita mau menghabiskan waktu kita untuk hal-hal yang merugikan itu. sekarang cobalah kita tengok diri kita dan lingkungan kita.

Apakah semuanya baik-baik saja atau sebaliknya, bahkan justru yang penulis lihat hampir semua lingkungan tempat anak-anak generasi penerus bangsa ini selalu disuguhi oleh tontonan negaif dan fasilitas yang canggih namun merusak seperti TV, HP, Internet dan sebagainya yang mungkin digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna dan mencontohkan sikap cinta duniawi.

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA KEPADA ANAK

oleh karena itu kita sebagai orang tua jika tidak memperhatikan apa dan bagaimana anak tersebut menggunakan berbagai fasilitas tersebut maka orang tualah yang akan merugi. karena tanpa kontrol dari orang tua maka seperti yang terjadi kebanyakan yaitu akan membahayakan anak tersebut untuk menuju hal-hal yang negatif.

Kita perhatikan di tv, majalah , internet dan media lain banyak kasus-kasus pelanggaran oleh remaja-remaja termasuk juga yang masih anak anak dari pencurian, perampokan perjudian, pemerkosaan,  tawuran antar pelajar dan sebagainya, itu tidak lain tidak bukan adalah akibat negatif dari perkembangan zaman yang serba canggih tetapi tanpa kontrol orang tua sehingga ketika anak tersebut telah dewasa bingung mau jadi apakah anak tersebut.

apakah hanya akan main nongkrong dipinggir jalanan sambil merokok sambil main Gitar atau mungkin malah sampai mabuk-mabukan menjadi perampok atau begal?.

Hal itu sungguh ironis karena hal itu terjadi banyak sekali di Indonesia , tanah Air Kita yang sebagian penduduknya adalah Muslim, apa yang telah kita perbuat pada anak-anak kita sehingga Generasi kita ini rusak berat. Tidak lain adalah ulah kita yang acuh tak acuh terhadap anak apalagi ditambah pengetahuan agama yang sangat kurang sehingga tak salah jika banyak terjadi Demoralitas/kemorosotan moral.

Kalau kita hanya mengandalkan sekolah saja untuk mendidik anak kita, tetapi kita pontang -panting bekerja tanpa waktu luang untuk keluarga tanpa perhatian khusus untuk anak-anak kita maka berakibat pada rusaknya hubungan antar keluarga. apalagi dizaman akhir sekarang ini, cobaan tentu saja semakin berat maka kita harus waspada dan selalu meningkatkan Ilmu Agama kita.

Umumnya disekolah formal yang bukan pesantren atau berasaskan Keislaman, maka berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah adalah saya mengalami sendiri waktu sekolah pelajaran moral dan agama seminggu hanya satu setengah jam, itu saja Gurunya sering Kosong dan malas mengajar. jadi apa yang kita kita harapkan dari anak setelah mereka lulus? 

Lulus sekolah bukannya anak tersebut membantu meringankan beban orang tua tapi mungkin justru akan merepotkan orang tua karena kenakalan yang amat sangat pada anak tersebut. Disisi lain dampak Negatif teknologi tentunya sangat lebih banyak dibanding dampak posistifnya, karena Setan yang dilaknat Allah tentunya sudah membuat perangkap yang sedemikian banyaknya sehingga semua kebenaran tampak semu, antara hal yang baik dan yang buruk sampai-sampai hampir tidak terlihat perbedaannya, tentunya segala perangkap setan itu tentunya adalah hal-hal yang disenangi, seperti dari game, TV, internet, gadget dsb. segalanya memang menyenangkan akan tetapi akibatnya menjadikan anak jadi malas belajar, akhirnya membolos setelah itu terlibat pergaulan bebas akhirnya keluar sekolah ditengah jalan, naudzubillah.

sehingga dari sinilah kita belajar untuk mendidik anak sejak Dini sampai ia dewasa dan kita harus selalu menaruh perhatian yang besar kepada anak sehingga Generasi kita menjadi generasi yang sholeh yang akan membangun negri ini dengan adil dan bijak.

Selaku orang tua, untuk membentuk anak sholeh maka jika kita kurang mampu dalam mendidik ilmu agama kita bisa menitipkan anak-anak kita dipondok pesantren, akan tetapi tak lepas kewajiban kita sebagai orang tua dan guru dirumah maka kita juga harus selalu senantiasa memperhatikan dan menasehati anak, karena sesungguhnya dari lingkungan keluargalah yang menetukan sukses tidaknya pendidikan diluar rumah seperti di Sekolah atau Pesantren.

