"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Selasa, 30 Agustus 2016

WASPADA Tanda hitam di dahi


Adanya pemahaman bahwa tanda hitam di dahi merupakan karunia Allah kepada orang-orang yang banyak sujud adalah berangkat dari pemahaman sebagian umat Islam terhadap firman Allah yang berbunyi :
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
Artinya : Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud (Q.S. al-Fath : 29)

Sebagaimana kita perhatikan ayat di atas, sebenarnya tidak ada penegasan bahwa yang dimaksud dengan bekas sujud tersebut adalah munculnya warna hitam di dahi, tetapi yang ada hanya perkataan “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”. Jadi bekas sujud tersebut ada pada wajahnya, tidak khusus pada dahi, tetapi bisa pada dahi dan juga bisa pada bagian wajah lainnya, bahkan juga bisa pada keseluruhan wajah. Untuk mencari penafsiran yang benar firman Allah ini, mari kita merujuk kepada penafsiran kitab-kitab tafsir yang mu’tabar yang sering menjadi rujukan ulama kita dalam menafsirkan al-Qur’an, yakni antara lain :
1.      Tafsir al-Khazin karya ‘Alauddin al-Khazin, menjelaskan :
Terjadi perbedaan pendapat ulama mengenai makna “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” kepada dua pendapat. Pendapat pertama tanda itu muncul pada hari qiyamat nanti. Berdasarkan pendapat ini, dikatakan tanda itu berupa cahaya putih yang muncul pada wajah mereka yang dengan sebabnya mereka dikenali nanti di hari akhirat sebagai orang yang gemar sujud di dunia. Ini salah satu riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas. Pendapat lain berdasarkan pendapat pertama ini adalah bagian wajah mereka yang kena sujud bagaikan bulan purnama. Pendapat lain mengatakan mereka akan dibangkit pada hari akhirat nanti dalam keadaan putih yang indah sehingga mereka dikenali dengannya.
Pendapat kedua mengatakan tanda itu muncul di dunia. Wajah mereka bersinar pada waktu siang karena banyak shalat pada waktu malam. Pendapat lain berdasarkan pendapat kedua ini mempunyai perilaku yang yang baik, khusyu’ dan tawadhu’. Pendapat lainnya bersih wajah karena berjaga malam. Hal itu dapat dikenali pada dua orang dimana salah satunya berjaga malam untuk shalat dan ibadah, sedangkan satunya lagi berjaga malam untuk main-main Maka begitu pagi tiba, nyatalah beda antara keduanya, pada wajah orang shalat muncul cahaya dan sinar, sedangkan pada wajah yang gemar main-main muncul kegelapan. Pendapat lain lagi berdasarkan pendapat kedua ini munculnya bekasan tanah pada dahi mereka karena mereka sujud atas tanah, bukan atas kain.[1]

2.      Tafsir Ibnu Katsir mengatakan :
Dalam menafsirkan tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka” Ibnu Abbas mengatakan perilaku yang baik. Mujahid dan lainnya mengatakan khusyu’ dan tawadhu’. Al-Suddi mengatakan shalat memperbaguskan wajah. Sebagian salaf mengatakan orang yang banyak shalat pada waktu malam akan memperbagus wajahnya pada waktu siang. [2]

3.      Tafsir al-Thabari ;
Dalam tafsirnya, Al-Thabari setelah menyebut pendapat-pendapat mengenai penafsiran “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka” sebagaimana yang telah dikemukakan al-Khazin dan Ibnu Katsir di atas,  beliau mengatakan :
“Pendapat yang lebih tepat adalah sesungguhnya Allah Ta’ala memberitahukan bahwa mereka adalah kaum yang disifati dengan suatu sifat dari bekas sujud dan sifat itu tidak terkhusus pada suatu waktu, maka itu ada pada setiap waktu. Karena itu, tanda mereka yang dapat dikenali mereka dengan sebabnya adalah bekas Islam, yakni berupa khusyu’, hidayah, zuhud, perilaku yang baik, bekas menunai ibadah fardhu dan sunnatnya. Sedangkan di akhirat tanda-tanda mereka sebagaimana khabar tentangnya adalah putih pada wajahnya, putih pada tangan dan kakinya karena bekas wudhu’ dan putih wajah karena bekas sujud.[3]
4.      Tafsir al-Qurthubi :
Dalam Tafsir al-Qurthubi selain dari pendapat-pendapat di atas disebutkan juga  Malik menyatakan tanda mereka pada wajah mereka berupa bekas sujud, yaitu tanah yang bersangkut pada dahi mereka pada ketika sujud. Pendapat ini juga merupakan pendapat Sa’id bin Jubair. Ibnu Juraij mengatakan berwibawa dan bercahaya. Syimr bin Athiah mengatakan pucat wajah karena mendirikan malam. Hasan mengatakan apabila kamu melihat mereka, kamu sangka mereka sakit, padahal mereka tidak sakit. Zhahak mengatakan tidak ada bekas apapun pada wajah mereka, tetapi itu pucat.[4]
5.      Tafsir al-Jalalain dan Hasyiah nya, al-Shawi.
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan cahaya putih yang dapat dikenali mereka dengan sebabnya di hari akhirat kelak. Dalam al-Shawi ‘ala al-Jalalain dikatakan terjadi perbedaan pendapat mengenai makna tanda tersebut. Sebagian ulama mengatakan bagian wajah yang kena sujud itu dilihat pada hari kiamat laksana bulan purnama. Pendapat lain mengatakan pucat wajah karena berjaga malam. Sebagian lain berpendapat khusyu’ yang muncul pada anggota tubuh sehingga seperti dilihat mereka dalam keadaan sakit, padahal mereka tidak sakit. Selanjutnya al-Shawi menegaskan tidak termasuk dari maksud tanda dari bekas sujud itu apa yang dilakukan oleh sebagian orang bodoh yang sengaja memperlihatkan tanda bekas sujud pada dahinya, maka itu adalah perbuatan kaum Khawarij. Kemudian al-Shawi mengutip hadits Nabi yang berbunyi :
اني لابغض الرجل واكره اذا رايت بين عينيه اثر السجود
Artinya : Sesungguhnya aku sangat membenci seseorang apabila aku melihat di antara dua matanya bekas sujud.[5]
Hadits yang dikemukakan oleh al-Shawi di atas merupakan inti dari hadits dari Syarik bin Syihab, beliau berkata :
 كُنْتُ أَتَمَنَّى أَنْ أَلْقَى رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يُحَدِّثُنِي عَنِ الْخَوَارِجِ، فَلَقِيتُ أَبَا بَرْزَةَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ فِي نَفَرٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَقُلْتُ:يَا أَبَا بَرْزَةَ، حَدِّثْنَا بِشَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - يَقُولُهُ فِي الْخَوَارِجِ. قَالَ: أُحَدِّثُكَ بِمَا سَمِعَتْ أُذُنَايَ وَرَأَتْ عَيْنَايَ: أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِدَنَانِيرَ يُقَسِّمُهَا، وَعِنْدَهُ رَجُلٌ أَسْوَدُ، مَطْمُومُ الشَّعْرِ، عَلَيْهِ ثَوْبَانِ أَبْيَضَانِ، بَيْنَ عَيْنَيْهِ أَثَرُ السُّجُودِ، فَتَعَرَّضَ لِرَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَأَتَاهُ مِنْ قِبَلِ يَمِينِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، ثُمَّ أَتَاهُ مِنْ خَلْفِهِ فَلَمْ يُعْطِهِ شَيْئًا، فَقَالَ: وَاللَّهِ يَا مُحَمَّدُ مَا عَدَلْتَ فِي الْقِسْمَةِ مُنْذُ الْيَوْمِ. فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - غَضَبًا شَدِيدًا ثُمَّ قَالَ: " وَاللَّهِ لَا تَجِدُونَ بَعْدِي أَحَدًا أَعْدَلَ عَلَيْكُمْ مِنِّي " قَالَهَا ثَلَاثًا.ثُمَّ قَالَ: " يَخْرُجُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ رِجَالٌ - كَانَ هَذَا مِنْهُمْ - هَدْيُهُمْ هَكَذَا، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ، كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، لَا يَرْجِعُونَ إِلَيْهِ ". وَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ " سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ، لَا يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ " قَالَهَا ثَلَاثًا " شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ " قَالَهَا ثَلَاثًا».
Artinya : Aku berharap bisa bertemu dengan salah seorang shahabat Rasulullah SAW yang bisa menceritakan hadits tentang Khawarij kepadaku. Suatu hari aku berjumpa dengan Abu Barzah yang berada bersama satu rombongan para shahabat pada hari ‘Arafah. Aku berkata kepadanya, “Ceritakanlah kepadaku hadits yang engkau dengar dari Rasulullah SAW tentang Khawarij !”. Beliau berkata, “Akan kuceritakan kepada kamu suatu hadits yang didengar sendiri oleh kedua telingaku dan dilihat oleh kedua mataku. Sejumlah uang dinar diserahkan kepada Rasulullah SAW lalu beliau membaginya. Ada seorang yang berkulit hitam dan plontos kepalanya dan ada bekas sujud di antara kedua matanya. Dia mengenakan dua lembar kain berwarna putih. Dia mendatangi Rasulullah SAW dari arah depan, tetapi Rasulullah SAW tidak memberinya sesuatupun, kemudian dia mendatanginya dari arah kanan, tetapi Rasulullah SAW juga tidak memberikannya sesuatupun, lalu dia mendatanginya dari arah belakang, namun Rasulullah SAW pun tidak memberikannya. Dia lantas berkata, “Hai Muhammad hari ini engkau tidak membagi dengan adil”. Mendengar ucapannya, Nabi marah besar. Beliau bersabda, “Demi Allah, setelah aku meninggal dunia kalian tidak akan menemukan orang yang lebih adil dibandingkan diriku”. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Kemudian beliau bersabda, “Akan keluar dari arah timur orang-orang yang seperti itu penampilan mereka. Dia adalah bagian dari mereka. Mereka membaca al-Qur’an namun al-Qur’an tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama sebagaimana anak panah melesat dari binatang sasarannya kemudia mereka tidak akan kembali kepada agama. Rasulullah SAW meletak tangan beliau di dadanya, kemudian mengatakan, ciri khas mereka adalah plontos kepala. Mereka akan selalul muncul sehingga muncul yang terakhir dari mereka. Apabila kalian melihatnya, maka bunuhlah mereka. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. Mereka adalah seburuk-buruk kejadian dan makhluq. Demikian beliau ulangi sebanyak tiga kali. (H.R. Ahmad dan al-Azraq bin Qais, telah dinyatakan tsiqqah oleh Ibnu Hibban, sedangkan rijal lainnya adalah shahih)[6]
Kesimpulan
1.      Tidak ditemukan penafsiran ulama tafsir sebagaimana terlihat dalam kutipan di atas yang menafsirkan bahwa tanda sujud yang dimaksud dalam firman Allah Q.S. al-Fath : 29 di atas bermakna tanda hitam di dahi sebagaimana anggapan sebagian umat Islam dewasa ini. Bahkan ada hadits yang mencela orang-orang yang mempunyai tanda hitam tersebut.
2.      Menurut hemat kami celaan Rasulullah SAW sebagaimana tersebut dalam hadits di atas berlaku bagi orang-orang yang sengaja membuat tanda tersebut (boleh jadi  sengaja menekan dengan keras ketika sujud) untuk memperlihat kepada orang lain (riya) bahwa dia adalah orang yang gemar sujud kepada Allah. Ini merupakan ciri khas orang Khawarij sebagaimana penjelasan hadits di atas dan juga sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Shawi di atas.
3.      Orang yang tidak ada tanda hitam pada sujudnya tidak berarti dia bukan orang yang gemar sujud, karena kalau sujud dengan tekanan yang pelan atau sujud atas lapik seperti kain, sajadah dan lainnya, maka Insya Allah dahinya tidak berbekas.
4.      Boleh jadi seseorang karena gemar sujud, maka dahinya berbekas tanda hitam.  Mudah-mudahan bagi orang ini, Allah menggantikan dahinya tersebut dengan dahi yang bercahaya di hari akhirat kelak seandainya tanda hitam itu bukan karena dibuat-buat.



[1] ‘Alauddin al-Khazin, Tafsir al-Khazin, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Juz. IV, Hal. 172
[2] Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Beirut Juz. VII, Hal. 337
[3] Al-Thabari, Tafsir al-Thabari, Maktabah Syamilah, Juz. II, Hal. 265
[4] Al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, Maktabah Syamilah, Juz. XVI, Hal. 293
[5] Al-Shawi, Hasyiah al-Shawi ‘ala al-Jalalain, Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, Indonesia, Juz. IV, Hal. 106
[6] Al-Haitsami, Majma’ al-Zawaid, Maktabah Syamilah, Juz. VI, Hal. 229, No. Hadits 10408


sumber 

Share:

Perihal Status Pesantren Al-Zaytun

Surat Kepada: Bapak Suryadharma Aly Menteri Agama RI (Perihal Status Pesantren Al-Zaytun)

Kepada yang Terhormat;
Bapak Suryadharma Aly Menteri Agama RI
Di-
JAKARTA
بسم الله الرحمن الرحيم
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسوله الكريم ونبيه محمد الأمين وعلى آله الطاهرين وأصحابه المكرمين المهتدين، أما بعد:

Kami sangat menyayangkan pernyataan Bapak mengenai keberadaan Pesantren Al-Zaytun pada saat kunjungan Bapak yang kedua kalinya ke Pesantren tersebut, Ahad, 25 Maret 2012.
Pernyataan Bapak, bahwa “Pesantren Al-Zaytun merupakan aset negara yang tak boleh diremehkan, Pondok Pesantren ini merupakan simbol penting bagi citra Islam, sekaligus memberikan peran strategis bagi perbaikan generasi bangsa. Maka tak pantas lembaga yang sesungguhnya baik itu, disebut sebagai lembaga yang terlibat gerakan anti Indonesia” ini sungguh sangat menyakitkan umat Islam, apalagi Bapak berkapasitas sebagai seorang Menteri dan Ketua Umum sebuah partai politik, yang bisa mempengaruhi penurunan suara pada pemilu mendatang.
Sebenarnya dengan berpijak pada data-data dan bukti-bukti yang pernah dikumpulkan oleh tim yang dibentuk oleh MUI, tanggal 29 Mei 2002 untuk mencari fakta tentang hubungan Ma’had Al-Zaytun dengan organisasi NII dengan segala bentuk kesesatan akidah mereka, sudah cukup sebagai bukti kesesatan mereka kemudian memanggil para pimpinan dan staf Ma’had Al-Zaytun untuk diajak berdialog dan bermusyawarah dengan pemerintah, ulama, kiai, dan masyarakat.
Apakah Bapak tidak tahu kesesatan akidah mereka, cara-cara mereka yang licik dalam mengelabui dan merekrut anggota, mereka memakai hipnotis, lewat minuman, makanan, seperti yang telah mereka lakukan kepada generasi-generasi muda kita, mereka dihipnotis lalu dicuci otak mereka dan didoktrin dengan akidah-akidah sesat, mereka menghalalkan pencurian dengan alasan mereka berada dalam Negara kafir, mengkafirkan orang Islam di luar kelompok mereka, boleh meninggalkan shalat, puasa diganti dengan membayar shodaqoh, dan masih banyak kesesatan-kesesatan yang lain.
Begitu juga Pernyataan Panji Gumilang di hadapan Bapak yang mengharapkan Indonesia bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel, semakin menambah bukti bahwa Panji Gumilang dan Pesantren Al-Zaytunnya punya hubungan dekat dengan Yahudi.
Ditambah lagi, kata Panji Gumilang, sebagai kata perkenalan hubungan diplomatik tersebut, Bapak disuguhi sebuah lagu dari Israel bersyairkan bahasa Ibrani yang dilantunkan empat gadis belia santri Al-Zaytun. (Replubika, 26 Maret 2012)
Pemberian gelar Profesor (guru besar) dan Doktor Philosofi (PhD) dari Senior University Canada, kepada Panji Gumilang yang tidak pernah menjadi Dosen di Universitas manapun, tak pernah mempunyai prestasi apapun malah mendapat pengakuan dari sebuah lembaga Yahudi, ini juga sebagai bukti bahwa Panji Gumilang adalah agen Zionis-Yahudi.
Disini perlu kami sampaikan beberapa kesesatan dan penyimpangan mereka, hasil temuan TIM yang dibentuk oleh MUI, diketuai oleh KH. Ma’ruf Amin, tanggal 29 Mei 2002:
  1. Ditemukan indikasi kuat adanya relasi (hubungan) antara ma’had Al-Zaytun (MAZ) dengan organisasi NII KW IX. Hubungan tersebut bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan;
    1. Hubungan historis: kelahiran MAZ memiliki hubungan historis dengan organisasi NII KW IX.
    2. Hubungan finansial: adanya aliran dana dari anggota dan aparat teritorial NII KW IX yang menjadi sumber dana signifikan bagi kelahiran dan perkembangan MAZ.
    3. Hubungan kepemimpinan: kepemimpinan di MAZ terkait dengan kepemimpinan di organisasi NII KW IX, terutama pada figur AS Panji Gumilang dan sebagai pengurus yayasan.
  2. Terdapat penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktikkan organisasi NII KW IX. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara lain dalam hal mobilisasi dana yang mengatasnamakan ajaran Islam yang diselewengkan, penafsiran ayat-ayat Alquran yang menyimpang dan mengkafirkan kelompok di luar organisasi mereka.
  3. Ditemukan adanya indikasi penyimpangan paham keagamaan dalam masalah zakat fitrah dan kurban yang diterapkan pimpinan MAZ, sebagaimana dimuat dalam majalah Al-Zaytun.
  4. Persoalan Al-Zaytun terletak pada aspek kepemimpinan yang kontroversial (AS Panji Gumilang dan sejumlah pengurus yayasan) yang terkait dengan organisasi NII KW IX.
  5. Ada indikasi keterkaitan sebagian koordinator wilayah yang bertugas sebagai tempat rekrutmen santri MAZ dengan organisasi NII KW IX. (Jakarta, 28 Rajab 1423 H./ 5 Oktober 2002 M.)
Dan masih banyak kesesatan-kesesatan dan penyimpangan akidah, akhlaq dan syari’ah, lebih lengkapnya bisa dibaca di buku “Pesantren Al-Zaytun Sesat..? Investigasi Mega Proyek dalam Gerakan NII” karya Umar Abduh, hasil investigasi langsung dan wawancara dengan masyarakat sekitar pesantren Al-Zaytun yang diserobot tanahnya dan diintimidasi, wawancara dengan para mantan aktivis dan korban dari Pesantren Al-Zaytun, wawancara dengan mantan aktivis NII KW9, wawancara dengan tokoh NII non struktural, wawancara dengan tokoh NII struktural, wawancara dengan orang tua mantan santri pesantren Al-Zaytun, wawancara dengan para tokoh nasional.
Apakah dengan berbagai bukti bentuk penyimpangan dan kesesatan Pesantren Al-Zaytun Bapak Menteri masih berusaha untuk membela dan berusaha menghilangkan sisi negatif Pesantren Al-Zaytun ditengah-tengah masyarakat dan umat Islam di Indonesia, pada saat umat Islam belum sembuh luka hatinya dengan pembelaan Bapak terhadap kelompok Syi’ah,…? Belum lagi rencana pemerintah untuk menaikkan BBM, yang tentunya akan semakin menambah penderitaan rakyat, ekonomi tercekik, kemiskinan semakin menjadi-jadi, akhirnya kemaksiatan, pelacuran, praktik-praktik prostitusi semakin merajalela, ataukah memang pemerintah SBY sudah melakukan konspirasi dengan Zionis Internasional ingin menjadikan Negara Indonesia sebagai sarang pelacuran dan prostitusi, sebagaimana UU perkawaninan No. 1 tahun 1974 pasal 43 yang telah di revisi oleh MK yang isinya menyamakan anak hasil zina dengan anak hasil pernikahan,…? Naudzubillah,…….!
Menurut kami, gerakan mereka dibalik Pesantren mewah Al-Zaytun merupakan suatu tindak kejahatan politik dan sosial yang sangat serius yang belum pernah dilakukan oleh kelompok sempalan manapun yang ada di Indonesia. Juga merupakan tindakan pemurtadan, pelecehan syari’at, akidah, pelecehan seksual, pelacuran berkedok mut’ah, pemerasan dan perampokan terhadap umat Islam Indonesia terutama masyarakat Indramayu dan sekitarnya.
Kami mohon kepada Bapak Menteri, Pemerintah Indonesia, ormas-ormas Islam, pondok-pondok pesantren dan semua instansi yang terkait untuk ikut andil segera membubarkan serta membekukan seluruh kegiatan sesat dan menyesatkan Pesantren Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang diseluruh tempat dimana mereka memiliki jaringan dan anggota. Menyita seluruh aset pesantren untuk kemudian dikembalikan kepada umat yang berhak atas harta yang tersangkut di pesantren. Merehabilitasi kesesatan dan penyesatan para anggota maupun pengurus keorganisasian dalam suatu pembinaan yang terkoordinasi, yang ditentukan melalui musyawarah secara berkesinambungan dan bertanggungjawab.
Pemerintah juga hendaknya berpartisipasi aktif untuk segera memberangus serta membubarkan setiap organisasi-organisasi atau aliran-aliran yang makar, seperti , SYI’AH , AHMADIYAH, JIL dan aliran-aliran lainnya yang sudah difatwakan sesat oleh MUI.
Negara Malaysia saja, dengan tegas membubarkan Ahmadiyah, Syi’ah, dan juga dengan lantang mereka menyatakan, bahwa pondok pesantren yang konon termegah se-Asia Tenggara itu berbahaya. Bahkan, pemerintah Malaysia sudah menarik semua santrinya dari MAZ. Kalau ada alumni MAZ di Malaysia, alumni itu tidak diakui ijazahnya.
Terus bagaimana dengan Indonesia,…….!?
Sekian harap maklum.

والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Rembang, 6 Jumadhal Ula1433 H.
29       Maret      2012 M.
 H. Muhammad Najih Maimoen
Share:

KESAKSIAN : AJARAN ZINA DI AL ZAYTUN

KESAKSIAN
: AJARAN ZINA DI AL ZAYTUN
Yang bertanda tangan dibawah ini kami,
Nama : Marwan Siregar
Alamat : Jl. Pelajar 100 - 027/014 Kel. Teladan Timur Kec. Medan Kota,
Sumatera Utara (HP: 0811609321)
Pekerjaan : Anggota Kepolisian RI SATSERSE POLTABES MEDAN
Pangkat : BRIPKA, NRP: 63080231
Status : Kawin / Orang tua Panusunan Siregar.
Nama Istri : Hj. Darma Taksiyah
Pekerjaan : Ikut Suami.
Status : Ibu Kandung Panusunan Siregar.
No. KTP : 02.5005.550467.0001
Alamat : Ibid.
Nama : Mokhtar Siregar.
Alamat : Ibid.
No. KTP/SIM : 380507140156
Status : Kakek dari Panusunan.
Bersama ini kami mengadukan kepada Bapak KAPOLRI u.p. KAKORSERSE dan
KABAG INTEL KAM MABES POLRI sehubungan dengan apa yang telah menimpa
kami sekeluarga khususnya anak kami,
Nama : Panusunan Siregar.
Lahir : Medan, 22 November 1988.
Status : Santri Ma had Al-Zaytun, Masuk tahun 2000 Klas I-EA2,
menempati asrama Al-Fajar km 323, dan naik kelas II- FA.03 asrama
Al-Fajar km. 218 F. Ditarik kembali tanggal 5 Oktober 2001.
Dengan ini menyatakan kami telah merasa diperlakukan secara
semena-mena serta dibohongi dan dirugikan secara moril maupun materiel
oleh YPI (Yayasan Pesantren Indonesia) melalui Ma had Al-Zaytun,
Haurgeulis, Indramayu Jawa Barat. Mengingat setelah anak saya resmi
diterima menjadi santri Ma’had Al-Zaytun yang menurut perjanjian akte
notaris akan dididik, dibina dan dibesarkan serta dipelihara
berdasarkan ajaran Islam.
Akan tetapi dalam kenyataan praktek pembinaan dan pembelajaran putra
kami Panusunan Siregar tidaklah demikian. Anak kami tersebut tidak
dididik, dibina, dibesarkan dan dipelihara sesuai dengan ajaran Islam,
tetapi dibiarkan menjadi liar dan mendapat pelajaran liar serta
memperoleh perlakuan yang liar dari dewan guru. Hal ini dapat kami
paparkan sebagai berikut berdasarkan penuturan putra kami maupun dari
apa yang kami alami (pengalaman kami) sendiri.
Pelajaran liar yang diterima anak kami antara lain adalah:
1. Wajib berpacaran pada setiap hari jum at.
2. Berpegangan tangan dan berciuman tidak dilarang, bahkan santri
bernama Noris dari Malaysia sempat hamil, namun oleh para uustadz
diperintahkan agar digugurkan.
3. Boleh membaca dan memiliki buku bacaan maupun gambar porno. Bisa
pesan beli melalui para muwadzhaf (pasukan kuning).
4. Tidak dilarang memasuki asrama atau kamar nisa (santri putri).
5. Tidak diperintahkan mengambil air wudlu setiap hendak shalat,
karena dicontohkan oleh para asatidz.
6. Diajak dan diberi contoh oleh asatidz kepada perilaku porno dan
jorok, maaf disuruh menghisap kemaluan ustadz yang akhirnyaa
berkelanjutan menjadi perilaku antar para santri.
7. Perkelahian dan tawuran antar kelompok gank.
Diajarkan doktrin NII diantaranya:
1. Presiden Megawati adalah Ratu Balqis yang akan menyerahkan
kekuasaannya kepada Nabi Sulaiman yang juga disebut Syaykhul Ma had AS
Panji Gumilang.
2. Menyatakan bahwa Syaikh Panji Gumilang adalah Pemimpin yang akan
membangkitkan Islam di Indonesia yang terletak di tengah-ttengah garis
khatulistiwa.
3. Al-Zaytun kelak akan mengganti bendera Merah Putih Republik
Indonesia dengan bendera berwarna hijau Negara Islam, dan sekaaligus
menjadikan Indonesia sebagai Negara Islam.
4. Di Al-Zaytun akan segera mencetak mata uang sendiri
diberlakukannya mata uang logam perak dan emas yang bergambar Panji
Gummilang dan lambang Al -Zaytun.
5. Telah ada latihan menembak setiap hari untuk Garda Mahad yang
pelaksanaannya di Subang.
Perlakuan liar yang diterima anak kami,
Ketika putra kami melakukan kenakalan (membawa binatang ular ke
dalam asrama) dikenakan hukuman pukulan, disel (dikurung dalam ruangan
tanpa diberi baju maupun alas tidur serta tidak diberi kesempatan atau
diajarkan untuk melaksanakan shalat fardlu).
Ketika putra kami telah dan sedang berada di dalam hukuman
kurungan tersebut tiba-tiba salah seorang kakak kelasnya melemparkan
uang hasil mencuri uang milik temannya, yang pada akhirnya kesalahan
ditimpakan kepada putra kami. Dan karena putra kami pun menerima
tuduhan tersebut akhirnya putra kami kembali menerima pukulan dari 12
orang anggota dewan guru di ruang 130 hingga anak kami sakit selama
satu minggu.
Karena putra kami telah dihukum sekap selama 2 (dua) bulan
lantaran tuduhan mencuri akhirnya barang-barang, pakaian dan buku
serta perlengkapan sekolah putra kami dirusak entah oleh siapa dan
sebagian besarnya raib entah kemana. Kami dapatkan putra kami sama
sekali tidak memiliki satu helai pakaian pun, sekalipun yang hanya
melekat di badannya. Maka selama dua bulan dalam kamar penyekapan
tersebut putra kami tidak memakai baju (hanya pakai celana pendek
saja), anak kami tidak diberi kesempatan atau diperintahkan
mengerjakan shalat apalagi mengikuti kegiatan sekolah maupun yang lainnya.
Putra kami pun pernah sempat dihajar secara fisik dan diancam
oleh anggota dewan guru yaitu ustadz yang dikenal paling galak serta
dijuluki Malaikat Maut Syaifuddin Ibrahim, setelah putra kami
dinyatakan harus diambil kembali oleh orangtuanya dengan membayar
denda Rp 15 juta.
Perilaku putra kami menjadi semakin bodoh dan liar
Terhitung sejak 3 bulan setelah tahun awal pembelajaran, putra
kami selalu minta kiriman uang, pernah pula meminta kiriman uang
sebesar 1 juta dengan alasan untuk membayar hutang. Ternyata setelah
didesak putra kami mengatakan, itu karena disuruh oleh ustadz, namun
kami tahu hal itu memang sulit untuk membuktikannya.
Meminta dibelikan sepeda, walkman dan macam-macam itu pun karena
disuruh oleh ustadznya.
Prestasi dan nilai raportnya pun sangat buruk, bahkan hafalan
al-Qur annya cuma 60 ayat.
Kami tidak terima dan kami menuntut. Apa yang terjadi pada putra
kami saya yakin juga terjadi pada para santri yang lain, hanya saja
mungkin karena para orangtua mereka belum bisa mendengar berbagai
kejanggalan serta kejahatan yang berlangsung dalam ma’had Al-Zaytun
tersebut.
Kami tidak bisa menerima perlakuan dari para pamong didik yang
keras dan sewenang-wenang terhadap anak kami. Apakah kehidupan dan
pembinaan pola pesantren modern itu harus dengan hukuman fisik yang
berlebihan? Apakah ada padanan pesantren modern yang menerapkan
hukuman fisik pukulan ataupun kurungan secara fisik tanpa pakaian dan
tidak lagi diajarkan untuk melaksanakan shalat? Anak kami masih
terlalu muda (14 tahun) untuk boleh diperlakukan sebagaimana layaknya
hukuman ala Prayuana, dengan tanpa melalui sidang pengadilan, malah
putra kami divonnis merusak dan mengotori pesantren.
Kami tidak terima karena justru putra kamilah yang telah dirusak
mental dan akhlaqnya melalui pornografi dan seks bebas, ajaran NII dan
budaya kafir jahiliyyah yang diajarkan dan diterapkan di ma had Al-Zaytun.
Kami menuntut kepada pemerintah, MUI dan para pimpinan ormas
maupun orpol agar segera menindak serta mengusut secara tuntas
terhadap kebohongan dan kejahatan serta pelanggaran HAM Anak yang
sedang berlangsung di mahad sesat Al-Zaytun.
Sikap husnudzhan dan kepercayaan kami yang begitu besar kepada
ma had Al-Zaytun telah disalahgunakan, sehingga seluruh wali santri
hingga detik ini tidak satupun yang mendapatkan kwitansi serah terima
uang titipan seharga seekor sapi, bahkan masih pula dikenakan beaya
ini dan itu serta masih banyak lagi infaq maupun shadaqah lainnya.
Kami sebelumnya adalah orangtua yang percaya sepenuhnya kepada
ma had Al-Zaytun, bahkan sekalipun telah terbit buku yang
menjelek-jelekkan Al Zaytun kami pun tetap percaya dan bertekad tetap
mendukung Al-Zaytun. Namun setelah mushibah itu menimpa putra kami
sendiri maka kami pun seperti baru tersadarkan dari mimpi-mimpi kami
sendiri, apa yang terdapat dalam isi buku Pesantren Al Zaytun Sesat!
sepenuhnya sama persis dengan apa yang diterima putra kami dan juga
kami sendiri, bahkan yang kami dapatkan dari putra kami lebih dahsyat
kesesatannya ketimbang yang ditulis dalam buku oleh Bapak Umar Abduh.
Maka untuk sementara kami bisa menerima kenyataan ini, akan
tetapi apabila keberadaan ma had Al-Zaytun tidak mendapatkan tindakan
dari pemerintah atau MUI dan masyarakat Islam,
Share:

PELACURAN DI PESANTREN AL-ZAYTUN INDRAMAYU

Istilah pelacuran jika itu terdapat disebuah Negara yang tidak bersumber dari hukum islam itu merupakan suatu kewajaran karena aturannya bersumber hukum dari aturan manusia, tapi kalau pelacuran itu ditemukan disebuah lembaga pendidikan pesantren yang notabene memakai segel dan symbol Negara Islam seperti di al-zaytun itu sangatlah tidak pantas.
Dimana para pengisi al zaytun..disaat salah satu ustadzahnya yang bernama ulfa syahidah melakukan zina didalam pesantren al zaytun hampir setahun..lebih bobroknya lagi dia berzina dengan muridnya sendiri dan salah satu petinggi al zaytun yang sudah ia anggap ayah angkatnya.. bukannya di vonis dengan peraturan NII nya tapi malah dibiarkan bebas dan sekarang dinikahkan dengan salah seorang petinggi NII, padahal kalau tidak terkena kasus tersebut ustadzah ulfa tersebuat hendak dinikahkan dengan putra Panji gumilang.
Apa itu yang diajarkan didalam al zaytun?? berbuat dosa besar dan tak ada yang berani membuka mulutnya.

Bahkan para pejabat negara yang berkunjung ada yang pernah disuguhi dengan pilihan santri yang cantik hingga akhirnya dana ratusan juta rupiah pun lenyap tertipu di alzaytun dengan alasan menebus dosa / infak
Pelacur berjilbab seperti wanita itu akan terus ada jika semua tidak diungkap..
Padahal adiknya ulfa yang bernama thoriq pernah pacaran dengan anak Panji gumilang yang merupakan imam nii alzaytun yaitu sofia al widad..thoriq mengetahui semua kebusukan kakaknya... seorang wanita lulusan al azhar yang pasti hafal isi alqur’an tapi ga bisa menjalankan isi – isinya dan orang disekelilinginya hanya bisa diam..mana hukum islam tu ??? apa karena deket dengan keluarga imam NII Panji Gumilang ya jadi ga ada yang berani membongkar ????
Share:

golongan salafi *salaf imitasi* pun terpecah belah

Ketika datang ke ash-Shofwa di Lenteng Agung (Salafi Turatsi), ustadz-ustadz ash-Shofwa berkata: “Haram hukumnya bermajelis dan berta’lim dengan Salafi Yamani.”
Ketika saya hadir di Jalan Haji Asmawi Jakarta Selatan (Salafi Wahdah Islamiyyah), Salafi Wahdah berkata: “Salafi Turatsi itu hizbi, antek PKS dan Ikhwanul Muslimin yang termasuk 72 golongan yang masuk neraka jahannam.”
Ketika saya hadir di ta’lim Salafi yang ada di masjid Hidayatus Shalihin Poltangan Pasar Minggu (Salafi Sururi), ustadz-ustadznya berkata: “Salafi Wahdah Islamiyyah adalah Khawarij anjing-anjing neraka yang menggunakan system marhala.”
Ketika saya hadir di masjid Fatahillah (Salafi Yamani), Salafi Yamani berkata: “Salafi Sururi, Salafi Haraki, Salafi Turatsi, Salafi Ghuraba, Salafi Wahdah Islamiyyah, Salafi MTA, Salafi Persis, Salafi Ikhwani, Salafi Hadadi, Salafi Turabi bukanlah Salafi, tapi Salaf-I (Salafi Imitasi) yang Khawarij, bid’ah dan hizbi.
Ja’far Umar Thalib (Salafi Ghuraba) berkata: “Abdul Hakim Abdat (Salafi Turatsi) itu ustadz otodidak yang pakar hadats (najis) bukan pakar hadits.”
Muhamad Umar as-Seweed (Salafi Yamani) berkata: “Ja’far Umar Thalib itu ahli bid’ah dan Khawarij.” Bahkan komplotan as-Seweed membuat buku dengan judul “Pedang Tertuju di Leher Ja’far Umar Thalib”, yang artinya Ja’far Umar Thalib halal dibunuh.
Abdul Hakim Abdat (Salafi Turatsi) berkata: “Salafi Wahdah Islamiyyah itu sesat menyesatkan dan melakukan dosa besar”, (hanya) karena mendirikan yayasan/organisasi. Organisasi menurutnya adalah hizbi.
Salafi Wahdah Islamiyyah berkata: “Salafi Yamani dan Abdul Hakim Abdat itu Salafi-salafi primitif dan terbelakang yang hanya cocok hidup di jaman puba atau pra sejarah.”
Pokoknya tak terhitung lagi perseteruan antar Salafi. Dan, ini baru kisah perseteruan antar sesama Salafi, belum lagi perseteruan Salafi dengan NU, Persis, Muhamadiyyah, Majelis Rasulullah, PKS, DDII, Tarbiyyah, Nurul Musthofa, HTI dan banyak lagi.
Ironis sekali, Salafi yang mengaku-ngaku anti perpecahan, anti hizbi kok malah berperan sebagai aktor utama perpecahan umat Islam. Juga sebagai biang kerok kekisruhan di kalangan Ahlussunnah. Salafi sendirilah penyebab dakwah salafus shalihin menjadi hancur berantakan.
Ironis sekali, Salafi yang konon belajar jauh-jauh dan lama-lama ke Timur Tengah, tapi di tataran basic yaitu akhlak, kurang tertata dan arogan.
·         Jangan halangi dakwah Salafi, biarkan Salafi sendiri yang menghalangi dakwah Salafi.
·         Jangan memecah belah barisan Salafi, karena barisan Salafi akan berpecah belah dengan sendirinya dan secara alami.
·         Jangan hancurkan Salafi, karena cukup Salafi sendiri dengan kesadaran penuh dan suka cita menghancurkan dirinya sendiri.
Sudah terlalu lama firqah Salafi dari apapun alirannnya dan sektenya melukai umat Islam, melukai Ahlussunnah, melukai ahlu atsar dengan gaya-gayanya yang egomaniak. Mungkin sekarang tiba saatnya pembalasan dari Allah Swt. Gara-gara cara dan tabiat orang Salafi lah yang menyebabkan masyarakat awam menjadi benci terhadap sunnah.
__________________________________________________________________

Kesimpulan:
Al-Imam Abu Ishaq asy-Syathibi telah menguraikan dalam kitabnya, al-I’tisham, menyebutkan bahwa salah satu tanda aliran atau firqah sesat adalah terjadinya perpecahan di antara mereka. Hal tersebut seperti telah diingatkan dalam firman Allah Swt.: “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.” (QS. 3:105). “Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat.” (QS. 5:64).
Dalam hadits shahih riwayat Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah ridha padamu tiga perkara dan membenci tiga perkara. Allah ridha kamu menyembahNya dan janganlah kamu mempersekutukanNya, kamu berpegang dengan tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai…”
Sya’roni As-Samfuriy, Cilangkap Jaktim 01 Januari 2014
Share:

salafy ? aliran macam apa itu? kenapa mereka suka memecah belah umat?

Apakah Salafy Itu? Apakah Salafy Merupakan Aliran Sesat Dalam Islam? Beberapa orang baik dari kalangan muslim maupun non muslim seringkali menanyakan hal ini. Sebenarnya tidak ada yang salah dari Salafy, karena Salafy hanyalah julukan sebuah gerakan yang bertujuan menjalankan ajaran Islam sesuai cara cara yang dicontohkan oleh orang orang salaf. Tetapi fenomena sejarah menunjukkan bahwa hampir setiap gerakan mengalami distorsi dari gagasan awalnya, dan Salafy adalah salah satunya. Itu sebabnya sekarang ini makin mudah dijumpai tokoh maupun pengikut Salafy dalam banyak hal bukannya menunjukkan perilaku kaum salaf, tetapi malah lebih mirip tabiat kaum Khawarij, yang kontraproduktif terhadap perkembangan Islam secara umum. Kenapa demikian?

Apa Itu Salafy

Kata salaf merupakan kependekan dari salafus shalih (kaum shalih yang terdahulu), yang merupakan julukan atas tiga generasi awal umat Islam, yaitu generasi sahabat, tabiin dan tabiit tabiin. Pokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada waktu masa Muhammad dan sahabat-sahabatnya, oleh karena itu tidak dikehendaki inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena material dan pengaruh budaya. Paham ideologi Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali praktek Islam yang lebih mirip agama Muhammad selama ini.


Ulama Rujukan Kelompok Salafy
Dewasa ini kelompok yang menamakan dirinya salafy merujuk pada pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab (Wahabiyah), Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha. Keempat Ulama tersebut dikenal sebagai ulama ulama yang paling puritan yang gigih memperjuangkan kemurnian Islam. Tentu saja hal ini tak lepas dari kondisi umat Islam di masa itu, dimana banyak beredar hadits hadits palsu yang pada tingkat tertentu sudah diyakini oleh masyarakat sebagai bagian dari ajaran pokok Islam.


Kesalahan Tokoh dan Pengikut Salafy
Gerakan Salafy adalah gerakan yang secara gagasan sangat baik, tetapi dalam perkembangannya kerapkali membuat keresahan dikalangan umat Islam, dan cenderung merusak persaudaraan dan keutuhan umat. Penyebab utamanya adalah kebanggaan yang berlebihan atas pendapat kelompok dan sikap meremehkan pendapat kelompok lain.
Satu hal fatal yang masuk dalam pikiran tokoh dan pengikut mereka adalah anggapan bahwa "Hanya kelompok salafy lah yang benar benar mencontoh nabi. Semua orang di luar salafy tidak mau mencontoh nabi" Padahal kita tahu bahwa orang orang di luar mereka juga mengajarkan hal yang sama yaitu menjalankan Islam sesuai Quran dan sunnah Nabi.
Artinya semua muslimin dari kelompok manapun adalah salafy, bukan cuma yang memakai nama salafy saja.


Kelompok Salafy Lebih Mirip Khawarij
Salah satu ciri kecerdasan seseorang adalah kemampuan membedakan yang benar dari yang salah. Banyaknya data yang disimpan dalam otak dapat dioptimalkan untuk memutuskan dengan tepat tingkat kebenaran suatu pendapat dengan proporsi yang tepat. Munculnya kaum Khawarij adalah pelajaran berharga buat kita, betapa pemikiran puritanis seringkali terjebak dalam pembatasan yang berlebihan.
Sedikitnya ada dua hal yang membuat kelompok salafy lebih mirip Khawarij ketimbang kaum Salafus Shalih
1.Keinginan yang sangat kuat untuk menjalankan Islam secara murni sesuai aslinya tidak diimbangi dengan akhlak dan kemampuan berpikir yang memadai. Hal ini menyebabkan isu dakwah yang mereka sampaikan lebih cenderung meresahkan. Jangankan buat non muslim, dikalangan muslim saja menimbulkan permusuhan. padahal para salafus shalih dikenal sebagai kaum yang meskipun secara ide berbeda dengan kaum yahudi dan nashrani namun dalam urusan urusan bernegara dan bertetangga mereka adalah orang orang yang paling disukai oleh masyarakat. Artinya : Kaum salaf dahulu selain berilmu menguasai betul Al Quran juga melengkapi diri dengan akhlak bermuamalah yang sangat baik sehingga baik kawan maupun lawan sangat mudah menerima kehadiran dan keberadaan mereka di masyarakat, sedangkan kelompok salafy hanya mampu menda'wakan diri sebagai berilmu ditambah akhlak buruk mereka dalam bermuamalah (merasa hanya merekalah yang salaf, diluar mereka bid'ah),..akibatnya orang orang diluar kelompok mereka jadi eneg, sebal, kesel dsb. Keberadaan mereka sulit diterima bahkan oleh sesama muslim sekalipun.
2 Seringkali mereka menyebut bahwa ulama ulama yang memperjuangkan Islam dengan cara berbeda dari apa yang mereka yakini, sebagai ulama palsu sembari menyebarkan fitnah atas mereka. Mereka mengaku tidak mengutamakan ketokohan karena yang menjadi tokoh salafy adalah Nabi Muhammad, padahal mereka mengatakan demikian itu berdasarkan omongan tokoh mereka yang tak mau disebut namanya itu. Jadi aneh bukan?

Nah dua hal diatas benar benar membuat Salafy pas banget dengan ciriciri Khawarij yang merupakan cikal bakal ekstrimitas pemikiran Islam pertama yang muncul dari kalangan orang orang yang kurang memadai dalam berpikir


Siapa  Yang Mudah Terjebak dalam Kelompok Salafy?

Yang biasanya paling mudah masuk dalam kelompok salafy adalah orang orang yang semangat keislamannya sedang menanjak tetapi kemampuan berpikirnya kurang ditambah dengan penguasaan sejarah Islam yang minim. orang orang demikian ini dengan mudah terpesona oleh pendakwah salafy yang gemar mempertontonkan kepandaian melantunkan hadits, mempresentasikan ayat quran dengan gaya pemikir dan fuqaha yang seakan akan kaliber dunia. Ketika pendakwah salafy itu mengatakan ulama  A B C D dst sebagai ulama bid ah, sedangkan ulama X Y Z sebagai ulama salaf, maka orang orang kurang akal tadi meyakini bahwa itu adalah kebenaran, dikarenakan pengetahuan sejarah dan wawasan yang sangat kurang


Bagaimana Agar Tidak Mudah Terjebak Dalam Kelompok Salafy?

Sebenarnya sangat mudah. Yang pertama, kita harus sadar bahwa banyak saudara kita kaum muslimin yang berada diluar kelompok salafy, yang sebenarnya lebih salaf dibandingkan mereka. Kaum muslimin diluar salafy yang memiliki sifat sifat salaf tersebut tidak pernah menda'wakan diri mereka sebagai salaf dan tidak pula mengklaim orang diluar mereka sebagai orang yang tidak salaf. Dan kita akan tahu dari sejarah, memang orang orang berakhlak mulia yang sebenarnya memang tidak pernah menda'wakan diri sebagai orang mulia, sebaliknya, kalau ada orang mengaku dirinya mulia tentu kita wajib bertanya bukan?
Yang Kedua, Jangan pernah terpesona dengan gaya ceramah seseorang yang tampak menguasai hadits, quran, fasih berbahasa arab, dan embel embel tampilan luar yang mirip ahli fikih atau ahli filsafat islam. Kita harus tau bahwa diluar salafy berjibun orang seperti itu. Ada satu kiat untuk memastikan apakah orang tersebut layak didengar dan diikuti kuliahnya atau tidak. Perhatikan betul pembicaraannya. Dengan penglihatan yang cermat kita akan tahu,... kalau arah bicaranya terlihat menonjolkan kepintaran dirinya, ditambah dengan celaan (kasar maupun halus) terhadap tokoh di luar kelompoknya,... saat itulah kita harus waspada,.. dia itulah orang yang lebih mirip Khawarij ketimbang kaum salaf. Karena Kaum salaf tidak pernah memuji diri sendiri apalagi mencela orang lain.

Demikian tulisan ini, jika ada simpatisan salafy atau tokoh salafy yang kurang berkenan silakan komplain.

(by adil muhammad isa)




salam…
Wahhaby di Indonesia banyak mengaku-ngaku sebagai salafy, muhammadiyah, darul hadits, wahdah

islamiyah dsb. Mereka terpecah-pecah dalam organisasi-organisasi.

Wahaby yang mengaku sendiri terpecah-pecah. Ada beberapa kubu :
– kubu wahaby yamani (yayasan dhiyausunnah assewed) , ini yang paling keras shg mengkafirkan

sesama wahaby sendiri termasuk melarang pengikutnya masuk LIPIA karena LIPIA banyak dihuni

wahhaby sururi (wahhaby yang cenderung mengikuti dakwah ikhwanulmuslimin/sayyid qutb).
untuk jelasnya baca artikel ini :

Salafy / Wahabi Pecah Belah

Salafi meyakini bahwa hanya ada satu golongan yang selamat dan masuk syurga, yakni salafi,

dari sekian banyak golongan yang ada saat ini (73 golongan). Salafi menggunakan landasan

hadits Nabi saw, berikut ini:
Umatku akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk neraka kecuali

satu golongan.”Ditanyakan kepada beliau: “Siapakah mereka, wahai Rasul Allah?” Beliau

menjawab: “Orang-orang yang mengikutiku dan para sahabatku.” (HR Abu Dawud, At-Tirmizi, Ibnu

Majah, Ahmad, Ad-Darami dan Al-Hakim).
Kemudian diperkuat lagi dengan kaidah yang mereka gunakan bahwa
“Kebenaran hanya satu sedangkan kesesatan jumlahnya banyak sekali”, kebenaran yang satu ada

pada salafi!
Keyakinan ini berdasarkan hadits Nabi saw:
Rasulullah saw bersabda: ‘Inilah jalan Allah yang lurus’ Lalu beliau membuat beberapa garis

kesebelah kanan dan kiri, kemudian beliau bersabda: ‘Inilah jalan-jalan (yang begitu banyak)

yang bercerai-berai, atas setiap jalan itu terdapat syaithan yang mengajak kearahnya’
(HR Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim) lihat 1, hal 47-48
Kemudian beliau membaca ayat, yang artinya:
Dan (katakanlah): ‘Sesungguhnya inilah jalanku yang lurus maka ikutilah dia. Dan janganlah

kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu

dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa (Al-An’am

153).
Sehingga salafi meyakini bahwa semua golongan sesat, bid’ah, tidak selamat dan tidak masuk

syurga.
Dengan keyakinan ini maka salafi merasa dirinya paling benar (karakter 1),
sedangkan ulama/golongan lain selalu salah, sesat dan bid’ah.
Sehingga golongan sesat dan bid’ah ini layak untuk dicela (karakter 2), harus diungkapkan

semua keburukannya dan jangan diungkapkan secuil-pun kebaikannya, karena khawatir nanti

diikuti oleh umat Islam. lihat 4, hal 28-29
Sehingga bertaburanlah dalam pengajian, daurah, seminar, buku-buku dan website-website

salafi pernyataan bahwa hanya salafi-lah yang paling sesuai dengan as-sunnah dan celaan

sesat dan bid’ah kepada ulama/golongan selain salafi.
Berpecah-belah sesamanya

Tetapi ada satu hal yang aneh dan sangat bertolak belakang dengan keyakinan diatas, pada

saat kita mencoba lebih jauh mengenal salafi maka akan dijumpai fakta bahwa secara internal

salafi berpecah-belah sesamanya.
Salafi yang satu meyakini bahwa dirinya paling benar dan yang lain sesat, sehingga mereka

mencela salafi yang lain dan ditahdzir (diperingatkan) agar segera bertaubat. Sedangkan

salafi yang dicela juga mengatakan hal yang sama, bahwa merekalah yang paling benar dan yang

lain sesat.
Hal ini terjadi, kemungkinan besar karena karakter salafi yang merasa dirinya paling benar

(karakter 1), sehingga sesama mereka sendiri saling berselisih, mau menang sendiri dan

mencela satu sama lain (karakter 2).
Berikut ini beberapa pernyataan dari beberapa orang:

1. Abdurahman Wonosari:

Berkaitan dengan fitnah tahazzub, yang dinukilkan oleh Syaikh Muqbil bin Hadi, dengannya

memecah-belah barisan salafiyyin dimana-mana, termasuk di Indonesia. Kemudian fitnah yang

ditimbulkan oleh Yayasan Ihya’ ut Turots yang dipimpin oleh Abdurahman Abdul Kholiq serta

Abdullah as Sabt.
Abdurahman Abdul Khaliq telah dinasihati secara keras dan sebagian Ulama’ menyebutnya

sebagai mubtadi’. Adapun Jum’iyyah Ihya’ ut Turots dan Abdurahman Abdul Khaliq telah

berhasil menyusupkan perpecahan sehingga mencerai-beraikan Salafiyyin di Indonesia. Apakah

Jum’iyah Ihya’ ut Turots (disingkat JI) ini memecah-belah dengan pemikiran, kepandaian,gaya

bicara mereka saja? lihat 6

2. Abu Ubaidah Syafrudin:

Bahkan sampai ta’ashub dengan kelompoknya, golongannya, sehingga menyatakan bahwa salafy

yang murni adalah kelompok salafy yang ada di tempat fulani dan berada di bawah ustadz

fulan. lihat 6
Perpecahan internal ini bisa sangat tajam, sehingga kata-kata yang diucapkan bisa sangat

kasar, sehingga tidak layak diucapkan oleh seorang hamilud da’wah (pengemban da’wah),

3. Abdul Mu’thi:

Khususnya yang berkenaan tentang Abu Nida’, Aunur Rafiq, Ahmas Faiz serta kecoak-kecoak yang

ada di bawah mereka. Mereka ternyata tidak berubah seperti sedia kala, dalam mempertahankan

hizbiyyah yang ada pada mereka. lihat 6

4. Muhammad Umar As-Sewed:

Adapun Abdul Hakim Amir Abdat dari satu sisi lebih parah dari mereka, dan sisi lain sama

saja. Bahwasanya dia ini, dari satu sisi lebih parah karena dia otodidak dan tidak jelas

belajarnya, sehingga lebih parah karena banyak menjawab dengan pikirannya sendiri. Memang

dengan hadits tetapi kemudian hadits diterangkan dengan pikirannya sendiri, sehingga terlalu

berbahaya.

Ini kekurangan ajarannya Abdul Hakim ini disebabkan karena dia menafsirkan seenak sendiri

dan memahami seenaknya sendiri. Tafsirnya dengan Qultu, saya katakan, saya katakan , begitu.

Ya.., di dalam riwayat ini…ini… dan saya katakan, seakan-akan dia kedudukannya seperti para

ulama, padahal dari mana dia belajarnya.
Ketika ditanyakan tentang Abdul Hakim , “Siapa?”, lalu diterangkan kemudian sampai pada

pantalon (celana tipis yang biasa dipakai untuk acara resmi ala Barat, red), “Hah huwa

Mubanthal (pemakai panthalon, celana panjang biasa yang memperlihatkan pantatnya dan

kemaluannya itu)” lihat 2

5. Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji:

KITA KATAKAN: apalagi yang kalian tunggu wahai hizbiyyun? Abu Nida’, Ahmas Faiz dan kelompok

kalian At-Turatsiyyin!! Bukankah kalian menunggu pernyataan dari Kibarul Ulama’? Bahkan

“kita hadiahkan” kepada kalian fatwa dari barisan ulama salafiyyin yang mentahdzir Big Boss

kalian!! Kenapa kalian tidak bara’ dan lari dari At-Turats?! Mengapa kalian masih tetap

menjilat dan mengais-ngais makanan, proyek-proyek darinya?! lihat 5
Walhasil, perpecahan diantara salafi terjadi beberapa kelompok dan diantara mereka merasa

paling dirinya paling benar.
Kelompok-kelompok yang berpecah-belah dan saling menganggap sesat itu antara lain:

1. Kelompok Al-Muntada (sururiyah) yang didirikan oleh Salafi London yakni Muhammad Surur

bin Nayif Zainal Abidin, kemudian di Indonesia membentuk kelompok Al-Sofwah dan Al-Haramain

dengan pentolannya Muhammad Kholaf, Abdul Hakim bin Abdat, Yazid bin Abdul Qadir Jawwas,

Ainul Harits (Jakarta) dan Abu Haidar (As-Sunnah Bandung).
Ini juga dari kedustaan dia, membangun masjidnya ahlul bid’ah, banyak ya…. Hadza Al-Sofwah,

dan Yazid Jawwas mengatakan “Al-Sofwah itu Salafy”, padahal tadinya ketika dia masih sama

kita dia mengatakan bahwa Al-Sofwa itu ikhwani, Surury, tapi ketika dia bersama mereka sudah

meninggalkan Salafiyyin, terus omongnya sudah lain.
Sehingga apa yang mereka sebarkan dari prinsip-prinsip ikhwaniyyah dan Sururiyyah ini,

adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan Sunnah Rasulullah, dan bertentangan dengan 180

derajat. lihat 2

2. Kemudian kelompok Jami’yatuts Turots Al-Islamiyah (lembaga warisan Islam) yang didirikan

oleh salafi Kuwait Abdurrahman Abdul Khaliq, di Indonesia membentuk kelompok Ma’had

Jamilurahman As-Salafy dan Islamic Center Bin Baaz (Jogya) dengan pentolannya Abu Nida’,

Aunur Rafiq Ghufron (Ma’had Al-Furqan Gresik), Ahmad Faiz (Ma’had Imam Bukhari Solo), dll.
Lantas bagaimana menyikapi orang-orang at Turots/Abu Nida’ cs ini ?
Syaikh Muqbil memberikan kaidah tentang orang-orang yang padanya ada pemikiran hizbiyah,

bahkan Abdurahman Abdul Kholiq dicap adalah mubtadi’. Dengan keadaan Abu Nida’ yang

demikian, apakah sudah bisa memastikan bahwa Abu Nida’ adalah hizbi ? Ya (Syaikh Yahya al

Hajuri).
Disinilah perlunya membedakan antara Salafiyyin dan At Turots, sebagaimana Allah tegaskan

tidak akan sama orang yang berilmu dan beramal, dibanding orang yang beramal dengan

kejahilan. lihat 6

3. Ada lagi kelompok salafi lain seperti FK Ahlussunnah wal jamaah dan Lasykar Jihad yang

didirikan oleh Ja’far Umar Thalib, yang juga dianggap sesat oleh salafi lainnya.
Beberapa komentar dari mereka
Abdurahman Wonosari:
Sebagian orang menganggap kita yang telah berlepas diri dari kesesatan Ja’far Umar Thalib

(JUT). Namun ketika jelas setelah nasihat dari para Ulama’ atas JUT, namun dia enggan

menerimanya bahkan justru dia meninggalkan kita, maka Allah memudahkan kita berlepas diri

daripadanya. Bahkan memudahkan syabab kembali kepada Al Haq, tanpa harus bersusah-payah.

Padahal sebelumnya, banyak yang ingin menjatuhkan JUT dari sisi akhlak dan muammalahnya.
Qadarallah, selama ini kita disibukkan dengan jihad (th 2000 – 2002), yang dengan jihad

tercapai kebaikan-kebaikan, tidak diingkari juga adanya terjerumusnya dalam perkara

siyasah/politik. Dan hal ini, membikin syaikh Rabi’ bin Hadi menasehatkan dengan menyatakan

: “Dulunya jihad kalian adalah jihad Salafy, kemudian berubah menjadi jihad ikhwani.”
Mendengar peringatan yang demikian, alhamdulillah, Allah sadarkan kita semua, langsung

bangkit dan kemudian berusaha membubarkan FKAWJ (Forum Komunikasi Ahlusunnah wal Jama’ah,

red) dan menghentikan komandonya JUT (Laskar Jihad Ahlusunnah wal Jama’ah, red).

Alhamdulillah. lihat 6
Kemudian kelompok salafi lainnya Ponpes Dhiyaus Sunnah (Cirebon) dengan Muhammad Umar

As-Sewed. lihat 2 dan 6
Kelompok yang satu ini merasa salafi yang paling asli diantara salafi-salafi asli lainya,

karena merujuk kepada ulama-ulama salafi Saudi.
Saking kerasnya pertentangan diantara kelompok salafi itu, mereka memperlakukan kelompok

salafi lain telah keluar dari salafi dan dianggap sesat dan bid’ah oleh salafi lainnya,
Muhammad Umar As-Sewed (Cirebon):
Dalam syarhus Sunnah dalam aqidatus salaf ashabul hadits, kemudian dalam Syariah Al-Ajurry,

kemudian Minhaj Firqatun najiyah Ibnu Baththah, itu semua ada. Yang menunjukkan mereka semua

sepakat untuk memperingatkan ummat dari ahlul bid’ah dan mentahdzir ahlul bid’ah, membenci

mereka, menghajar mereka, memboikot mereka dan tidak bermajlis dengan mereka, itu sepakat.

Sehingga apa yang mereka sebarkan dari prinsip-prinsip ikhwaniyyah dan Sururiyyah ini,

adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan Sunnah Rasulullah, dan bertentangan dengan 180

derajat. lihat 2
Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara-negara Arab-pun juga demikian, diantara

ulama salafi sendiri meng-klaim merekalah salafi yang asli dan harus diikuti, sedangkan yang

lain sesat dan harus dihindari pengajian-pengajian, buku-buku dan kaset-kasetnya. Salafi

yang merasa asli menyatakan bahwa merekalah pengikut shalafush shalih yang benar, sedangkan

salafi yang lain hanya mengaku-ngaku saja sebagai salafi. Begitu juga sebaliknya!
Kelompok ulama mereka pun terpecah
Ada kelompok ulama semisal Abdullah bin Abdil Aziz bin Baz, Shalih bin Fauzan Al Fauzan,

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Muhammad bin Rabi’

Al-Madkhali, dll. (Saudi), Muqbil bin Haadi, Yahya Al-Hajuri (Yaman), Muhammad bin

Abdurrahman Al-Maghrawi (Maroko), Falah bin Ismail, Falah bin Tsani As-Su’aidi, Walid

Al-Kandari, Mubarak bin Saif Al-Hajiri (Kuwait).
Disisi lain terdapat pula ulama salafi yang mereka anggap sesat semisal Abdurrahman Abdul

Khaliq (Kuwait), Muhammad Quthb (ex IM yang dianggap masuk salafi), Muhammad Surur bin Nayif

Zainal (London), dll. lihat 5 Abdurrahman Abdul Khaliq misalnya, beliau mendirikan

Jami’yatuts Turots Al-Islamiyah (lembaga warisan Islam) di Kuwait juga menggunakan landasan

yang sama sebagai salafi, yakni menyatukan langkah dengan menjadikan Al-Quran dan as-sunnah

serta mengikuti salafush shalih sebagai sumber tasyri’, mengembalikan setiap persoalan

kepada kalamullah dan rasul-Nya. lihat 7 hal 11
Tetapi Abdurrahman Abdul Khaliq dianggap sesat dan bid’ah oleh salafi yang lain, karena

beliau membentuk hizbi. lihat 6
Begitu juga Muhammad Surur bin Nayif Zainal Abidin yang mendirikan Al-Muntada di London,

juga mengaku sebagai salafi. Tetapi karena beliau mengkritik dengan keras kebijakan kerajaan

Saudi yang bersekutu dengan kafir AS untuk memerangi Iraq pada perang teluk, beliau juga

mencela ulama-ulama yang menjadi budak kerajaan Saudi dengan mecari-carikan dalil yang

sesuai dengan kebijakan penguasa kerajaan. lihat 4, hal 78-82 catatan kaki Disamping itu

beliau menggunakan prinsip Ikhwanul Muslimin: “Nata’awan fima tafakna wa na’dziru ba’dina

ba’don fi makhtalahna” atau “Kita saling kerjasama apa yang kita sepakati dan kita

hormat-menghormati saling memaklumi apa yang kita berbeda”. lihat 2 Sehingga beliau dianggap

sesat dan bukan lagi sebagai salafi.
Sungguh menggelikan, satu-satunya golongan yang mengaku selamat dan masuk syurga,

menganjurkan umat Islam untuk tidak berpecah-belah dan hanya menyatu dalam satu golongan

saja (salafi), serta menganggap golongan lain sesat dan bid’ah.
Tetapi secara internal berpecah-belah sesamanya, baik di Indonesia maupun di daerah Arab dan

sekitarnya.
Sangat kontradiksi bukan?,
disatu sisi menganjurkan umat Islam untuk bersatu tetapi disisi lain internal salafi

berpecah-belah. Kecenderungan salafi untuk mencela golongan lain sebagai sesat dan bid’ah

sehingga “terkesan” salafi memecah belah persatuan umat, apakah hal ini dimaksudkan karena

mereka tidak rela bahwa hanya salafi saja yang berpecah-belah, sedangkan golongan lain

tidak?
Silahkan nilai sendiri!
Wallahua’lam

Khatimah:
1.1. Karakter salafi berupa “Merasa dirinya paling benar” (karakter 1) dan kebiasaan

“mencela golongan/ulama lain” (karakter 2) yang berseberangan pendapat dengan mereka

bukanlah issu semata, tetapi dapat dibuktikan melalui fakta yang terjadi diinternal salafi

sendiri.
2.2. Karakter salafi yang merasa paling benar sendiri, menimbulkan perpecahan internal

salafi. Ini merupakan hal yang wajar, golongan manapun jika mendahulukan egoisme dan hawa

nafsu belaka maka akan berpecah-belah.
Sedangkan golongan-golongan Islam lain, tidak mengalami perpecahan internal separah yang

dialami salafi, bahkan secara internal mereka solid. Kita bisa merujuk kepada NU,

Muhammadiyah, Ikhwanul Muslimin/Tarbiyah/PKS, Hizbut Tahrir, Persis, Al-Irsyad, Jamaah

Tabligh, dll, mereka lebih tahan terhadap perpecahan internal karena karakter mereka memang

beda dengan salafi (karakter 1 dan 2)
3. 3. Perpecahan salafi menjadi beberapa kelompok antara lain: kelompok Al-Sofwah &

Al-Haramain Jakarta; Imam Bukhari Solo, Al-Furqan Gresik, Islamic Center Bin Baaz &

Jamilurahman As-Salafy Jogya; FKAWJ & Lasykar Jihad Jakarta; Dhiyaus Sunnah Cirebon. Ini

belum termasuk kelompok salafi yang telah ditahdzir dan kemudian taubat, tetapi tidak

bergabung dengan salafi “asli” dan membentuk kelompok sendiri.
4. 4. Orang awam yang baru mengenal salafi menjadi kebingungan, bagaimana mungkin satu

golongan yang meyakini selamat dan masuk syurga, tetapi secara internal mereka sendiri

berpecah-belah. Lantas mana golongan salafi yang asli, yang selamat dan masuk syurga itu?.

Kembali kepada kaidah yang diyakini salafi: “Kebenaran hanya satu sedangkan kesesatan

jumlahnya banyak sekali”, maka berarti salah satu salafi saja yang asli dan yang lain sesat

dan bid’ah, atau bisa jadi semuanya salafi palsu!
5. 5. Dengan memahami karakter asli salafi, kita bisa berlapang dada jika dicela sesat dan

bid’ah oleh salafi, karena jangankan kelompok non salafi sesama salafi sendiri saja saling

mencela sebagai sesat dan bid’ah.
Lantas apakah perlu dilayani jika anda dicela sesat dan bid’ah?
Ajaklah kaum salafi untuk diskusi dengan ilmu dan akhlak, karena tidak ada gunanya

berdiskusi dengan orang mengabaikan akhlak dan merasa paling benar sendiri dan golongan lain

selalu salah. Diskusi yang sehat adalah untuk “mencari kebenaran bukan kemenangan”, mencari

hujjah yang paling kuat (quwwatut dalil). Jika meyakini hujjah lawan diskusi lebih kuat maka

dengan lapang hati menerimanya, tetapi jika tidak ada titik temu dalam diskusi maka

masing-masing harus menghargai perbedaan ijtihadnya.

Maraji’:
1. Risalah Bid’ah, Abdul Hakim bin Amir Abdat
2. http://www.salafy.or.id: manhaj:”Sururiyyah terus melanda muslimin Indonesia”, Abu

Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji
3. Lihat juga http://www.assunnah.or.id
4. Menepis penyimpangan manhaj dakwah, Abu Abdillah Jamal bin Farihan Al-Haritsi
5. http://www.salafy.or.id, manhaj: Ulama berbaris tolak JI (Jum’iyah Ihya’ ut Turots), Abu

Dzulqarnain Abdul Ghafur Al-Malanji
6. http://www.salafy.or.id, manhaj: “Bahaya jaringan JI dari Kuwait dan At Turots”, Abdul

Mu’thi, Abu Ubaidah Syafrudin dan Abdurahman Wonosari
7. 10 wasiat bekal aktifis dakwah dan harokah, Abdurrahman Abdul Khaliq
8. Mendudukkan antara sunnah dan bid’ah, Lajnah Ihya’ut Turats Al-Islamiy
9. Lihat juga http://www.atturots.or.id
10. Lihat juga www25.brinkster.com/salafyoononline/
Share:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive