MUKADIMAH :
Kita telah banyak mendengar bahkan mungkin malah sampai bosan mendengar berita dan peristiwa-peristiwa kenakalan generasi muda sekarang ini. Diantara yang sangat memprihatinkan menimpa generasi muda adalah budaya “pacaran” yang sudah dianggap hal biasa karena pengetahuan agama Islam yang sangat kurang, dan pihak sekolah lebih mengedepankan Ilmu pengetahuan umum yang menyibukan siswa dengan hafalan dan ulangan harian, yang belum tentu berguna semua ilmunya ketika mereka Lulus dan terjun langsung kelapangan .
Justru pendidikan budi pekerti mereka yang merupakan “pendidikan utama” disekolah diabaikan sama sekali. Beginilah akibat dari pendidikan sekolah jaman sekarang yang sangat tidak efektif, ditambah arus globalisasi yang merupakan kemajuan Iptek yang pesat diiringi derasnya arus kebudayaan barat yang penuh pertentangan dengan budaya Luhur Islam apalagi tanpa diimbangi bekal Ilmu agama yang cukup sehingga begitulah akibatnya, menambah rusaknya moral generasi penerus.
Sepertinya tak ada seorangpun yang peduli dengan hal ini. Mereka pihak-pihak yang berwenang hanya bisa menyalahkan atau mengkambing-hitamkan rusaknya moral kepada para Remaja, beralasan karena faktor psikologi, perhatian orangtua dan alasan lain yang tidak logis untuk menutupi kesalahan mereka. Dan yang pasti adalah hal itu terjadi karena kurangnya pendidikan moral dan agama Islam yang kurang atau malah justru diacuhkan.
Justru pendidikan budi pekerti mereka yang merupakan “pendidikan utama” disekolah diabaikan sama sekali. Beginilah akibat dari pendidikan sekolah jaman sekarang yang sangat tidak efektif, ditambah arus globalisasi yang merupakan kemajuan Iptek yang pesat diiringi derasnya arus kebudayaan barat yang penuh pertentangan dengan budaya Luhur Islam apalagi tanpa diimbangi bekal Ilmu agama yang cukup sehingga begitulah akibatnya, menambah rusaknya moral generasi penerus.
Sepertinya tak ada seorangpun yang peduli dengan hal ini. Mereka pihak-pihak yang berwenang hanya bisa menyalahkan atau mengkambing-hitamkan rusaknya moral kepada para Remaja, beralasan karena faktor psikologi, perhatian orangtua dan alasan lain yang tidak logis untuk menutupi kesalahan mereka. Dan yang pasti adalah hal itu terjadi karena kurangnya pendidikan moral dan agama Islam yang kurang atau malah justru diacuhkan.
Contoh peristiwa yang sangat memilukan adalah ada anak sekolah seusia SMP dikeluarkan gara-gara hamil ada juga karena skandal beredarnya video asusila lewat Hp atau internet yang dilakukan salah satu siswi dengan lawan mainnya, pergaulan bebas dimana-mana, pemuda-pemudi berdua-duaan tanpa malu ditempat umum lebih parah juga ada yang masih mengenakan atribut seragam sekolah, apalagi berpacaran ditempat sepi maka zina pun terjadi.
Begitu juga ditambah tontonan dan santapan sehari-hari adalah sinetron yang isinya hanya mengajari budaya hidup serba bebas, glamour dan artis-artis pengumbar aurat, diperburuk lagi dengan hadirnya “facebook” / situs jejaring sosial yang secara tidak langsung mempromosikan perzinaan, karena sudah banyak kasusnya perzinaan bermula dari kenalan lewat facebook.
Akankah peristiwa ini akan memburuk? Masih adakah yang peduli dengan pendidikan moral generasi muda penerus kehidupan masa depan, kalau generasi sekarang saja sudah bobrok apalagi generasi berikutnya? sangat jelas kalau hal itu adalah tanda akhir zaman, perzinaan meraja lela dan dianggap hal biasa, sesuai hadits Rasulullah :
Begitu juga ditambah tontonan dan santapan sehari-hari adalah sinetron yang isinya hanya mengajari budaya hidup serba bebas, glamour dan artis-artis pengumbar aurat, diperburuk lagi dengan hadirnya “facebook” / situs jejaring sosial yang secara tidak langsung mempromosikan perzinaan, karena sudah banyak kasusnya perzinaan bermula dari kenalan lewat facebook.
Akankah peristiwa ini akan memburuk? Masih adakah yang peduli dengan pendidikan moral generasi muda penerus kehidupan masa depan, kalau generasi sekarang saja sudah bobrok apalagi generasi berikutnya? sangat jelas kalau hal itu adalah tanda akhir zaman, perzinaan meraja lela dan dianggap hal biasa, sesuai hadits Rasulullah :
Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)
Kebodohan yang dominan yang dimaksud hadits tadi adalah semakin banyaknya orang yang tidak paham agama karena kurangnya pendidikan agama dirumahnya apalagi diskolah-sekolah umum sekarang ini, sehingga tidak tahu adab dan hukum-hukum Islam, sehingga berbuat keji mereka anggap biasa.
Zina terang-terangan yang terjadi sekarang ini adalah pacaran (zina tangan dan mulut), dan juga yang nampak jelas adalah beredarnya video asusila melalui media elektronik seperti VCD, Hp dan Internet. Sedangkan masa yang lebih parah adalah manusia melakukan perzinaan tanpa malu dijalan-jalan dan tempat umum tanpa malu seperti keledai , pada saat itulah kiamat terjadi, semoga kita tidak mengalami masa tersebut. Karena kiamat hanya menimpa orang-orang kafir.
Zina terang-terangan yang terjadi sekarang ini adalah pacaran (zina tangan dan mulut), dan juga yang nampak jelas adalah beredarnya video asusila melalui media elektronik seperti VCD, Hp dan Internet. Sedangkan masa yang lebih parah adalah manusia melakukan perzinaan tanpa malu dijalan-jalan dan tempat umum tanpa malu seperti keledai , pada saat itulah kiamat terjadi, semoga kita tidak mengalami masa tersebut. Karena kiamat hanya menimpa orang-orang kafir.
PACARAN ITU HARAM, SANGATLAH JELAS DALILNYA.
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek". (Q.S. Al Israa': 32).
Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di berkata: "Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas dari pada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya.”
Maka bisa dikatakan, kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang apalagi perbuatannya!
Sungguh amat keji perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya: "Al Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, dan merusak kehidupan rumah tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”
Dan sering sekali fahisyah di dalam Al-Qur'an ataupun Al-Hadits dimaksudkan dengan zina.
Demi Allah sesungguhnya zina adalah dosa besar dan bukan masalah kecil. Ibnu Mas'ud pernah bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah SAW :
Aku berkata: "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar disisi Allah?
Beliau bersabda: "engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal Dia menciptakanmu".
Dia (Ibnu Mas'ud) berkata: "Kemudian apa?"
Beliau bersabda: "Engkau membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu."
Dia berkata: "kemudian apa?"
Beliau bersabda: "Engkau berzina dengan istri tetanggamu." (Mutafaqun ‘alaihi)
Dari dalil yang sangat jelas diatas, Zina itu adalah suatu jalan yang buruk dan keji, termasuk ke dalam salah satu dosa besar. Sedangkan mendekatinya saja sudah jelas-jelas dilarang dan diharamkan dalam Al-Qur’an yang merupakan firman Allah langsung, apalagi jika melakukan zina . Pintu-pintu yang mengarah kepada perbuatan maksiat ini dengan tegas ditutup tidak boleh dibuka sama sekali. Dan diantara pintu zina yang terlebar kepada upaya mendekati zina adalah berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom alias dizaman modern ini disebut pacaran.
Dari Jabir Bin Samurah RA, dari Rasulullah SAW: “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya” (Hadith riwayat Ahmad dan Tirmidzi, sahih).
Dari hadits shahih diatas sudah sangat jelas apalagi ditambah ayat al-Qur’an diatas yang secara langsung melarang mendekati zina, lalu kalau sampai ada yang mengatakan “pacaran dibolehkan asal mengikuti aturan islam”, hal itu benar-benar perkataan jahil yang sesat dan menyesatkan tak ada dalil maupun jumhur ulama yang membolehkan aktivitas syetan tersebut / pacaran ini .
Lalu ada alasan “pacaran itu diperbolehkan dalam upaya ta’aruf”, benar-benar perkataan yang lebih jahil / bodoh daripada alasan yang pertama karena menggunakan alasan yang benar untuk menutupi kemaksiatan, karena hakekat ta’aruf itu adalah tawar menawar atau pendekatan dengan lawan jenis yang tentunya disertai mahromnya atau orang tua calon istri, dan tak ada perkataan-perkatan yang menimbulkan syahwat apalagi sampai pegang-pegangan bahkan ciuman.
Lalu ada alasan “pacaran itu diperbolehkan dalam upaya ta’aruf”, benar-benar perkataan yang lebih jahil / bodoh daripada alasan yang pertama karena menggunakan alasan yang benar untuk menutupi kemaksiatan, karena hakekat ta’aruf itu adalah tawar menawar atau pendekatan dengan lawan jenis yang tentunya disertai mahromnya atau orang tua calon istri, dan tak ada perkataan-perkatan yang menimbulkan syahwat apalagi sampai pegang-pegangan bahkan ciuman.
Lebih parah bila hal itu /pacaran berkedok ta’aruf dibiarkan akan terjadi zina karena segala permasalahan itu dimulai dari yang kecil hingga menjadi besar. Seperti kobaran api besar yang bermula dari titik api yang kecil maka tidak sepantasnya seorang muslim dan muslimah meremehkan hal ini.
Baik dengan seribu atau sejuta alasan untuk membantah haramnya pacaran maka sudah sangat jelas dan paten bahwa pacaran itu HARAM mutlak. Dan hukuman bagi pembantah maka dia telah menentang apa yang telah Allah turunkan, maka sesungguhnya azab neraka itu amat pedih bagi orang-orang yang mengingkari (kafir) terhadap apa yang telah Allah SWT tetapkan.
Sesuai firman Allah Ta’ala :
“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah: 44)
HUKUMAN BAGI PARA PELAKU ZINA
Karena kejinya prilaku zina ini maka Allah menghalalkan darah bagi pelaku / boleh dibunuh. Bagi pelaku yang belum menikah maka dikenakan sanksi berupa cambukan 100 kali dan diasingkan selama satu tahun penuh. Sedangkan yang telah menikah, maka sanksinya adalah dirajam (dilempari) batu sampai mati.
Hadits Rasulullah SAW :
“Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang: ‘Pembunuh, orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang keluar dari Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)
Allâh Ta'ala memerintahkan agar hadd ini ditegakkan dengan tegas, jangan sampai rasa kasihan terhadap mereka menyebabkan kita menyia-nyiakan hukum-Nya ini. Allâh Ta'ala juga memerintahkan pelaksanaan hadd ini di hadiri kaum muslimin, sehingga lebih mengena dan memberikan efek jera pada jiwa pelaku dan orang-orang yang menyaksikan. Lalu bagaimana dengan negara kita yang sumber hukumnya bukan dari aturan Islam (hukum Taghut), kita lihat sendiri hasilnya perzinaan merata disetiap tempat, maka wajiblah setiap muslim mengingkari hukum yang tidak berasal dari aturan Islam.
CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI PERZINAAN
4. Keempat: khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahram / pacaran. (Pintu Paling Lebar)
Maka Hati-hatilah terhadap perbuatan zina! Dan janganlah masuk ke-dalam jalan-jalan yang mendekati zina. Sesungguhnya sabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalam jalan/atau ruang perzinaan. Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekatinya.
Berikut ini adalah pintu-pintu zina yang wajib para muslimin jauhi dan jangan mendekati pintu itu sedikitpun :
1. Pintu Zina Pertama: Memandang aurat wanita termasuk wajahnya.
Banyak sekali terjadi perzinaan adalah faktor pertamanya karena ketidak mampuannya menahan hal yang terkecil yaitu memandang wanita yang tidak halal baginya. “sering kita dengar pepatah dari mata turun kehati”, maka berawal dari mata memandang (zina mata) maka lisan akan berangan-angan kepada wanita tersebut sampai ada kesempatan berduaan dengan wanita itu (pacaran) maka sampai terjadilah zina.
1. Pintu Zina Pertama: Memandang aurat wanita termasuk wajahnya.
Banyak sekali terjadi perzinaan adalah faktor pertamanya karena ketidak mampuannya menahan hal yang terkecil yaitu memandang wanita yang tidak halal baginya. “sering kita dengar pepatah dari mata turun kehati”, maka berawal dari mata memandang (zina mata) maka lisan akan berangan-angan kepada wanita tersebut sampai ada kesempatan berduaan dengan wanita itu (pacaran) maka sampai terjadilah zina.
Ini sangat erat sekali hubungannya dengan zina, hingga Allah berfirman:
"Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (An-nur: 30).
Oleh karena itu Allah memerintahkan kaum mu’minin untuk menundukkan pandangan terhadap lawan jenis karena hal ini dapat mengantarkan kepada zina. Oleh karena itu merupakan kesalahan orang yang mengaku menjadi ulama atau kyai tetapi memfatwakan bahwa boleh melihat gambar wanita telanjang yang ada di majalah, koran, dll karena yang dilarang adalah melihat wanitanya secara langsung. Pengertian kekejian yang nyata adalah suatu kekejian yang benar-benar nyata dan diketahui oleh orang lain, sedangkan kekejian yang tersembunyi tidak diketahui orang lain. Demikian pula Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Allah berfirman:
"Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya." (Q.S. An Nuur: 31).
Dan karena menutup jalan menuju zina pula Allah memerintahkan para wanita mu`minah agar menutup auratnya. Selanjutnya Allah berfirman:
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya." (An-Nur: 31).
Jadi jelas, mengenakan jilbab bagi muslimah hukumnya adalah wajib, tentunya jilbab yang sesuai syari’at. Dan kita akhir-akhir ini kita menyaksikan TV atau Video, dimana tampil wanita-wanita dengan membuka aurat dan berhias (Tabarruj) termasuk jalan kepada zina yang diharamkan oleh Allah. Demikian pula majalah-majalah, atau gambar-gambar.
2. Pintu Zina Kedua: Pendengaran.
2. Pintu Zina Kedua: Pendengaran.
Pendengaranpun bisa menjadi jalan mendekati zina, bila mendengarkan nyanyian-nyanyian wanita yang bukan mahramnya, apalagi dengan diiringi musik, dan isinya tentang cumbu dan rayu atau cinta dan kasih dan lain-lain tentunya akan menimbulkan syahwat yang menggebu-nggebu. Maka jelaslah dari bahaya nyanyian syahwat tersebut maka semua ulama sepakat untuk mengharamkan. Bahkan ada yang berkedok lewat sms Islami kepada lawan jenis, seperti sms hadits, sms tahajud dan akhirnya menjadi sms pacaran dsb. Memang iblis menggunakan segala cara untuk menjerumuskan manusia kedalam lembah kehinaaan.
Oleh karena itu Allah berfirman kepada para istri-istri Nabi SAW yang mereka itu adalah contoh teladan bagi seluruh kaum wanita muslimah :
"Maka janganlah kalian (wanita mu'minah) tunduk (lemah) dalam pembicaraan sehingga menimbulkan keinginan pada orang-orang yang dihatinya ada penyakit...)". (Q.S. Al Ahzab: 32).
3. Pintu Zina Ketiga: Ikhtilath (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita).
3. Pintu Zina Ketiga: Ikhtilath (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki dan wanita).
Ini adalah jalan yang paling banyak menjerumuskan manusia kepada zina. Betapa banyak perzinaan terjadi yang penyebabnya adalah perkenalan mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, atau perjumpaan mereka di kendaran umum, dan lain-lain. Bahkan saya melihat dikampus-kampus mahasiswa mahasiswi bergaul layaknya dengan mahramnya.
Allah Ta'ala berfirman:
"Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al Ahzab: 53).
4. Keempat: khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahram / pacaran. (Pintu Paling Lebar)
Ini lebih bahaya dari yang ketiga. Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaithan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas t bahwa Rasulullah r bersabda:
"Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya". (H.R Bukhari dan Muslim).
Beliau Rasulullah SAW juga bersabda:
(( Ø¥ِÙŠَّاكُÙ…ْ ÙˆَالدُّØ®ُÙˆْÙ„َ عَلىَ النِّسَاءِ )) رواه البخاري ومسلم.
"Janganlah sekali-kali kalian masuk ke (tempat) wanita." Maka berkatalah seorang dari kalangan Anshar: Bagaimana pendapatmu kalau wanita tersebut adalah ipar (saudara istri)?
Maka Beliau menjawab:
(( الØَÙ…ْÙˆُ المَÙˆْتُ )) رواه البخاري ومسلم.
"Ipar adalah maut." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Maka termasuk jalan mendekati zina, perginya seorang perempuan dengan sopirnya, tinggalnya seorang laki-laki di rumah bersama pembantu perempuannya atau lainnya dari bentuk-bentuk khalwat walaupun asalnya berniat baik, seperti mengantarkan seorang wanita ke tempat tertentu. Atau bagi para remaja tidak boleh berduaan dengan lawan jenis dirumahnya kecuali disertai kedua orang tuanya.
Hadits Rasulullah :
Rasulullah ditanya tentang hal Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka, beliau bersabda: "mulut dan kemaluan." (H.R. Turmudzi, ia berkata: "hadist ini shahih gharib").
Dari hadits ini maka tak bisa disangkal lagi memang kebanyakan manusia masuk neraka adalah menuruti hawa nafsunya dan tidak bisa menjaga mulutnya dari berbicara sia-sia dan menyakiti hati saudaranya. Dan jelaslah masalah buruknya zina, Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk, Rasulullah bersabda bahwa zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka, demikian pula para Ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri, masih adakah yang bisa disangkal, kalau pacaran (zina memandang, berciuman, dsb) itu benar-benar haram ? .
(DIKUTIP DARI BERBAGAI SUMBER)
(DIKUTIP DARI BERBAGAI SUMBER)
0 komentar:
Posting Komentar