Oleh : SYARIFUDDIN ELHAYAT
Firman Allah: "Sesungguhnya Allah tidak malu (segan) untuk menciptakan
oerumpamaan berupa nyamuk atau lebih rendah (kecil) dari pada
itu.Adapun orang-orang yang beriman,maka mereka yakin perumpamaan itu
benar-benar dari Tuhan mereka,akan tetapi orang-orang yang kafir
mengatakan,Apakah maksud (tujuan) Allah menciptkakan ini untuk
perumpamaan. (Dengan perumpamaan ini) tidak sedikit orang yang sesat
dan dengan perumpamaan ini pula tidak sedikit orang yang mendapat
petunjukNya.Dan tidak ada orang yang diseatkan kecuali orang-orang
yang fasik.(QS:2:26).
Sepenggal ayat diatas, Allah bercerita tentang nyamuk. Nyamuk,--semua
kita tahu,-- seekor serangga kecil sebangsa lalat yang makanannya
adalah darah.Umurnya konon tidaklah lama, hanya sebatas ketika dia
kenyang mengisap darah, maka perutnyapun pecah,lalu kemudian diapun
mati.
Tapi meski demikian,nyamuk merupakan serangga yang tidak bisa
dianggap entengi,bahkan bisa "menggoncang' kehidupan manusia, karena
menurut penilitian,dari tubuhnya yang mungil itu ada racun yang dia
tinggalkan pada tubuh mangsanya yang dapat menimbulkan penyakit yang
kadang kala bisa merenggut nyawa. Allah tidak malu
menciptakannya,meski nyamuk diciptakan makhluk kecil,tapi punya peran
besar dalam mengubah kehidupan.
Nukilan terjemah sepenggal ayat di atas juga mengingatkan saya akan
cerita Iskandar Zulkarnain raja Agung di zamanya.Selain raja, Iskandar
Zulkarnain juga seorang panglima yang sangat perkasa,dia juga piawai
siasat dan ahli strategi perang, sehingga tak satu negeri yang dia
perangi yang tidak takluk dan tunduk menyerah di bawah kekuasaannya.
Menurut tarikh,nyaris seperdelapan luas bumi ini telah dikuasainya,
Iskandar terus menerus hendak mengembangkan 'sayap' kekuasaannya
hingga satu ketika dia ingin menaklukkan India. Iskandar dan
pasukannya menyeberang salah satu sungai Hindustan.Saat beristirahat,
satu malam Iskandar dihinggapi dan digigit seekor nyamuk kecil.Nyamuk
yang menggigitnya dan meninggalkan benih penyakit hingga Iskandarpun
demam mengidap sakit malaria yang sangat parah. Dari sehari ke sehari,
penyakit Raja yang agung itu semakin parah dan sulit terobati.Ketika
merasa ajalnya semakin dekat, Iskandar Zulkarnain memanggil
orang-orang dekatnya dan kepada mereka dia berwasiat.
"Wahai para sahabat,karib dan prajuritku,kata Iskandar,…Jika nanti aku
meninggal dunia,masukkanlah jenazahku ke dalam keranda (peti mati) dan
buatlah lobang pada kedua sisi peti dan kemudian julurkanlah kedua
tanganku keluar melalui lobangnya. Tempatkan peti matiku itu ke sebuah
kereta jenazah yang terbuka pula dan araklah kereta itu menuju
Mecedonia (istana ibu kota kerajaaannya). (Hal itu dimaksudkan) agar
negeri dan bangsa-bangsa yang telah kita taklukkan disepanjang
perjalanan itu nantinya dapat menyaksikan dengan mata kepalanya
sendiri,bahwa Iskandar raja yang agung dan perkasa yang tetap menang
berperang, pada waktu matinya tidak membawa apa-apa. Tak sebungkah
emaspun yang dia genggam di tangannya dari harta rampasan yang sangat
banyak itu. Tak terlihat ada kekayaan dan pakian kebesaran megah yang
dia kenakan membalut tubuhnya dan agar semua pemimpin dunia,Raja dan
para penguasa serta panglima perkasa sesudahku kelak tidak akan
sombong dengan kekuasaan yang mereka miliki. Sebab,sadarilah, ujung
semua keagungan , kebesaran, kemegahan dan kekuasaan berakhir dengan
kematian dan manusia ini tidak akan kuasa menghindarinya.-
Allah,Allaah, Fa' 'alul lima Yuriid.Sebuah pelajaran yang sangat
berharga untuk kita petik hikmah semua itu tuan. Itulah Allah, Robbul
Alamamin,Maha pendidik dan pemberi pelajaran bagi sekalian alam,- Kita
manusia ini Ncek, sangat lemah,meskipun menurut kita,kitalah yang
kuat, kita ini miskin meski menurut kita,kitalah yang kaya.Kekuasaan
Allah masih berkelindan untuk mengikuti perjalanan kita dalam hidup
ini.
Selayaknya sohib,kekuatan,keperkasaan,kekuasaan dan kemegahan yang
kita miliki harus 'dibungkus' dengan iman sebab dengan imanlah kita
akan bisa 'berjalan' bersama kekuasaan Tuhan. Kata Rasul,"Tidak akan
bergerser kedua kakai anak Adam pada hari hisab (kiamat) sehingga dia
(bisa menjawab dan mempertanggungjawabi) empat hal, umurnya untuk apa
dia habiskan,tentang ilmunya kemana dia gunakan, tentang hartanya dari
mana dia dapatkan dan kemana dia manfaatkan,serta jasmani (tubuhnya)
dijalan apa dia lakukan.
Sekali lagi,nyamuk Ncek, makhluk kecil yang diciptakanNya tak lebih
seujung kuku,tapi sadarilah,bahwa hatta seekor nyamuk adalah 'ababil'
Allah yang siap untuk menyerang makhluk yang lain.Hari ini,nyamuk
masih 'eksis' tuan, sengatannya masih ampuh menyemprotkan benih
penyakit bisa-bisa mengalahkan semprotan anti nyamuk yang ada. Lha
buktinya,nyamuk tidak hanya menyerang orang-orang yang berkekurangan,
tinggal di gubuk dan rumah sederhana. Tidak sama sekali, dia bisa
terbang keseluruh penjuru mata angin.Dia tak akan berkurang meski
dengan fogging,karena Dia patuh dengan perintah Allah. Bukankah
seorang yang tinggal di rumah mewah bagaikan istana,pernah masuk rumah
sakit yang dirawat diruang mewah dan serba wah hanya terserang demam
berdarah.Bukankah DBD dan sejenisnya berasal dari sengatan nyamuk juga
tuaaan.
Meskipun begitu,banyak hikmah dan 'manfaat' nyamuk Allah ciptakan,
karena nyamuk, ada kelambu, ada racun serangga dan kitapun senantiasa
membersihkan segala sudut dan ruangan agar nyamuk tidak ikut
'numpang'.Bukankah karena kelambu dan racun serangga orang juga bisa
kaya raya.Bukankah karena takut nyamuk lantas ruangan yang ada akan
kita bersihkan. Wuiiiihhhh….Klehlah (lihatlah),kata rang kampong,
kalau Ncek tak pucayo (percaya).
Haah …..itulah kekuasaan tuaan, yang takluk hanya dibawah 'serangan'
seekor nyamuk. Sehebat dan sebesar kekuasaan,akhirnya semua itu
tinggal, hanya sebab sengatan kecil seekor nyamuk, kekekaran tubuh,
keperkasaan jasad,akhirnya melemah diujung 'belalai' mungil seekor
nyamuk.-Itulah nyamuk dan kekuasaan tuaan dan Allah tidak
sungkan-sungkan mencipta dan menjadikan itu semua. Robbana Maa
Kholaqta hadza baathila,subhaanaka fa qinaa adzaaban naar,--Robbuna Ya
Tuhan kami,tidak ada satupun yang Engkau ciptakan dengan sia-sia, maha
sucilah Engkau (Tuhan) maka pelihara (lindarkanlah) kami dari siksa
neraka.(QS 3:191).
Wallahu'alam
Sumber : (kolom mimbar jum'at koran waspada)
0 komentar:
Posting Komentar