"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Senin, 11 Januari 2016

HIKMAH DIBALIK SEMUA MASALAH

 Oleh Rina Rakhmawati
 
MUKADIMAH :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka” 
(QS. Ali ‘Imran: 190-191)


Jengkel, kesel, marah, galau, gelisah, dan sederet unsur negatif lain biasanya timbul manakala kita terbelit dalam suatu masalah. Apalagi kalau masalahnya berderet-deret dan seolah tak kunjung selesai, tiada hari tanpa frustasi. Tapi, cobalah memulai kebiasaan ini, masalah?enjoy aja lagi!Lho, lagi ada masalah kok malah disuruh enjoy!Weits, tunggu dulu, kawan.

Kening saya juga berkerut ketika membaca salah satu subbab dari karya Ustadz Solikhin, penulis “Zero to Hero”, ‘Ada Masalah?Bahagialah!’. Wah, ini lagi, ada masalah kok ya disuruh bahagia. Nah, kawan, ternyata masalah itu justru memiliki beberapa manfaat. Bukankah Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk berpikir positif, khusnudzon terhadap segala sesuatu yang ditakdirkan dalam hidup meski itu pahit? Begitu pun dengan masalah, seberat apapun, insyaAllah ada sederet manfaat yang mengajarkan kita untuk lebih dewasa, lebih bijak, lebih tangguh.

Berikut saya kutip manfaat masalah dari sekuel kedua “Zero to Hero”:

- Masalah adalah Penebus Dosa
Kita pasti pernah mendengar ungkapan, sakit itu menggugurkan dosa (jika dalam sakit itu kita iringi kesabaran dan keikhlasan). Begitu pula masalah, ia berfungsi sebagai penebus dosa. Kita dididik untuk belajar banyak dari kesalahan yang mungkin tanpa kita sadari sudah membuat Allah Swt. jengah, tidak ridha. Masalah menjadi sarana tarbiyah ilahiyah. Allah Swt. bermaksud menunjukkan dosa yang sudah kita lakukan, dan segera membenahi diri, meluruskan niat, memperbaiki cara agar segala sesuatunya mendatangkan berkah dan ridha-Nya.

- Masalah itu Nikmat Kehidupan
Sebagai nikmat, sudah seharusnya disyukuri, bukan dicaci walaupun secara kasat mata jarang sekali ditemui masalah yang manis. Masalah justru membuat hidup kita lebih dinamis, tidak hambar layaknya sayur tanpa garam. Jika diberi hidup datar-datar saja kita masih sering mengeluh, apalagi yang dinamis, minimalkan!Kalau bisa buang jauh-jauh keluh kesah tiada guna itu. Ketika terbesit niat untuk mengeluh, segera istighfar&ubah dengan ungkapan syukur.

- Penyaring Mutu, Mengangkat Derajat
Seperti kilaunya permata yang hanya bisa didapatkan manakala digosok terus menerus, seperti cantiknya mutiara yang diperoleh dari kesabaran kerang menahan rasa sakit ketika mengubah sebutir pasir tak berharga menjadi mutiara nan elok rupa, seperti kokohnya baja karena dilebur dalam suhu yang panasnya luar biasa, begitu pun masalah. Jika kita berhasil melewati masalah hidup dengan kesabaran dan keikhlasan bukan tidak mungkin kita menjadi pribadi yang tangguh dan bermartabat, dinaikkan derajatnya oleh Allah Swt.Insya Allah…

- Banyak Masalah, Banyak Ilmu

Adanya masalah menuntut kita untuk berpikir kreatif, memutar otak agar menghasilkan solusi terbaik dari beragam solusi yang dihadirkan. Proses mencari solusi itulah yang kemudian malah menganugrahkan ilmu-ilmu baru yang bisa jadi tidak kita temukan dalam hidup tanpa masalah.
- Masalah sebagai Seleksi
Tidak sedikit kita yang ketika terlibat masalah sangat pelik justru semakin jauh dari Allah Swt. Lari dari masalah dengan meninggalkan masalah baru. Kurang bersabar plus tidak ikhlas atas proses seleksi yang diadakan Allah Swt. Ya, masalah merupakan prosedur seleksi Allah Swt. untuk menguji hamba-hambaNya yang katanya beriman, bertakwa, cinta number one hanya kepada Allah Swt. Dengan demikian akan terlihat mana yang benar dalam beriman, dan mana yang ‘abal-abal’.
- Masalah untuk Merevisi Langkah
Masalah sebagai media evaluasi, muhasabah diri atas segala gerak langkah kita. Adakah yang melenceng dari tujuan awal, adakah dari cara yang kita lakukan, tidak sesuai dengan syari’ah?Orang-orang sholeh mengoreksi kesalahan dalam medan pertempuran melalui kualitas ibadah, yang wajib dan yang sunnah. Menemukan sumber masalah segera berbenah, memompa gairah, agar kemenangan diraih dengan mudah, penuh berkah dalam setiap langkah.

-Yang terakhir dari (Ashabul Muslimin-pen) : Masalah adalah melatih Kedewasaan

setiap manusia tidak dibebani masalah yang melebihi kapasitas kemanusiaannya setiap tahapan kedewasaan berbeda masalahnya, misal masalah anak sd tentu beda dengan anak kuliahan dan masalah rumah tangga berbeda dengan masalah kenegaraan dsb. oleh karena itu jika telah lulus ujian masalah itu kita akan memasuki tahap selanjutnya ketingkat kedewasaan yang lebih tinggi, bisa dibilang masalah itu adalah ujian akal untuk lebih dewasa dan lebih matang untuk orientasi kedepan.


Kunci dari manajemen masalah ada pada kejernihan hati, kejernihan pikir sehingga menghasilkan kejernihan dalam bersikap terhadap masalah yang hadir. Seberat dan sebanyak apapun masalah yang dihadapi, ketika hati sudah tertaut sepenuhnya pada Rabb Yang Maha Pemurah, insya Allah akan dipermudah dalam menemukan jalan penyelesaian. Karena dalam satu kesulitan, ada dua kemudahan, Allah Swt. menjaminnya dalam firman, “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Asy Syarh: 5-6). Wallahu’alam bishshawwab…
Referensi:
a. Al Qur’an
b. The Way to Win, Solikhin Abu Izzudin
c. berbagai situs islam
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive