"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Kamis, 26 November 2015

Oleh-Oleh ke Rumah Sakit


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
Tiada suatu musibah yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan sudah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al-HADID: 22 – 23)

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (11)
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.  (At-TAGHABUN: 11)

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (51)
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (At-TAUBAH : 51)

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
Musibah yang menimpa seorang hamba, seperti kesulitan, kesusahan, sakit, kesedihan, bahkan rasa gundah, maka semua itu menghapus dosa-dosanya. (Hadits riwayat al-Bukhari dan Musli)

عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
Balasan yang besar bersama musibah yang besar. Jika Allah sayang kepada suatu kaum, maka Allah menguji mereka. Jika orang itu ridho, maka ia mendapat balasan pahala atas ridhonya. Jika ia tidak ridho, maka ia dapat dosa karena tidak ridho. (Hadits riwayat Ibnu Majah).

أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Hilangkanlah musibah dan kesulitan ini. Wahai Robb Pelindung manusia, sembuhkanlah ia. Engkau Maha Penyebuh, tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan mendatangkan penyakit untuk selamanya. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Share:

Minggu, 22 November 2015

ini curhatku tentang dunia da'i indonesia

"sekarang ini dunia berada dalam ambang kiamat sepertinya, karena apa yang kulihat penyeru kebenaran ternyata hanya seorang pendusta  hidupnya bertingkah semaunya mencari materi sebanyak-banyaknya dan untuk mendapatkan wanita-wanita untuk memenuhi sayhawatnya, agama hanya seperti kedok untuk menutupi kebusukan, dan agama ini seperti anak yatim yang ditelantar tanpa seorang pun memperdulikan mereka, dan penolong agamapun ibarat seorang bersedekah hanya untuk dibilang dermawan, mungkin disaat seperti hanya orang yang setengah sekarat (kepayahan) yang mampu membela agama dengan ikhlas, mereka orang-orang asing yang tidak dikenal orang dan dijauhi orang".
Share:

PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK BUMI TAHUN 2100, 11.2 Miliar MANUSIA



Berapa Perkiraan Jumlah Manusia di Bumi Pada 2100? 11,2 Miliar
National Geographic
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM — Berdasarkan data perkiraan yang dikeluarkan PBB, jumlah penduduk dunia terus bertambah. Jumlah populasi manusia kini tercatat sebanyak 7,3 miliar jiwa.

Pada 2050, jumlah tersebut akan meningkat hingga 9,3 miliar jiwa dan pada tahun 2100 akan ada 11,2 miliar jiwa.

Estimasi peningkatan jumlah populasi tersebut akan banyak terjadi di Afrika, lalu diikuti dengan populasi di Asia.

Estimasi tersebut didapat dari data yang menunjukkan bahwa bukan angka kelahiran yang menyebabkan kian meningkatnya populasi manusia di seluruh dunia, melainkan karena masa hidup yang jauh lebih panjang.

Secara keseluruhan, penduduk dunia masa kini diperkirakan akan hidup hingga usia 70 tahun. Nantinya, mereka yang lahir pada tahun 2050 diduga akan hidup lebih lama dari itu, yakni hingga berusia 77 tahun.

Kenyataannya, tingkat kelahiran justru menurun di banyak tempat, kecuali di Eropa. PBB menduga tingkat kelahiran global akan menurun pada akhir abad ini dari rata-rata 2,5 anak per wanita menjadi dua anak per orang.

Tak hanya itu, menurunnya tingkat kelahiran juga diduga terjadi pada sejumlah negara berkembang hingga tahun 2100, dengan tingkat kelahiran rata-rata adalah 4,3 anak per orang menjadi 2,1 anak per orang.

Meski demikian, dugaan reduksi fertilisasi tersebut tak serta-merta terjadi dengan mudah. Perlu perencanaan keluarga yang baik dan penanganan kesehatan reproduksi yang teratur untuk mencapainya. Jika itu terjadi, saat tingkat fertilisasi menurun setengah saja dari perkiraan semula, populasi manusia pada tahun 2100 akan berada di angka 16,6 miliar jiwa.

Meningkatnya masa hidup dan menurunnya angka fertilisasi menunjukkan bahwa secara kolektif, manusia semakin tua. Dewasa ini, ada sebanyak 12 persen dari total penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih. Nantinya, pada tahun 2050, jumlah populasi penduduk dunia yang berusia di bawah 15 tahun akan setara dengan jumlah populasi yang berusia di atas 60 tahun.

Terlepas dari perihal apakah angka populasi dunia akan meningkat atau menurun dari prediksi yang sudah diketahui, satu hal yang pasti, kita semua harus belajar untuk saling berbagi.(Rachel Beker)

Share:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive