"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Senin, 23 September 2013

Nasehat tentang penyakit cinta dunia

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

"Cinta Dunia Sumber dari segala kesalahan. Didalam harta kekayaan terdapat penyakit (hati) yang banyak sekali. Penyakit itu adalah bangga diri dan angkuh. sifat cinta dunia akan melupakankan dzikir kepada Allah dan tersibukkan diri dengan hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat".


(Ashabul Muslimin)

"Cinta dunia adalah penyebab neraka penuh padat penghuninya. Zuhud adalah penyebab orang beruntung masuk kedalam surga. Mabuk cinta dunia lebih berbahaya daripada mabuk arak. Orang mabuk arak gampang sadar setelah bangun tidur atau diguyur kepalanya dengan air, orang mabuk dunia tidak akan mempan disadarkan oleh apapun juga melainkan ia telah masuk liang lahat (mati)"

(ashabul muslimin)

"Cinta dunia itu arak setan. barangsiapa mabuk karenanya ia tidak akan sadar melainkan setelah berada diantara orang yang sudah mati, menyesal bersama orang-orang yang merugi"

(Yahya Bin Muadz ra.)

"Didunia ini semua manusia sedang bertamu, dan hartanya adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman harus dikembalikan kepada pemiliknya"

(Abdullah bin Mas'ud)

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya maka Kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya didunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Tetapi diakhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang merka perbuat didunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan."

(al-Qur'an Surat Hud ayat 15 - 16)


"Dunia ini memang indah dipandang mata, dan menyenangkan hawa nafsu manusia, namun menyengsarakan hati nuraninya. Dunia ini berisi 4 perangkap mematikan hati manusia  berupa harta, kedudukan, hiburan syahwat dan wanita. dan wanita adalah fitnah terbesar untuk kaum adam (laki-laki)"

(Ashabul Muslimin)

" Ada tujuh kerusakan besar yang ditimbulkan akibat penyakit hubbuddunya (cinta dunia/hidup bermewah-mewahan) :
Pertama, pelakunya akan mengagungkan dunia, meremehkan agama, dia akan terhalang melakukan dzikir dan amalan shalih sebagai bekal menuju akhiratnya.

Kedua, penyebab turunnya azab/murka Allah kepada seorang hamba didunia.

Ketiga, Orang pencinta dunia akan menjadikan dunia sebagai harapan besar / tujuan hidupnya, dia lupa kalau didunia ini cuman "mampir"saja. Semua yang telah dicari tidak ada yang dibawa mati.

keempat, Cinta dunia penyebab munculnya sifat tamak, rakus, sombong, dan angkuh.

Kelima, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan mempersempit kehidupannya. Dunia tidak akan datang melainkan apa-apa yang sudah dijatahkan oleh Allah kepadanya.

keenam, tiada tempat kembali diakhirat melainkan neraka.

ketujuh, menjadikan manusia bodoh, dungu dan tidak berakal sehat. meskipun ia secara medis dibilang sehat, tetapi dia hakikatnya seorang yang gila. Karena antara baik dan buruk sudah tak ada bedanya bagi dia".

(Ashabul Muslimin dari nasehat ulama)

"Wahai penghuni dunia,
Dunia ini akan habis dan fana
sungguh siapapun yang tertipu
dengan sesuatu naungan yang bakal sirna
adalah kebodohan yang sangat nyata"

(ashabul muslimin dari syair salaf)

"Dunia itu hanya ibarat sebagai seorang laki-laki yang tertidur. Dia bermimpi melihat hal-hal yang disukainya dan juga dibencinya, kemudian ia terbangun."

(Yunus bin Abdul 'Ala)

"dunia ini hanyalah sebuah ilusi, atau angan-angan kosong yang cepat hilang, dunia mudah menyihir (memikat) hati manusia yang lalai dari dzikir (mengingat Allah) dan lalai mengingat datangnya kematian".

(Ashabul Muslimin)

"Dunia ini mirip bayang-bayang. Disangka hakikatnya tetap, padahal semakin dikejar semakin tidak kesampaian, sampai pengejarnya mati kehausan.

Wahai sahabat,kejarlah akhirat ! semakian dikejar ia semakin ia dekat. Itulah kehidupan yang nyata."

(Ashabul Muslimin)


"dunia ini ibarat perempuan tua renta yang bersolek dan ditutupi pakaian-pakaian mewah yang memikat siapapun untuk mendekatinya, setelah ia menikah dengan perempuan itu disangkanya cantik jelita, setelah hijab perempuan itu dibuka, ternyata sesal, sakit hati dan kecewa yang didapatkannya. Sadarilah saudara, kesenangan dunia ini penipu !"

(Ashabul Muslimin)

"Penyakit cinta dunia penyebab sakit hati yang kekal takkan pernah terobati !"

(Ashabul Muslimin)
Share:

Nasehat tentang penyakit cinta dunia

BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM

"Cinta Dunia Sumber dari segala kesalahan. Didalam harta kekayaan terdapat penyakit (hati) yang banyak sekali. Penyakit itu adalah bangga diri dan angkuh. sifat cinta dunia akan melupakankan dzikir kepada Allah dan tersibukkan diri dengan hal yang tidak bermanfaat untuk akhirat".


(Ashabul Muslimin)

"Cinta dunia adalah penyebab neraka penuh padat penghuninya. Zuhud adalah penyebab orang beruntung masuk kedalam surga. Mabuk cinta dunia lebih berbahaya daripada mabuk arak. Orang mabuk arak gampang sadar setelah bangun tidur atau diguyur kepalanya dengan air, orang mabuk dunia tidak akan mempan disadarkan oleh apapun juga melainkan ia telah masuk liang lahat (mati)"

(ashabul muslimin)

"Cinta dunia itu arak setan. barangsiapa mabuk karenanya ia tidak akan sadar melainkan setelah berada diantara orang yang sudah mati, menyesal bersama orang-orang yang merugi"

(Yahya Bin Muadz ra.)

"Didunia ini semua manusia sedang bertamu, dan hartanya adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman harus dikembalikan kepada pemiliknya"

(Abdullah bin Mas'ud)

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya maka Kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya didunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Tetapi diakhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang merka perbuat didunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan."

(al-Qur'an Surat Hud ayat 15 - 16)


"Dunia ini memang indah dipandang mata, dan menyenangkan hawa nafsu manusia, namun menyengsarakan hati nuraninya. Dunia ini berisi 4 perangkap mematikan hati manusia  berupa harta, kedudukan, hiburan syahwat dan wanita. dan wanita adalah fitnah terbesar untuk kaum adam (laki-laki)"

(Ashabul Muslimin)

" Ada tujuh kerusakan besar yang ditimbulkan akibat penyakit hubbuddunya (cinta dunia/hidup bermewah-mewahan) :
Pertama, pelakunya akan mengagungkan dunia, meremehkan agama, dia akan terhalang melakukan dzikir dan amalan shalih sebagai bekal menuju akhiratnya.

Kedua, penyebab turunnya azab/murka Allah kepada seorang hamba didunia.

Ketiga, Orang pencinta dunia akan menjadikan dunia sebagai harapan besar / tujuan hidupnya, dia lupa kalau didunia ini cuman "mampir"saja. Semua yang telah dicari tidak ada yang dibawa mati.

keempat, Cinta dunia penyebab munculnya sifat tamak, rakus, sombong, dan angkuh.

Kelima, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, dan mempersempit kehidupannya. Dunia tidak akan datang melainkan apa-apa yang sudah dijatahkan oleh Allah kepadanya.

keenam, tiada tempat kembali diakhirat melainkan neraka.

ketujuh, menjadikan manusia bodoh, dungu dan tidak berakal sehat. meskipun ia secara medis dibilang sehat, tetapi dia hakikatnya seorang yang gila. Karena antara baik dan buruk sudah tak ada bedanya bagi dia".