MARI KITA KAJI MANFAAT IPTEK UNTUK BERDAKWAH

Ilmu agama merupakan erat kaitannya dengan Ilmu pengetahuan dan teknologi supaya segalanya menjadi terarah menuju hal yang bermanfaat. maka kita sebagai umat islam dituntut untuk menuntut ilmu setinggi mungkin untuk mengembangkan Iptek supaya segala sesuatu itu lebih maslahat terhadap Umat Islam Khususnya dan Bagi seluruh manusia di Dunia Umumnya.

Adapun kaitannya dengan tema tadi yaitu hubungan ilmu agama dengan Iptek maka tidak salah jika penulis mengajak kepada seluruh pembaca khususnya dan Seluruh Umat Islam untuk selalu menambah ilmu pengetahuan Agama dan juga tidak meninggalkan Ilmu Duniawi seperti Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat seperti zaman sekarang ini. kemudian kita manfaatkan untuk kepentingan agama. demi kemajuan bangsa dan umat islam.

Disini Penulis berupaya supaya sekelumit materi yang amat sedikit ini bisa memotivasi umat Muslim untuk selalu mengembangkan semua Ilmu pengetahuan dijalan yang diridhoi Oleh Allah. kita sebagai Umat islam wajib menuntut ilmu tanpa mengenal batasan umur.

Jika kita sudah mengerti cara memanfaatkan Ilmu tersebut maka kita dituntut untuk meneruskannya kepada generasi setelah kita sehingga ilmu tersebut tidak hilang. Dari kajian ini untuk masalah Iptek yang sedang tren di zaman ini adalah Internet, gadget, dan Hp, dll dari situ kita bisa memperoleh gambaran tentang pergaulan didunia maya sangat berpengaruh dengan kehidupan kita sehari-hari, seperti facebook contohnya, banyak anak-anak sekarang yang menggunakan facebook dan media sosial hanya sekedar untuk menghabiskan waktu luang, untuk ngobrol yang tidak-tidak atau menggosip, bahkan juga yang lebih buruk untuk berpacaran secara online.

Maka dengan diimbangi ilmu agama maka hal buruk tersebut harusnya berkurang dan kita manfaatkan internet untuk berdakwah karena potensinya sangat besar.

PENUTUP

Alangkah baiknya jika internet tersebut kita kaji sehingga bisa menghadirkan manfaat seperti kita membuat website untuk Forum diskusi Umat muslim, radio dakwah internet, facebook yang mengarah pada forum Islam dan sebagainya. Penulis melihat sebenarnya sudah banyak yang telah mendirikan forum dakwah online tersebut.

akan tetapi masalahnya banyak anak muda yang lebih menyenangi hal-hal yang sekiranya menyenangkan tapi menjerumuskan seperti pergaulan yang tidak terkontrol dalam baik dikenyataan maupun media sosial, sehingga penulis bisa memeperoleh gambaran akan sepinya majelis-majelis Islam baik didunia nyata maupun Internet.

sebenarnya ada yang mengkaji, tetapi kebanyakan dari kalangan orang dewasa, dan anak kecil yang belajar iqro,  hal ini sungguh ironis karena generasi mudalah yang berpotensi besar mengembangkn ilmu agama ini. oleh karenanya kita dituntut untuk memiliki sikap tanggung jawab yang besar kepada anak-anak kita untuk mendidik pengetahuan agama yang lebih banyak kepada anak dirumah, kita dituntut bisa membentuk anak kita yang sholeh dan mampu berbakti kepada kedua orang tua.

sebagai penutup penulis ingin menyampaikan supaya 'KAJILAH' Ilmu walau hanya seberapa, tapi manfaatnya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan, contohnya seperti membuat sebuah website Islami yang didalamnya berisi pengembangan-pengembangan ilmu pengetahuan dan agama supaya pengunjung web tersebut bisa menambah ilmunya, semoga kita mendapatkan rahmat-Nya sehingga hal itu bisa kita wujudkan bersama Amien.

Wallahu 'alam.

sumber refrensi : tulisan web ini paling jadul bersamaan dengan berdirinya www.ashabul-muslimin.tk dan berbagai ubahan dan penyempurnaan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive