"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Jumat, 05 Agustus 2011

Hadits Palsu (dusta) tentang pahala shalat tarawih

Dari Ali bin Abi Thalib berkata: "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang keutamaan (shalat) Tarawih di bulan Ramadhan lalu beliau saw berkata:

Di Malam Ke-1 : Dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.


Di Malam Ke-2 : Dirinya diampuni juga (dosa) kedua orang tuannya jika keduanya beriman. 




Di Malam Ke-3 : Malaikat memanggil dari bawah arsy ; mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu. 


Di Malam Ke-4 : Baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan al Furqan (al Qur’an). 


Di malam Ke-5 : Allah memberinya pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsha. 


Di Malam Ke-6 : Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi baitul makmur dan bebatuan pun memohonkan ampunan baginya. 


Di Malam Ke-7 : Seakan-akan dia bertemu Musa as dan kemenangannya atas firaun dan Haman. 


Di Malam Ke-8 : Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim as. 


Di Malam Ke-9 : Seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi saw. 


Di Malam Ke-10 : Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat. 


Di Malam Ke-11 : Dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya.


Di Malam Ke-12 : Pada hari kiamat dirinya akan datang seperti bulan di malam purnama. 


Di Malam Ke-13 : Pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan.



Di Malam Ke-14 : Malaikat datang untuk menyaksikannya shalat taraweh dan kelak Allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat. 


Di Malam Ke-15 : Para malaikat dan para malaikat pembawa Arsy dan kursi bershalawat kepadanya. 


Di Malam Ke-16 : Allah swt menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga. 


Di MalamKe-17 : Diberikan pahala seperti pahala para Nabi. 


Di Malam Ke-18 : Para malaikat memanggil Wahai Abdullah,”Sesungguhnya Allah telah meredhoimu dan meredhoi kedua orang tuamu.’ 


Di Malam Ke-19 : Allah mengangkat derajatnya di surga Firdaus. 


Di Malam Ke-20 : Dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh. 


Di Malam Ke-21 : Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga. 


Di Malam Ke-22 : Pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan. 


Di Malam Ke-23 : Allah membangun baginya sebuah kota di surga. 


Di Malam Ke-24 : Dikatakan kepadanya,”Ada 24 doa yang dikabulkan.’


Di Malam Ke-25 : Allah mengangkat siksa kubur darinya. 


Di Malam Ke-26 : Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama. 


Di Malam Ke-27 : Pada hari kiamat ia akan melintasi shirothul mustaqim bagai kilat yang menyambar. 


Di Malam Ke-28 : Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga.


Di Malam Ke-29 : Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah (argumentasi) yang dapat diterima. 


Di Malam Ke-30 : Allah berfirman: Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan surga dan mandilah dari air salsabila.”


Al Lajnah ad Daimah menyebutkan bahwa hadits tersebut tidak memiliki landasan dan termasuk dalam hadits-hadits dusta terhadap Rasulullah saw. (al Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ No. 8050),

 ref: eramuslim


Share:

1 komentar:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive