Jumat, 16 Juni 2017
Home »
» Nur, Gadis Indonesia Kena php ISIS di Suriah, Janjikan Kebahagiaan Tapi Akhirnya...
Nur, Gadis Indonesia Kena php ISIS di Suriah, Janjikan Kebahagiaan Tapi Akhirnya...
Negara sesat isis kembali membuat heboh dengan pemberitaan baru dari perempuan asal indoneisa. Katanya
Suriah adalah tanah yang dijajikan oleh Khalifah (dajjal) Abu Bakr Al-Baghdadi sebagai surga untuk orang-orang yang berbaiat kepadanya. Tapi ternyata, janji tersebut tak lebih dari “ansor” atau “angin sorga” alias penipuan bahasa gaulnya php. Ribuan jadi korban, termasuk Nur, gadis berusia 19 tahun asal Indonesia. Nur, begitulah gadis itu memperkenalkan dirinya kepada wartawan Agence France-Presse, Ayhem Al-Mohammad, yang menemuinya di kamp pengungsian Ain Issa, Suriah, Rabu (14/6/2017).
Ia mengakui berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kekhalifahan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), bersama sang ayah dan saudara lelakinya, tahun 2015 silam. Saat kehidupan Nur dan keluarganya terhimpit beban ekonomi di tanah air, mereka seakan mendapat ilham untuk “hijrah” ke Suriah setelah melihat foto dan video kedigdayaan serta kenikmatan hidup di wilayah ISIS. “Melalui internet, Daesh (ISIS) mengajak hijrah ke Raqa, Suriah, untuk hidup sejahtera di bawah kepemimpinan khalifah. Ayah dan saudara lelakiku tertarik, karena mereka dijanjikan pekerjaan tetap yang bergaji besar,” tutur Nur. Namun, ketika mereka menjejakkan kaki di Raqa, segala kemalangan menimpa mereka. ”Mereka semua pembohong. Saat kami sampai di sini (Suriah) baru diketahui apa yang mereka perlihatkan di internet ternyata berbeda,” tutur Nur, menyesal. Nasib tragis yang dialami Nur dan keluarganya di wilayah ISIS Suriah adalah, ayah dan saudara lelakinya dipenjarakan oleh ISIS. ”Ayah dan saudaraku dulu berpikir akan diberikan ISIS pekerjaan tetap dan gaji besar. Tapi ternyata, sesampainya di Raqa, mereka berdua dipaksa menjadi milisi ISIS. Mereka tak mau, sehingga dipenjarakan,” bebernya.
Nur sendiri tak bebas dari teror ISIS. Ia mengakui harus terus bersembunyi karena banyak gerombolan ISIS yang mayoritas lelaki memburunya untuk dijadikan istri. Ketika sang ayah belum dipenjara, setiap hari ada saja tentara ISIS yang bertandang ke rumah dan tanpa ba-bi-bu mengatakan ingin menjadikan dirinya istri. “Umur pernikahan tentara ISIS rata-rata hanya dua bulan atau bahkan dua minggu. Setelahnya mereka bercerai dan mencari istri baru. Mereka datang ke rumah dan meminta kepada ayah agar bisa mengambilku,” ungkapnya. Saudara lelakinya, juga sebelum dipenjara, kerapkali dihujani pertanyaan dari tentara ISIS: ”apakah kau punya suadara perempuan yang bisa kuperistri?” "Benar, mereka (ISIS) setiap hari hanya membicarakan soal perempuan, perempuan, perempuan,” tukas Nur. Penderitaan Nur di tanah yang dijanjikan khalifah akhirnya berakir ketika tentara Suriah menggempur Raqa. Ia bersama ribuan warga Raqa lainnya mengungsi di kamp Ain Issa. Kekinian, nasibnya juga belum jelas.(suara.com)
Arsip Situs
-
▼
2017
(90)
-
▼
Juni
(20)
- Sejarah Kesultanan Demak Setelah Runtuhnya Majapahit
- Mewaspadai Kebangkitan Kristen Garis Keras
- Islam vs Kristen Dalam Cerita Serat JayaBaya
- Sumbangan Islam Terhadap Kemajuan Bangsa Eropa
- Islam Agama Penuh Toleransi Tidak Memaksa dan Anti...
- Musuh Musuh Yang Menghambat Peradaban Islam
- Sejarah Penyebaran Islam di Sunda
- Mewaspadai Kebangkitan kembali hindu di jawa
- Memerahi Penjajahan Pemikiran Kafir Dan Atheis
- Sejarah Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan
- Mengenal 4 Unsur Sifat Dalam Diri Manusia
- Iseng, dapet gambar meme gila
- Nur, Gadis Indonesia Kena php ISIS di Suriah, Janj...
- hACKED
- Penipuan Lowongan Kerja, Modus Penipuan Investasi ...
- Raqqa, Kota Maut, Ibu Kota Isis Yang Menyeramkan
- Makna Keperawanan Dalam Pandangan Islam
- Pahala Sholat Dhuha Setara Dengan Sedekah Seharian
- Makna Istilah Akidah Dan Iman
- Masalah "Ketidak Perawanan" Dalam Pandangan Islam
-
▼
Juni
(20)
0 komentar:
Posting Komentar