Berlindung Dari Kebinasaan Ahlul Kitab
penulis Al-Ustadz Abu Karimah Askari Al-Bugisi
new Tafsir 14 - Agustus - 2003 06:27:22
Pada edisi lalu telah disinggung pelanggaran-pelanggaran Ahlul Kitab yg menyebabkan kemurkaan Allah. Point pertama adl mengubah agama Allah dan menafsirkan dgn penafsiran yg batil. Pelanggaran berikut adalah:
b. Menyembunyikan Al-Haq
Menyembunyikan al-haq merupakan salah satu dosa besar yg diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Firman-Nya:
“Dan janganlah kalian mencampur-adukkan yg haq dgn kebatilan dan janganlah kalian menyembunyikan kebenaran sedangkan kalian mengetahuinya.”
Dan firman-Nya:
“Sesungguh orang-orang yang menyembunyikan apa yg telah Kami turunkan berupa penjelas dan petunjuk dan setelah kami menjelaskan kepada manusia dlm Al Kitab mereka itulah yg dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh orang2 yg melaknat.”
Berkata Al-Qurthubi rahimahullah: “Para ulama berdalil dgn ayat ini atas wajib menyampaikan ilmu yg haq.” . Dan berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidaklah seseorang menghafal suatu ilmu kemudian dia dita tentang lalu dia menyembunyikan kecuali didatangkan pada hari kiamat dlm keadaan terkekang dgn kekangan dari api neraka.”
Berkata Qatadah rahimahullah: “Barangsiapa yg mengilmui sesuatu mk hendaklah dia menyebarkan dan jauhilah sikap menyembunyikan ilmu. Sesungguh menyembunyikan ilmu adl kebinasaan.”
Nash-nash di atas menunjukkan kepada kita diharamkan menyembunyikan ilmu yg semesti utk disampaikan kepada manusia apakah itu disebabkan krn takut kehilangan keni’matan dunia berupa jabatan harta kemasyhuran atau bertentangan dgn pendapat madzhab ataukah golongannya. Semua termasuk dlm ancaman mendapatkan laknat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Termasuk di sini adl para pelaku bid’ah yg menisbahkan bid’ah tersebut kepada Islam. Bahkan Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Dosa ahli bid’ah lbh besar daripada dosa orang yg hanya menyembunyikan . Karena jenis yg kedua hanya menyembunyikan al-haq sementara ahli bid’ah menyembunyikan al-haq dan mengajak kepada yg menyelisihi mk tiap ahli bid’ah menyembunyikan dan tdk sebaliknya.”
c. Ulama yg jahat
Penyebab terbesar terjadi penyimpangan adl timbul para ulama jahat yg memfatwakan sesuatu yg menyelisihi al-haq dlm keadaan mereka mengetahuinya. Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguh Allah tdk mencabut ilmu secara langsung dari manusia tetapi mencabut dgn dimatikan para ulama. Sehingga ketika tdk tinggal seorang pun yg alim manusia mengambil pemimpin yg bodoh. Merekadita lalu mereka berfatwa tanpa ilmu mk mereka pun sesat dan menyesatkan.”
Dan hadits yg diriwayatkan oleh Abu Umayyah Al-Jumahi radiallahuanhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguh di antara tanda-tanda hari kiamat ada tiga: di antara adl ilmu diambil dari orang2 kecil.” Al-Lalikai dlm ‘Ushul ‘Itiqad Ahlus Sunnah hadits hasan. Lihat Shahih Jami’ Bayanil ‘Ilmi hal. 201}
Berkata Nu’aim ketika dita Ibnul Mubarak: “Siapakah orang2 kecil?” Ia menjawab: “orang2 yg berpendapat dgn akalnya.”
Dan diriwayatkan oleh Anas bin Malik radiallahuanhu: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya: ‘Wahai Rasulullah kapankah kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar?’ Beliau menjawab: ‘Apabila telah nampak pada kalian apa yg telah nampak pada umat-umat sebelum kalian.’ Kami bertanya: ‘Wahai Rasulullah apa yg nampak pada umat ?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Kekuasan dipegang oleh orang2 kecil di antara kalian perbuatan keji dilakukan para pembesar kalian dan ilmu dimiliki oleh orang yg hina dari kalian.”
Berkata Zaid yaitu apabila ilmu diambil oleh orang2 fasik.”
Oleh krn itu orang2 yg selama ini dianggap sebagai orang ‘alim’ atau ‘kiai’ oleh masyarakat semesti menjadi panutan dan pembimbing umatIslam utk kembali ke jalan Allah ajja wa jalla krn ketergelinciran mereka merupakan ketergelinciran banyak manusia.
Kita menyaksikan di jaman ini ada orang yg dianggap sebagai ‘alim’ atau ‘kiai’ hanya krn kepandaian berorasi di hadapan publik meskipun ceramah kosong dari lantunan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ha dgn bermodalkan sorban di atas kepala namun sesungguh dia adl orang yg paling tersesat dari jalan Allah dan sangat jauh dari ilmu.
Ada lagi yg disebut ‘alim’ hanya krn berhasil menyandang gelar doktor dari Chicago. Sungguh keadaan umat ini sangat menyedihkan dlm keadaan majelis taklim hanya dijadikan sebagai lembaga. Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguh di antara tanda-tanda hari kiamat: ilmu semakin sedikit dan kebodohan merajalela.”
d. Menjual Agama Karena Berharap Dunia
Dunia adl tempat penyeberangan seorang mukmin dan bukan tempat persinggahan. mk alangkah merugi orang2 yg rela menjual agama dan mengganti dgn nilai dunia yg hina dina. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Bahkan kalian lbh mengutamakan kehidupan dunia sedangkan akhirat lbh baik dan kekal.”
Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah radiallahuanhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa mempelajari ilmu yg semesti dituntut utk mendapatkan wajah Allah dia tdk mempelajari melainkan utk mendapatkan bagian dari dunia mk dia tdk akan mencium bau surga pada hari kiamat.”
Dan Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah telah menyebutkan di antara perbuatan-perbuatan jahiliyah adl “dibesarkan dunia di dlm hati-hati mereka”.
Padahal jika kembali kepada penjelasan Allah dan Rasul-Nya akan kita ketahui betapa hina dan rendah nilai dunia. Dan berapapun nilai dunia walaupun dikumpulkan dunia beserta seluruh isi kekayaan dari awal hingga hari kiamat tdk akan bisa menandingi satu pun dari amalan syariat yg datang dari Allah dan Rasul-Nya. Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Sekira dunia ini mempunyai berat di sisi Allah seperti sayap nyamuk mk tdk akan memberikan seteguk air kepada orang kafir.”
e. Mengambil Harta Muslimin dgn Cara yg Haram
Asal harta kaum muslimin adl haram bagi orang lain utk mengambil tanpa seizin pemiliknya. Sebab dgn keislaman seseorang Allah telah memelihara darah harta dan kehormatan dan ini telah disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada haji Wada’ sebagaimana yg diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Bakrah radiallahuanhu.
Dan apa yg telah dimiliki oleh seseorang berupa harta mk tdk diperbolehkan bagi siapapun utk mengambil kecuali atas izin pemiliknya. Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidak halal harta seorang muslim kecuali atas keridhaan dari dirinya.”
Maka bagaimana hal dgn orang2 yg mengambil harta orang lain dgn tanpa haq? Dan yg lbh kejam lagi bila mengambil harta orang lain dgncara-cara yg dihiasi ‘agama’ sehingga seseorang tdk menyangka bahwa harta dikuras dgn cara yg tdk halal dlm keadaan dia menyangka bahwa itu merupakan amal jariyah di kemudian hari.
Telah disebutkan oleh Al-‘Allamah As-Sa’di rahimahullah bahwa orang yg mengambil harta orang lain tanpa haq dgn alasan “berlandaskan agama” adl perbuatan yg sangat batil bahkan lbh kejam dari orang yg mengambil harta tersebut dgncara merampas mencuri dan yg semisalnya. Oleh krn itu Allah mengancam mereka dgn dua ancaman: “Kecelakaan terhadap apa yg ditulis oleh tangan-tangan mereka” dan “Kecelakaan terhadap apa yg telah mereka peroleh berupa harta”.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan perlindungan kepada kita agar tdk terjerumus di dlm jeratan setan utk mengikuti langkah-langkah para penghuni neraka jahannam.
0 komentar:
Posting Komentar