(Ashabul Muslimin dari nasehat ulama)

"Wahai penghuni dunia,
Dunia ini akan habis dan fana
sungguh siapapun yang tertipu
dengan sesuatu naungan yang bakal sirna
adalah kebodohan yang sangat nyata"

(ashabul muslimin dari syair salaf)

"Dunia itu hanya ibarat sebagai seorang laki-laki yang tertidur. Dia bermimpi melihat hal-hal yang disukainya dan juga dibencinya, kemudian ia terbangun."

(Yunus bin Abdul 'Ala)

"dunia ini hanyalah sebuah ilusi, atau angan-angan kosong yang cepat hilang, dunia mudah menyihir (memikat) hati manusia yang lalai dari dzikir (mengingat Allah) dan lalai mengingat datangnya kematian".

(Ashabul Muslimin)

"Dunia ini mirip bayang-bayang. Disangka hakikatnya tetap, padahal semakin dikejar semakin tidak kesampaian, sampai pengejarnya mati kehausan.

Wahai sahabat,kejarlah akhirat ! semakian dikejar ia semakin ia dekat. Itulah kehidupan yang nyata."

(Ashabul Muslimin)


"dunia ini ibarat perempuan tua renta yang bersolek dan ditutupi pakaian-pakaian mewah yang memikat siapapun untuk mendekatinya, setelah ia menikah dengan perempuan itu disangkanya cantik jelita, setelah hijab perempuan itu dibuka, ternyata sesal, sakit hati dan kecewa yang didapatkannya. Sadarilah saudara, kesenangan dunia ini penipu !"

(Ashabul Muslimin)

"Penyakit cinta dunia penyebab sakit hati yang kekal takkan pernah terobati !"

(Ashabul Muslimin)
Share:

Kecerdasan Emosional



Kecerdasan Emosional

Pada bagian ini akan dibahas tentang struktur otak manusia, wilayah kecerdasan emosional dan pengembangan kecerdasan emosional.

1.    Struktur Otak manusia

Salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang yang menaruh minat besar terhadap upaya pengembangan kecerdasan emosional adalah pengetahuan mengenai struktur dasar otak manusia yang berhubungan dengan kecerdasan. Berdasarkan pengetahuan ini, seorang dapat secara efektif menentukan tindakan dalam memanipulasi lingkungan yang akomodatif bagi  optimalisasi interakasi menkanisme otak dengan stimulus yang diterimanya.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki dalam buku Quantum Learning menjelaskan dengan cukup baik petunjuk bagi orang awam tentang otak manusia. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Organ ini terdiri dari tiga bagian dasar, masing-masing dengan struktur saraf tugas-tugas tertentu, yang oleh Dr. Paul Mo Lean disebut "otak triune"1. Ketiga bagian tersebut adalah : batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia dan neokorieks.

Otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motoris-sensoris, berkaitan dengan pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra. Otak mamalia (sistem limbik) terletak di bagian tengah otak mengelilingi otak reptil, bertanggung jawab atas fungsi-fungsi emosional dan kognitif serta pengaturan bioritme seseorang, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, gairah seksual , dan metabolisme dalam tubuh. Dalam mekanisme  yang terjadi pada sistem limbik inilah kecerdasan emosional (EQ=Emotion Quotient) seseorang ditentukan. pusat terjadinya kegiatan emosional terletak pada pusat limbik yang disebut amigdala. Sedangkan Neokorteks terbungkus disekitar bagian atas dari sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak dan merupakan pusat bersemayamnya kecerdasan rasional atau kecerdasan Intelektual (IQ).

Menurut Dr. Jalaludin Rakhmat (1999) kecerdasan emosi sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Bahkan tidak ada sama sekali keputusan yang diambil manusia murni dari pemikiran rasional karena seluruh keputusan manusia memiliki warna emosional. 2

Daniel Goleman dalam bukunya  mengungkapkan bagaimana otak itu tumbuh. Otak manusia dengan berat kurang lebih satu setengah kilo gram terdiri atas sel-sel dan cairan saraf. Bagian otak paling primitif adalah batang otak yang mengelilingi ujung atas sum-sum tulang belakang. Akar otak ini mengatur iungsi-fungsi dasar kehidupan seperti bernapas dan metabolisme organ-organ lain. Juga mengendalikan reaksi dan gerakan dengan pola yang sama. Otak primitif ini merupakan serangkaian regulator yang telah diprogram untuk menjaga agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan cara yang tidak membahayakan kelangsungan hidup.3

Dan akar yang paling primitif ini, yaitu batang otak, terbentuk pusat emosi. Dan wilayah emosi mi berkembanglah otak berpikir (The thinking brain) atau "neokorteks", yaitu bonggol besar jaringan berkerut-kerut yang merupakan lapisan paling atas. Fakta bahwa otak berfikir tumbuh dan wilayah otak emosional mengungkapkan banyak hal tentang hubungan antara pikiran dan perasaan. Otak emosional sudah ada jauh sebelurn ada otak rasional.

Akar kehidupan emosional kita yang paling kuno adalah indra penciuman (Lobus olfaktori) yaitu sel yang menerima dan menganalisis bau. Dan lobus olfaktori, mulailah berkembang pusat-puat emosi primitif yang akhirnya tumbuh cukup besar rnelingkupi bagian atas batang otak. Dalam tahap-tahap awalnya, pusat olfaktori ini hanya terdiri atas lapisan-lapisan tipis neuron yang berfungsi menganalisis bau-bauan. Satu lapisan sel bertugas menerima bebauan dan memilahnya menjadi katagori yang cocok. Lapisan kedua sel mengirirn pesan-pesan refleksi ke seluruh sistem saraf untuk memberi tahu tubuh, apa yang harus di lakukan: menggigit, meludah, mendekati, lan, mengejar.

Muncul lapisan baru yang penting pada otak ernosional, lapisan-lapisan mi mengelilingi batang otak; bagian mi disebut sitem 'limbik" (dan bahasa Latin "Limbus" yang berarti "cin-cin"). Sewaktu sitem limbik itu tumbuh, sistem tersebut mempertajam otak untuk pembelajaran dan ingatan. Bagian saluran limbik dan dasar rudirnenter neokorteks disebut "Rhinencephalon", secara harfiah berarti "otak hidung" yang berfungsi membedakan yang baik dengan yang buruk.

 Otak mengalami pertumbuhan luar biasa, sejumlah lapisan sel otak baru ditambahkan ke atas dua lapisan tipis korteks -- bagian yang merencanakan, memahami apa yang diindra dan mengatur gerakan — untuk membentuk neokorteks. Neokorteks merupakan tempat pikiran; neokorteks mernuat pusat-pusat yang mengumpulkan dan memahami apa yang diserap oleh indra.

Neokorteks memungkinkan penyesuaian yang tepat. Kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup itu disebabkan oleh bakat neokorteks untuk menyusun strategi, perencanaan jangka panjang dan kemampuan mental lainnya. Neokorteks menambahkan pada perasaan apa yang kita pikirkan tentang perasaan itu. Pada bagian ini memungkinkan bertambahnya nuansa-nuansa pada kehidupan emosional. Pemahaman terhadap struktur otak ini memiliki implikasi terhadap sistem maupun pola belajar individu.

2. Wilayah Kecerdasan Emosional

Pemahaman bagian ini dimulai dengan pengertian emosi, kecerdasan emosional menurut Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf :

a.    Pengertian Emosi
Dalarn bahasa Latin, emosi dijelaskan sebagai " jiwa yang menggerakkan kita". Emosi  berlaku sebagai sumber energi, otentisitas dan semangat manusia yang paling kuat dan dapat memberikan sumber kebijakan intuitif Pada kenyataannya, perasaan memberikan informasi penting dan berpotensi rnenguntungkan setiap saat, menyalakan kreativitas, membuat kita jujur pada diri sendiri, menjalin hubungan saling mernpercayai, memberikan panduan bagi hidup dan karir, menuntun kita ke arah yang tidak terduga dan rnalah dapat
rnenyelarnatkan diri kita dari kehancuran. 6

Suatu pandangan yang berlawanan dengan cara berpikir konvensional, emosi tidak dianggap sebagai penghambat dalam hidup kita, melainkan sebagai sumber kecerdasan kepekaan, kedermawanan, bahkan kebijaksanaan. Emosi tidak bertentangan dengan pertimbangan dan penalaran yang baik.

Bahkan emosi bisa mengilhami dan rnenghidupkan pertimbangan dan penalaran yang baik. Emosi seperti halnya tubuh dan pikiran, berisi semua riwayat kita, semua yang kita alami, pemahaman yang mendalam tentang hidup kita. Emosi meliputi perasaan tentang siapa kita dan memasuki sistem kita dalam wujud energi. Energi bersifat mengalir. Energi inilah sumber utama pengaruh dan kekuasaan. Emosi tersusun dan energi yang terus mengalir dalam diri kita, terus menggerakkan sejumlah proses mendalam yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Emosi rnenyulut kreativitas, kolaborasi, inisiatif dan transformasi. Emosi ternyata juga salah satu kekuatan penggerak . 7
Josh Hammond, presiden American Quality Foundation dalam buku Robert K. Cooper  & Ayman Sawaf ; mendefinisikan emosi sebagai sesuatu yang mernpunyai makna penting (high-performance) hampir pada semua perusahaan terkermuka. Makna emosi sebagai berikut :

Makna Konvensional
Makna High-Performance
Lambang kelemahan
Tidak boleh ada dalam bisnis
Harus dihindari
Membingungkan
Harus dipisahkan
Menghindari orang emosional
Hanya pikiran yang diperhatikan
Menggunakan kata-kata tanpa emosi
Lambang kekuatan
Penting dalam bisnis
Emosi memicu semangat bekerja
Memperjelas
Harus dipadukan
Mencari orang yang emosional
Emosi harus didengarkan
Menggunakan kata-kata emosional

Berdasarkan penelitiannya yang terakhir, Robert K. Cooper rnenambahkan sebagai berikut:
Makna Konvensional
Makna High-Performance
Menggangu penilaian yang baik
Mengalihkan perhatian kita
Tanda kerentanan
Menghalangi atau memperlambat penalaran
Menghalangi mekanisme kontrol
Memperlemah sikap-sikap yang sudah baku
Menghambat aliran data objektif
Merumitkan perencanaan manajemen
Mengurangi otoritas
Penting untuk penilaian yang baik
Memotivasi kita
Membuat kita nyata dan hidup
Mendorong atau mempercepat penalaran
Membangun kepercayaan dan keakraban
Membangkitkan nilai-nilai etika
Menyediakan informasi dan umpan balik yang vital
Memacu kreativitas dan inovasi
Mendatangkan pengaruh tanpa otoritas


b.    Pengertian Kecerdasan emosional

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian kecerdasan emosional, diantaranya Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf.

1)    Pendapat Peter Salovey

Istilah "kecerdasan emosional" pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire. Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas antara lain: empati, rnengungkapkan dan mernahami perasaan, mengendalikan arnarah, kemandirian, kemampuan rnenyesuaikan diri, disukai orang lain, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sikap hormat .

Kualitas-kualitas tersebut di atas selanjutnya dikelompokkan oleh Salovey ke dalam lima wilayah utama:
a.      Mengenali emosi diri;
Wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal mi akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi.
b.      Mengelola emosi;
Kecerdasan ernosi seseorang pada bagian ini ditunjukkan dengan kemajuan untuk menghihur diri sendiri. melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dan kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
c.      Memotivasi diri sendiri ;
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, rnenguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan  dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.
d) Mengenali emosi orang lain;
Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan, emosional yang merupakan "keterampilan bergaul" dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
e) Membina hubungan,
Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain yang sangat diperlukan untuk menunjang, popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Tentu saja kemampuan orang berbeda-beda dalam wilayah-wilayah di atas. Seseorang rnungkin sangat terampil dalam menangani kecemasan diri sendini misalnya, tetapi mengalami kerepotan meredam kemarahan orang lain. Tetapi karena karakteristik otak yang sangat plastis — mudah dibentuk melalui belajar — maka kekurangan-kekurangan dalarn kecerdasan dan keterampilan emosional dapat diperbaiki sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya di mana masing-masing wilayah menampilkan bentuk kebiasaan dan respons yang dapat dikernbangkan. Kelirna wilayah emosi di atas dapat dijadikan orang tua sebagai kerangka dalam memfasilitasi perkembangan kecerdasan emosional anak.

2) Pendapat Robert K. Cooper & Ayman Sawaf
Kecerdasan emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang lain, menanggapinya dengan tepat, menerapkan informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan seharihan secara efektif Kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan merasàkan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusiawi. EQ sebagai kecerdasan yang dapat dipelajari, dikernbangkan, dan disempurnakan kapan pun terhadap setiap individu pada usia berapa pun dalam kajian kecerdasan emosi Robert K. Coopier dan Ayman sawaf mengembangakan empat model yaitu Model "Empat Batu Penjuru "
merupakan salah satu model untuk rnengembangkan EQ. Batu penjuru pertama berjudul kesadaran emosi (emotional literacy), yang bertujuan membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik, intuisi tanggungjawab dan koneksi. Batu penjuru kedua berjudul kebugaran emosi (emotional fitness); bertujuan mempertegas kesetiaan, sifat dapat dipercaya dan keuletan, memperluas Iingkaran kepercayaan dan kemampuan untuk mendengarkan, mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu penjuru ketiga berjudul kedalaman emosi (emotional depth); mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi dan bakat, mendukung dengan ketulusan, setia pada janji, rasa tanggungjawab, sampai kepada memperbesar pengaruh tanpa mengobral kewenangan. Batu penjuru keempat adalah alkimia emosi (emotional alchemy); tempat memperdalam naluri dan kemampuan kreatif, membangun keterampilan untuk Iebih peka akan adanya kernungkinan solusi yang masih tersembunvi, dan peluang yang masih terbuka.

catatan kaki :
1.__Boobi Depoter et.al.1999. Quantum Learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. (Tej). Bandung : Kaifa hal 10)
2.__ Rahmat, J.1999. Sabar kunci kecerdasan emosi. Buletin Al Tanwirno. 140 dari 25 mei 1999 bandung : Muthakhari pres, hal. 2
3.__Damil Caveman, 1999. Working with emotional Intelegente. Newyork : Bantam book hal 30.
4.__ Ibid hal. 33
5.__ Semiawan Cony.1999. Kemampuan manusia sepanjang hayat seoptimal mungkin. Jakarta : Grasindo. Hal 25.
6.__Ginanjar.A.A, 2001. Rahasia suskses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ESQ. Jakarta : Arga. Hal 44.
7.__Cooper, R.K et al. 2001. Excecutif EQ. Kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi . jakarta : Gramedia . Hal.  26
8.__Ibid. Hal 29
9.__Shapiro, E.L. 1998 : Mengajarkan emotional Intelegent pada anak (Terj.) : Jakarta. Gramedia.Hal 18
10.__Ibid. Hal 20-21.
11.__Robert ketal. Hal 30
Share:

Kecerdasan Emosional



Kecerdasan Emosional

Pada bagian ini akan dibahas tentang struktur otak manusia, wilayah kecerdasan emosional dan pengembangan kecerdasan emosional.

1.    Struktur Otak manusia

Salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang yang menaruh minat besar terhadap upaya pengembangan kecerdasan emosional adalah pengetahuan mengenai struktur dasar otak manusia yang berhubungan dengan kecerdasan. Berdasarkan pengetahuan ini, seorang dapat secara efektif menentukan tindakan dalam memanipulasi lingkungan yang akomodatif bagi  optimalisasi interakasi menkanisme otak dengan stimulus yang diterimanya.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki dalam buku Quantum Learning menjelaskan dengan cukup baik petunjuk bagi orang awam tentang otak manusia. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Organ ini terdiri dari tiga bagian dasar, masing-masing dengan struktur saraf tugas-tugas tertentu, yang oleh Dr. Paul Mo Lean disebut "otak triune"1. Ketiga bagian tersebut adalah : batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia dan neokorieks.

Otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motoris-sensoris, berkaitan dengan pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra. Otak mamalia (sistem limbik) terletak di bagian tengah otak mengelilingi otak reptil, bertanggung jawab atas fungsi-fungsi emosional dan kognitif serta pengaturan bioritme seseorang, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, gairah seksual , dan metabolisme dalam tubuh. Dalam mekanisme  yang terjadi pada sistem limbik inilah kecerdasan emosional (EQ=Emotion Quotient) seseorang ditentukan. pusat terjadinya kegiatan emosional terletak pada pusat limbik yang disebut amigdala. Sedangkan Neokorteks terbungkus disekitar bagian atas dari sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak dan merupakan pusat bersemayamnya kecerdasan rasional atau kecerdasan Intelektual (IQ).

Menurut Dr. Jalaludin Rakhmat (1999) kecerdasan emosi sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Bahkan tidak ada sama sekali keputusan yang diambil manusia murni dari pemikiran rasional karena seluruh keputusan manusia memiliki warna emosional. 2

Daniel Goleman dalam bukunya  mengungkapkan bagaimana otak itu tumbuh. Otak manusia dengan berat kurang lebih satu setengah kilo gram terdiri atas sel-sel dan cairan saraf. Bagian otak paling primitif adalah batang otak yang mengelilingi ujung atas sum-sum tulang belakang. Akar otak ini mengatur iungsi-fungsi dasar kehidupan seperti bernapas dan metabolisme organ-organ lain. Juga mengendalikan reaksi dan gerakan dengan pola yang sama. Otak primitif ini merupakan serangkaian regulator yang telah diprogram untuk menjaga agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan cara yang tidak membahayakan kelangsungan hidup.3

Dan akar yang paling primitif ini, yaitu batang otak, terbentuk pusat emosi. Dan wilayah emosi mi berkembanglah otak berpikir (The thinking brain) atau "neokorteks", yaitu bonggol besar jaringan berkerut-kerut yang merupakan lapisan paling atas. Fakta bahwa otak berfikir tumbuh dan wilayah otak emosional mengungkapkan banyak hal tentang hubungan antara pikiran dan perasaan. Otak emosional sudah ada jauh sebelurn ada otak rasional.

Akar kehidupan emosional kita yang paling kuno adalah indra penciuman (Lobus olfaktori) yaitu sel yang menerima dan menganalisis bau. Dan lobus olfaktori, mulailah berkembang pusat-puat emosi primitif yang akhirnya tumbuh cukup besar rnelingkupi bagian atas batang otak. Dalam tahap-tahap awalnya, pusat olfaktori ini hanya terdiri atas lapisan-lapisan tipis neuron yang berfungsi menganalisis bau-bauan. Satu lapisan sel bertugas menerima bebauan dan memilahnya menjadi katagori yang cocok. Lapisan kedua sel mengirirn pesan-pesan refleksi ke seluruh sistem saraf untuk memberi tahu tubuh, apa yang harus di lakukan: menggigit, meludah, mendekati, lan, mengejar.

Muncul lapisan baru yang penting pada otak ernosional, lapisan-lapisan mi mengelilingi batang otak; bagian mi disebut sitem 'limbik" (dan bahasa Latin "Limbus" yang berarti "cin-cin"). Sewaktu sitem limbik itu tumbuh, sistem tersebut mempertajam otak untuk pembelajaran dan ingatan. Bagian saluran limbik dan dasar rudirnenter neokorteks disebut "Rhinencephalon", secara harfiah berarti "otak hidung" yang berfungsi membedakan yang baik dengan yang buruk.

 Otak mengalami pertumbuhan luar biasa, sejumlah lapisan sel otak baru ditambahkan ke atas dua lapisan tipis korteks -- bagian yang merencanakan, memahami apa yang diindra dan mengatur gerakan — untuk membentuk neokorteks. Neokorteks merupakan tempat pikiran; neokorteks mernuat pusat-pusat yang mengumpulkan dan memahami apa yang diserap oleh indra.

Neokorteks memungkinkan penyesuaian yang tepat. Kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup itu disebabkan oleh bakat neokorteks untuk menyusun strategi, perencanaan jangka panjang dan kemampuan mental lainnya. Neokorteks menambahkan pada perasaan apa yang kita pikirkan tentang perasaan itu. Pada bagian ini memungkinkan bertambahnya nuansa-nuansa pada kehidupan emosional. Pemahaman terhadap struktur otak ini memiliki implikasi terhadap sistem maupun pola belajar individu.

2. Wilayah Kecerdasan Emosional

Pemahaman bagian ini dimulai dengan pengertian emosi, kecerdasan emosional menurut Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf :

a.    Pengertian Emosi
Dalarn bahasa Latin, emosi dijelaskan sebagai " jiwa yang menggerakkan kita". Emosi  berlaku sebagai sumber energi, otentisitas dan semangat manusia yang paling kuat dan dapat memberikan sumber kebijakan intuitif Pada kenyataannya, perasaan memberikan informasi penting dan berpotensi rnenguntungkan setiap saat, menyalakan kreativitas, membuat kita jujur pada diri sendiri, menjalin hubungan saling mernpercayai, memberikan panduan bagi hidup dan karir, menuntun kita ke arah yang tidak terduga dan rnalah dapat
rnenyelarnatkan diri kita dari kehancuran. 6

Suatu pandangan yang berlawanan dengan cara berpikir konvensional, emosi tidak dianggap sebagai penghambat dalam hidup kita, melainkan sebagai sumber kecerdasan kepekaan, kedermawanan, bahkan kebijaksanaan. Emosi tidak bertentangan dengan pertimbangan dan penalaran yang baik.

Bahkan emosi bisa mengilhami dan rnenghidupkan pertimbangan dan penalaran yang baik. Emosi seperti halnya tubuh dan pikiran, berisi semua riwayat kita, semua yang kita alami, pemahaman yang mendalam tentang hidup kita. Emosi meliputi perasaan tentang siapa kita dan memasuki sistem kita dalam wujud energi. Energi bersifat mengalir. Energi inilah sumber utama pengaruh dan kekuasaan. Emosi tersusun dan energi yang terus mengalir dalam diri kita, terus menggerakkan sejumlah proses mendalam yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Emosi rnenyulut kreativitas, kolaborasi, inisiatif dan transformasi. Emosi ternyata juga salah satu kekuatan penggerak . 7
Josh Hammond, presiden American Quality Foundation dalam buku Robert K. Cooper  & Ayman Sawaf ; mendefinisikan emosi sebagai sesuatu yang mernpunyai makna penting (high-performance) hampir pada semua perusahaan terkermuka. Makna emosi sebagai berikut :

Makna Konvensional
Makna High-Performance
Lambang kelemahan
Tidak boleh ada dalam bisnis
Harus dihindari
Membingungkan
Harus dipisahkan
Menghindari orang emosional
Hanya pikiran yang diperhatikan
Menggunakan kata-kata tanpa emosi
Lambang kekuatan
Penting dalam bisnis
Emosi memicu semangat bekerja
Memperjelas
Harus dipadukan
Mencari orang yang emosional
Emosi harus didengarkan
Menggunakan kata-kata emosional

Berdasarkan penelitiannya yang terakhir, Robert K. Cooper rnenambahkan sebagai berikut:
Makna Konvensional
Makna High-Performance
Menggangu penilaian yang baik
Mengalihkan perhatian kita
Tanda kerentanan
Menghalangi atau memperlambat penalaran
Menghalangi mekanisme kontrol
Memperlemah sikap-sikap yang sudah baku
Menghambat aliran data objektif
Merumitkan perencanaan manajemen
Mengurangi otoritas
Penting untuk penilaian yang baik
Memotivasi kita
Membuat kita nyata dan hidup
Mendorong atau mempercepat penalaran
Membangun kepercayaan dan keakraban
Membangkitkan nilai-nilai etika
Menyediakan informasi dan umpan balik yang vital
Memacu kreativitas dan inovasi
Mendatangkan pengaruh tanpa otoritas


b.    Pengertian Kecerdasan emosional

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian kecerdasan emosional, diantaranya Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf.

1)    Pendapat Peter Salovey

Istilah "kecerdasan emosional" pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire. Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas antara lain: empati, rnengungkapkan dan mernahami perasaan, mengendalikan arnarah, kemandirian, kemampuan rnenyesuaikan diri, disukai orang lain, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sikap hormat .

Kualitas-kualitas tersebut di atas selanjutnya dikelompokkan oleh Salovey ke dalam lima wilayah utama:
a.      Mengenali emosi diri;
Wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal mi akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi.
b.      Mengelola emosi;
Kecerdasan ernosi seseorang pada bagian ini ditunjukkan dengan kemajuan untuk menghihur diri sendiri. melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dan kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
c.      Memotivasi diri sendiri ;
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, rnenguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan  dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.
d) Mengenali emosi orang lain;
Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan, emosional yang merupakan "keterampilan bergaul" dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
e) Membina hubungan,
Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain yang sangat diperlukan untuk menunjang, popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Tentu saja kemampuan orang berbeda-beda dalam wilayah-wilayah di atas. Seseorang rnungkin sangat terampil dalam menangani kecemasan diri sendini misalnya, tetapi mengalami kerepotan meredam kemarahan orang lain. Tetapi karena karakteristik otak yang sangat plastis — mudah dibentuk melalui belajar — maka kekurangan-kekurangan dalarn kecerdasan dan keterampilan emosional dapat diperbaiki sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya di mana masing-masing wilayah menampilkan bentuk kebiasaan dan respons yang dapat dikernbangkan. Kelirna wilayah emosi di atas dapat dijadikan orang tua sebagai kerangka dalam memfasilitasi perkembangan kecerdasan emosional anak.

2) Pendapat Robert K. Cooper & Ayman Sawaf
Kecerdasan emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang lain, menanggapinya dengan tepat, menerapkan informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan seharihan secara efektif Kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan merasàkan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusiawi. EQ sebagai kecerdasan yang dapat dipelajari, dikernbangkan, dan disempurnakan kapan pun terhadap setiap individu pada usia berapa pun dalam kajian kecerdasan emosi Robert K. Coopier dan Ayman sawaf mengembangakan empat model yaitu Model "Empat Batu Penjuru "
merupakan salah satu model untuk rnengembangkan EQ. Batu penjuru pertama berjudul kesadaran emosi (emotional literacy), yang bertujuan membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik, intuisi tanggungjawab dan koneksi. Batu penjuru kedua berjudul kebugaran emosi (emotional fitness); bertujuan mempertegas kesetiaan, sifat dapat dipercaya dan keuletan, memperluas Iingkaran kepercayaan dan kemampuan untuk mendengarkan, mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu penjuru ketiga berjudul kedalaman emosi (emotional depth); mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi dan bakat, mendukung dengan ketulusan, setia pada janji, rasa tanggungjawab, sampai kepada memperbesar pengaruh tanpa mengobral kewenangan. Batu penjuru keempat adalah alkimia emosi (emotional alchemy); tempat memperdalam naluri dan kemampuan kreatif, membangun keterampilan untuk Iebih peka akan adanya kernungkinan solusi yang masih tersembunvi, dan peluang yang masih terbuka.

catatan kaki :
1.__Boobi Depoter et.al.1999. Quantum Learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. (Tej). Bandung : Kaifa hal 10)
2.__ Rahmat, J.1999. Sabar kunci kecerdasan emosi. Buletin Al Tanwirno. 140 dari 25 mei 1999 bandung : Muthakhari pres, hal. 2
3.__Damil Caveman, 1999. Working with emotional Intelegente. Newyork : Bantam book hal 30.
4.__ Ibid hal. 33
5.__ Semiawan Cony.1999. Kemampuan manusia sepanjang hayat seoptimal mungkin. Jakarta : Grasindo. Hal 25.
6.__Ginanjar.A.A, 2001. Rahasia suskses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ESQ. Jakarta : Arga. Hal 44.
7.__Cooper, R.K et al. 2001. Excecutif EQ. Kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi . jakarta : Gramedia . Hal.  26
8.__Ibid. Hal 29
9.__Shapiro, E.L. 1998 : Mengajarkan emotional Intelegent pada anak (Terj.) : Jakarta. Gramedia.Hal 18
10.__Ibid. Hal 20-21.
11.__Robert ketal. Hal 30
Share:

Berhasilkah Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia ?

Oleh : Muhammad A. Samaaun





Bismillahirrahmanirrahim

Dalam sebuah kajian Pak Ashabus Samaaun mengatakan ;"Pendidikan

karakter di Indonesia ini sulit berhasil bukan karena sistemnya,

sistemnya udah bagus, tetapi yang terjadi adalah kebanyakan teori

sampah dimasukkan keotak anak, yang terjadi adalah anak menjadi jenuh

belajar dan yang kedua adalah krisis keteladanan bagi generasi muda".

Kalau kita melihat sejarah bangsa ini dari jaman penjajahan sampai

sekarang secara umum kita bisa menyimpulkan "jaman sekarang dengan

jaman dahulu tidak ada bedanya". Ya, meskipun sekarang bangsa ini

telah merdeka namun hakikatnya masih terjajah secara moral. Karena

meski dahulu bangsa kita ini terjajah tetapi masih banyak generasi tua

yang bermoral sehingga bangsa ini bisa merdeka dengan berjuang

menegakkan moral dan kebangsaaan mereka mati-matian tanpa pamrih.

Tetapi semua itu tidak terjadi hari ini. Kenyataan yang terjadi

semangat perjuangan para pahlawan tidak terwarisi sama sekali kepada

generasi jaman ini. Generasi jaman ini termasuk generasi pasif yang

hanya bisa mengikuti alur perkembangan jaman tanpa tahu arah kemana

mereka berjalan. Semacam orang dungu yang bisa ngikut saja. Apalagi

kerusakan moral pelajar tidak terbendung lagi, dari mabuk,pacaran,

hamil diluar nikah, tawuran sampai pembunuhan sudah tidak bisa

dihitung dengan jari. Padahal mereka adalah orang-orang terpelajar,

namun pada faktanya perilaku mereka bertentangan sekali dengan

kepribadian seorang pelajar yang seharusnya. Kemudian dalam riuhnya

masalah ini semua pihak cuman bisa memegang kepala sambil pusing

memikirkan cara mengatasi kerusakan moral tersebut. Salah satu

pemikiran yang mencuat dalam kepala para intelek adalah konsep-konsep

pendidikan karakter bangsa sebagai solusi masalah kenakalan pelajar.

Namun setelah berjalan beberapa tahun, teori ini tak ubahnya angin

yang berlalu. Atau siulan burung kutilang, yang hinggap kemudian

pergi. Kenyataannya kerusakan moral pelajar makian parah. Sungguh,

sia-sia usaha yang mereka usahakan karena hanya menghabiskan dana

bermiliar-miliar sekedar merombak kurikulum yang ditambah-tambahi kata

"pendidikan karakter" dalam setiap mata pelajaran.

Bicara pendidikan karakter maka ini erat kaitannya dengan kepribadian

bangsa indonesia. dan juga khususnya karakter pelajar di Indonesia.

Pendidikan karakter di Indonesia mempunyai agenda yang bertumpuk /

lengkap. Jika dijilid dalam buku mungkin ada puluhan jilid. Tiap jilid

buku setebal 1000 halaman karena saking banyaknya teori tentang

pendidikan karakter yang sangat banyak dari para pakarnya. Pakar-pakar

dari kalangan guru sekolah dasar sampai profesor filsafat

kependidikan telah berupaya mati-matian menyusun semuanya. Mereka tahu

kalau nasib pendidikan di Indonesia ini sangat memprihatinkan.

Sehingga mereka dipandu pemerintah menyusun sebuah agenda pendidikan

yang nge-tren dengan nama "pendidikan karakter bangsa".



Dalam kenyataan teori yang segudang garam itu jarang sekali terlihat

dalam kehidupan nyata. Kita ambil contoh dalam pelajaran Bahasa

Indonesia kita diajari cara berbahasa baik dan benar sesuai dengan EYD

(Ejaan Yang disempurnakan) tapi dalam praktiknya dikehidupan

sehari-hari, ramai remaja-remaja menggunakan bahasa-bahasa "makhluk

asing" yang kurang dimengerti artinya, istilah lainnya bahasa gaul

atau bahasa alay. Virus bahasa alay ini telah merusak karakter bangsa

ini sehingga kita lihat cara penulisan dan cara berbahasa anak

sekarang sungguh berantakan sekali. Seakan-akan mereka bukan bangsa

indonesia lagi, entah bangsa alien dari planet lain, atau bangsa eropa

yang berjasad bangsa indonesia. Lihatlah dari cara berpenampilan dan

gaya berbahasa mereka, sungguh sulit dipahami. Sungguh terkesan

mengandung pesan "ngajak keributan sosial" dan tindak amoral.

Bagaimana tidak, pakaian mereka lebih mirip preman dan anak jalanan

tidak selaras dengan profesi mereka sebagai pelajar.

Kemudian contoh yang kedua, katanya mata pelajaran PKN adalah untuk

menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkomitmen dalam

kebangsaan. namun hasilnya kita lihat, contoh kecil saja, generasi

muda lebih menyukai gaya hidup dan produk-produk luar negri daripada

warisan budaya dan produk dalam negri. entah kenapa saya juga sangat

heran dengan hal ini, saya tidak tahu kenapa semua itu bisa terjadi.

di mata pelajaran PKN kita digembar-gembor supaya menjadi warga yang

bertanggung jawab akan tetapi murid-murid setelah pulang sekolah pada

corat-coret tembok tempat umum, merokok sembarangan dan membuang

sampah sembarangan sehingga lingkungan terlihat sangat kumuh, apa itu

cermin pribadi bangsa indonesia "berkarakter kumuh dan tidak

bertanggung jawab". Kalau begitu teori tentang kepribadian bangsa

indonesia yang katanya menjunjung tinggi karakter dan akhlaq mulia itu

cuman bualan semata. Mungkin sebab paling besarnya adalah otak anak

didik dicekoki materi-materi sampah (kebanyakan teori) yang justru

membuat anak didik ogah belajar, belajar cuman sekedar ngejar nilai

pas ada ulangan kenaikan kelas saja, bagaimana mungkin sikap begini

akan menghasilkan warga Negara yang berkarakter mulia dan bijaksana,



Faktor kedua tidak kalah pentingnya adalah krisis dan miskin

keteladanan dari para pemimpin dan generasi yang lebih tua.

Pemimpinnya berakhlaq korup dan generasi yang lebih tua amburadul

tingkah lakunya. tentu saja mau dicekoki segudang teori ke anak didik

pun yang terjadi adalah muntah, keluar telinga kiri dan keluar dari

telinga kanan. Teori-teori tersebut cuman angin berlalu didalam

sanubari anak didik kita. sebabnya mereka tidak tahu cara mempraktikan

teori itu karena pemimpin dan generasi yang lebih tua belum bisa

mempraktikkan / memberi contoh yang baik kepada generasi mudanya.

Itulah yang terjadi di Indonesia ini kenapa dimasukkannya pendidikan

karakter dalam kurikulum tidak berpengaruh sama sekali terhadap

kepribadian anak didiknya. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan

dalam kajian ini. Tetapi, selaku orang tua, mentor dan pendidik, kita

wajib instropeksi diri dalam hal ini.

Wallahu'alam
Share:

Berhasilkah Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia ?

Oleh : Muhammad A. Samaaun


Bismillahirrahmanirrahim
Dalam sebuah kajian Pak Ashabus Samaaun mengatakan ;"Pendidikan
karakter di Indonesia ini sulit berhasil bukan karena sistemnya,
sistemnya udah bagus, tetapi yang terjadi adalah kebanyakan teori
sampah dimasukkan keotak anak, yang terjadi adalah anak menjadi jenuh
belajar dan yang kedua adalah krisis keteladanan bagi generasi muda".
Kalau kita melihat sejarah bangsa ini dari jaman penjajahan sampai
sekarang secara umum kita bisa menyimpulkan "jaman sekarang dengan
jaman dahulu tidak ada bedanya". Ya, meskipun sekarang bangsa ini
telah merdeka namun hakikatnya masih terjajah secara moral. Karena
meski dahulu bangsa kita ini terjajah tetapi masih banyak generasi tua
yang bermoral sehingga bangsa ini bisa merdeka dengan berjuang
menegakkan moral dan kebangsaaan mereka mati-matian tanpa pamrih.
Tetapi semua itu tidak terjadi hari ini. Kenyataan yang terjadi
semangat perjuangan para pahlawan tidak terwarisi sama sekali kepada
generasi jaman ini. Generasi jaman ini termasuk generasi pasif yang
hanya bisa mengikuti alur perkembangan jaman tanpa tahu arah kemana
mereka berjalan. Semacam orang dungu yang bisa ngikut saja. Apalagi
kerusakan moral pelajar tidak terbendung lagi, dari mabuk,pacaran,
hamil diluar nikah, tawuran sampai pembunuhan sudah tidak bisa
dihitung dengan jari. Padahal mereka adalah orang-orang terpelajar,
namun pada faktanya perilaku mereka bertentangan sekali dengan
kepribadian seorang pelajar yang seharusnya. Kemudian dalam riuhnya
masalah ini semua pihak cuman bisa memegang kepala sambil pusing
memikirkan cara mengatasi kerusakan moral tersebut. Salah satu
pemikiran yang mencuat dalam kepala para intelek adalah konsep-konsep
pendidikan karakter bangsa sebagai solusi masalah kenakalan pelajar.
Namun setelah berjalan beberapa tahun, teori ini tak ubahnya angin
yang berlalu. Atau siulan burung kutilang, yang hinggap kemudian
pergi. Kenyataannya kerusakan moral pelajar makian parah. Sungguh,
sia-sia usaha yang mereka usahakan karena hanya menghabiskan dana
bermiliar-miliar sekedar merombak kurikulum yang ditambah-tambahi kata
"pendidikan karakter" dalam setiap mata pelajaran.
Bicara pendidikan karakter maka ini erat kaitannya dengan kepribadian
bangsa indonesia. dan juga khususnya karakter pelajar di Indonesia.
Pendidikan karakter di Indonesia mempunyai agenda yang bertumpuk /
lengkap. Jika dijilid dalam buku mungkin ada puluhan jilid. Tiap jilid
buku setebal 1000 halaman karena saking banyaknya teori tentang
pendidikan karakter yang sangat banyak dari para pakarnya. Pakar-pakar
dari kalangan guru sekolah dasar sampai profesor filsafat
kependidikan telah berupaya mati-matian menyusun semuanya. Mereka tahu
kalau nasib pendidikan di Indonesia ini sangat memprihatinkan.
Sehingga mereka dipandu pemerintah menyusun sebuah agenda pendidikan
yang nge-tren dengan nama "pendidikan karakter bangsa".

Dalam kenyataan teori yang segudang garam itu jarang sekali terlihat
dalam kehidupan nyata. Kita ambil contoh dalam pelajaran Bahasa
Indonesia kita diajari cara berbahasa baik dan benar sesuai dengan EYD
(Ejaan Yang disempurnakan) tapi dalam praktiknya dikehidupan
sehari-hari, ramai remaja-remaja menggunakan bahasa-bahasa "makhluk
asing" yang kurang dimengerti artinya, istilah lainnya bahasa gaul
atau bahasa alay. Virus bahasa alay ini telah merusak karakter bangsa
ini sehingga kita lihat cara penulisan dan cara berbahasa anak
sekarang sungguh berantakan sekali. Seakan-akan mereka bukan bangsa
indonesia lagi, entah bangsa alien dari planet lain, atau bangsa eropa
yang berjasad bangsa indonesia. Lihatlah dari cara berpenampilan dan
gaya berbahasa mereka, sungguh sulit dipahami. Sungguh terkesan
mengandung pesan "ngajak keributan sosial" dan tindak amoral.
Bagaimana tidak, pakaian mereka lebih mirip preman dan anak jalanan
tidak selaras dengan profesi mereka sebagai pelajar.
Kemudian contoh yang kedua, katanya mata pelajaran PKN adalah untuk
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkomitmen dalam
kebangsaan. namun hasilnya kita lihat, contoh kecil saja, generasi
muda lebih menyukai gaya hidup dan produk-produk luar negri daripada
warisan budaya dan produk dalam negri. entah kenapa saya juga sangat
heran dengan hal ini, saya tidak tahu kenapa semua itu bisa terjadi.
di mata pelajaran PKN kita digembar-gembor supaya menjadi warga yang
bertanggung jawab akan tetapi murid-murid setelah pulang sekolah pada
corat-coret tembok tempat umum, merokok sembarangan dan membuang
sampah sembarangan sehingga lingkungan terlihat sangat kumuh, apa itu
cermin pribadi bangsa indonesia "berkarakter kumuh dan tidak
bertanggung jawab". Kalau begitu teori tentang kepribadian bangsa
indonesia yang katanya menjunjung tinggi karakter dan akhlaq mulia itu
cuman bualan semata. Mungkin sebab paling besarnya adalah otak anak
didik dicekoki materi-materi sampah (kebanyakan teori) yang justru
membuat anak didik ogah belajar, belajar cuman sekedar ngejar nilai
pas ada ulangan kenaikan kelas saja, bagaimana mungkin sikap begini
akan menghasilkan warga Negara yang berkarakter mulia dan bijaksana,

Faktor kedua tidak kalah pentingnya adalah krisis dan miskin
keteladanan dari para pemimpin dan generasi yang lebih tua.
Pemimpinnya berakhlaq korup dan generasi yang lebih tua amburadul
tingkah lakunya. tentu saja mau dicekoki segudang teori ke anak didik
pun yang terjadi adalah muntah, keluar telinga kiri dan keluar dari
telinga kanan. Teori-teori tersebut cuman angin berlalu didalam
sanubari anak didik kita. sebabnya mereka tidak tahu cara mempraktikan
teori itu karena pemimpin dan generasi yang lebih tua belum bisa
mempraktikkan / memberi contoh yang baik kepada generasi mudanya.
Itulah yang terjadi di Indonesia ini kenapa dimasukkannya pendidikan
karakter dalam kurikulum tidak berpengaruh sama sekali terhadap
kepribadian anak didiknya. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan
dalam kajian ini. Tetapi, selaku orang tua, mentor dan pendidik, kita
wajib instropeksi diri dalam hal ini.
Wallahu'alam
Share:

Kamis, 19 September 2013

ANCAMAN KEPADA ALIRAN SOK SUCI DAN PEMVONIS NGAWUR !

Oleh : Muhammad A. Samaaun

(pembina Majelis Ashabul Muslimin)

Mukadimah Hadits

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji sawi."

(HR. Muslim )

 
Tulisan ini kami buat bukan untuk siapapun melainkan untuk umat islam yang merasa diri lebih baik dan lebih mulia daripada yang lain sehingga menimbulkan sifat ujub yang merusak amal dan merusak hati. Ujub ibarat berhala yang tidak nampak yang terdapat dalam hati manusia, karena seakan-akan manusia menyembah dirinya sendiri ketika sifat ini menguasai jalan pikirannya.


FENOMENA TA'ASHUB (FANATIK GOLONGAN)

 

Kita patut heran dijaman akhir ini (jaman sekarang) umat islam itu jumlahnya sangat banyak (mungkin lebih dari 2 miliar) namun disana-sini ditindas orang kafir yang jumlahnya sebenarnya sangat sedikit mungkin sekitar 2 jutaan (semisal yahudi yang menghuni israel), ibarat 1000 umat islam dipermainkan 1 orang yahudi, sungguh ironis sekali bukan?. Jika kita bertanya kenapa? maka jawabannya secara logika adalah jumlah yang banyak tidaklah menentukan kemenangan, tapi yang menentukan kemenangan adalah kualitas bukan kuantitas.

 Ibarat kerikil kecil pasti menang melawan buih yang sangat banyak. itulah yang terjadi sekarang ini. Menurut Rasulullah saw penyakit wahn (cinta dunia, dan takut datangnya kematian) sebagaimana sabda beliau :
"Dari Tsauban ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Suatu masa nanti, bangsa-bangsa akan memperebutkan kalian seperti orang-orang yang sedang makan yang memperebutkan makanan di atas nampan". Kemudian ada sahabat yang bertanya: "Apakah saat itu kita (kaum Muslimin) berjumlah sedikit [sehingga bisa mengalami kondisi seperti itu]?". Rasulullah Saw menjawab: "Sebaliknya, jumlah kalian saat itu banyak, namun kalian hanyalah bak buih di atas air bah [yang dengan mudah dihanyutkan ke sana ke mari]. Dan Allah SWT akan mencabut rasa takut dari dalam diri musuh-musuh kalian terhadap kalian, sementara Dia meletakkan penyakit wahn dalam hati kalian." Ada sahabat yang bertanya lagi: "Wahai Rasulullah Saw, apakah wahn itu?" beliau menjawab: "Cinta dunia dan takut mati."

(HR. Imam Abu dawud & Imam Ahmad)

 

Kita patut bertanya darimanakah sumber penyakit wahn (cinta dunia) itu. Itu adalah berawal dari hati yang lalai mengingat Allah dan sifat rakus nan tamak yang telah menjangkiti hati umat islam hari ini. Kalau sudah muncul sifat itu kemudian masing-masing individu atau golongan akan berlomba-lomba mencari harta dan berlomba dalam membesarkan partainya, mereka berdakwah bukan atas nama agama, tetapi atas nama partai (golongan) mereka, meskipun mulut mereka teriak "ini demi persatuan islam".

 

Kemudian dengan sombongnya, masing-masing golongan mengatakan golongan sendiri paling benar sambil memvonis saudaranya (orang muslim) atau partai lain sesat kek.., bid'ah kek.., kafir kek.., tidak nyunah kek.. dan sebagainya. Dan lebih aneh, cuman gara-gara penampilan, semisal yang ini cingkrang yang satunya nggak, yang ini jenggotan yang itu dagunya polos, yang ini bergamis yang itu pakai kaos, yang ini cadar yang itu jilbab biasa itu saja sudah jadi ajang buat keributan dan terkadang kepada tetanggapun jadi tidak pernah akur. Kemudian dari fakta ini saya bertanya, terus mana bukti sunah yang mereka gemborkan padahal salah satu keutamaan sunah yang paling besar adalah ramah dan saling tegur sapa dan mengucapkan salam kepada sesama muslim, bukan sekedar penampilan saja dibesar-besakan. Kalau gitu sama kayak pertandingan bola dong! beda warna pakaian doang terus supporternya malah tawuran ribut sendiri. Sungguh aneh, mana bukti intelektualitas kita sebagai hamba yang bertakwa???

 

"Emang Surga Milik Nenek Moyang Lu ! "

 

Lebih aneh daripada yang aneh. Mereka mengklaim diri mereka adalah golongan yang selamat dan pasti masuk surga. Pantaskah mereka berkata begitu? padahal surga itu milik Allah, bukan warisan nenek moyang mereka. Dan padahal Allah SWT membenci orang yang berbangga diri, suka mengklaim sesuatu yang belum tentu kebenarannya, suka bangga diri dengan ilmunya !. Orang macam mereka memang patut dikasih imbalan kata plesetan "gampang banget ya kau berkata, emang surga milik nenek moyang lo !"

 

Begitulah, sungguh kesombongan adalah sifat paling berbahaya sehingga semua ilmu yang ada dalam sanubari hilang seketika ketika seorang hamba menyombongkan diri kepada yang lainnya, dia tidak ingat bahwa kesombongannyalah yang telah menyebabkan umat islam ini berpecah belah, kesombonganlah yang menyebabkan umat ini kehilangan arah. Persoalannya sebenarnya bukan karena perbedaan cara ibadah (fikih) semata atau cuman beda warna dan jenis pakaian saja, ini sebenarnya adalah masalah kejiwaan umat islam hari ini yang dipenuhi dengan sifat warisan iblis (sombong).

Yang menyebabkan masalah kecil menjadi membesar berubah menjadi perpecahan tak berujung. Sementara dibelakang bangsa musuh semacam setan dan para kafirin, bertepuk tangan gembira ria karena menang tanpa melawan. Itulah sebenarnya yang kebanyakan terjadi sekarang, kebanyakan umat islam suka sekali membanggakan golongan sendiri, sehingga yang terjadi bukannya persatuan dan yang terjadi justru perpecahan. Kalau sudah berpecah belah  yang terjadi adalah musuh memanfaatkan situasi tersebut untuk semakin melemahkan dan melumpuhkan umat islam. Akhirnya terjadi pembantaian dan penjajahan fisik dan moral yang tak terelakkan.

Bahaya merasa "Guwe Paling Bener"


Ta'asshub atau yang dikenal fanatic kepada perorangan atau kelompok tertentu, hal tersebut terjadi ditengah-tengah masyarakat  dan tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongan-golongan berdasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah.

Memang pada jaman dahulu para sahabat nabi saja seringkali dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni Muhajirin (orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshar (orang Madinah yang memberi pertolongan kepada orang Makkah yang berhijrah). Pada dasarnya golongan-golongan itu tidak masalah selama tidak sampai pada fanatisme yang berlebihan sehingga tidak mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan golongan. Wahai kaum muslimin sesungguhnya perbedaan itu takdir Allah SWT, akan tetapi Allah menciptakan manusia berbeda-beda, bersuku-suku dan beragam macam budaya dan sifatnya bukan bertujuan untuk saling mencaci , menghina, saling menindas, menjajah dan saling bunuh antara satu dengan yang lainnya akan tetapi bertujuan supaya kita saling kenal mengenal dan menyambung tali silaturahim. hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS 49:13).

Itulah wahai saudaraku, pahami dan hayatilah. Kita manusia semua sama entah itu kulit hitam, kulit putih, kaya, miskin, tinggi, pendek, tampan, jelek, cantik, dekil, presiden, rakyat, mentri, petani, direktur, kondektur, bahkan kafir dan muslim semuanya sama dihadapan-Nya, karena kemungkinan kafirpun bisa menjadi mualaf (orang baru masuk islam) jika Allah telah menghendaki hidayah baginya.

Allah hanya memandang satu perbedaan , Yaitu IMAN DAN TAKWANYA.

 

Sebagai mana firman Allah SWT dalam ayat tersebut ". Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa". Allah sama sekali tidak pernah memandang rupa wajah dan penampilan, keturunan atau bahkan keilmuan. Allah hanya memandang seberapa besar ketaatan seorang hamba kepada-Nya. Orang berilmupun kalau tidak bertakwa pastinya ilmunya digunakan untuk merugikan orang lain. Orang alimpun kalau tidak bertakwa pastinya ia akan menggunakan ilmunya untuk memperoleh kedudukan dimata manusia dengan menjual agamanya. Naudzubillah.

Manakala seseorang memiliki fanatisme yang berlebihan terhadap golongan  kemudian ia senantiasa berbangga diri dengan golongannya tersebut, tidak memungkiri sehingga segala pertimbangan dan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan golongannya, bukan berdasarkan nilai-nilai kebenaran dari al-Qur'an dan perkataan Rasulullah SAW.

Maka jika sudah masuk dalam hal ini sudah tidak bisa dibenarkan. Dan berhak memperoleh gelar sesat karena memutuskan sesuatu atas dasar hawa nafsu, sebagaimana firman-Nya

Katakanlah:" Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih (dapat) memberi petunjuk daripada (petunjuk Allah dan Rasul-Nya) niscaya aku mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar ".

 

"Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

(Al-Qashash Ayat 49 – 50)

 

 Inilah yang disebut dengan ashabiyah yang sangat dilarang di dalam Islam. Apalagi bila seseorang sampai mengajak orang lain untuk bersikap demikian, lebih-lebih bila seseorang siap mati untuk semua itu, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakui orang yang demikian itu sebagai umatnya, hal ini terdapat dalam hadits Nabi Saw:

Bukan golongan kami orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan golongan kami orang yang berperang atas ashabiyah dan bukan golongan kami orang yang mati atas ashabiyah

(HR. Abu Daud)

Dan lebih buruk lagi adalah siapapun yang mengajak umat islam kepada perpecahan maka sesungguhnya dia orang musyrikin, bukan orang mukmin. Karena dia beramal dan berdakwah semata-mata untuk golongannya, dia menyembah golongan itu, bukan menyembah dan beribadah kepada Allah. Wahai kaum muslimin, ini sungguh masalah berat. Waspadalah ta'ashub golongan.


APA ITU SOMBONG ?

Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya, Rasulullah Saw bersabda:

Sombong (takabur) itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain
(HR. Muslim).

Jadi kesimpulannya menurut hadits ini adalah tepat dengan kondisi umat islam hari ini, yaitu suka meremehkan/menolak kebenaran islam yang sesungguhnya kemudian merasa benar dengan pendapatnya dan diringi menhina dan mencela orang muslim lainnya.

Sombong sangat berbahaya. Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari syurga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS Al-Araf [7] ayat 11-13, lihat pula QS 40:60)

DAMPAK DAN BAHAYA SIFAT SOMBONG

Sebenarnya ada banyak dampak buruk atau bahaya dari sifat sombong ini, namun kita akan menyebutkan pokoknya saja, diantara adalah:

Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik.


 Hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, merasa jalannya paling benar dan merasa ia golongan yang selamat dan pasti masuk surga. Apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman dan ilmu agama yang mapan, ia akan semakin menyombongkan diri kepada pencari ilmu yang lebih muda  dan kepada masyarakat sekitarnya, karena ia anggap kebanyakan umat islam adalah awam dan ia sendiri paling alim.

 

Ia tidak mau menoleh ketika tidak dipanggil pak Ustadz, pak Kyai, Pak Haji. Ia memandang remeh orang yang ilmunya belum setara dengan dia, ia tidak mau menegur sapa dengan orang yang ia pandang lebih rendah ilmunya, dan tidak sepaham dengannya. Apalagi karena dia merasa mendapat gelar intelek atau sarjana. Kesombongannya tambah berlipat ganda. Namun tak sadarkah dia, bahwa ia sedang menumpuk dosa-dosa besar yang nyata. Diakhirat nanti menjadi api yang siap membakar semua amal shalihnya, dan menjadi siksa pedih baginya. Naudzubillah.

Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain,

 

Hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, mencaci, mencela permusuhan hingga pembunuhan.

 

Bahkan lebih buruk lagi diantara mereka memfitnah dan mencela dengan atas nama agama, berdebat dengan dalil Qur'an dan Hadits hanya untuk menumbangkan reputasi golongan lainnya, mereka berdebat bukan semata-mata mencari kebenaran, tapi barangkali untuk mencari keributan. Sehingga Islam menjadi terkesan jelek karena katanya inteleknya sibuk ribut sendiri. Sangat pantas bila seorang yang sombong itu masuk neraka, karena agama telah direndahkannya dan diinjak-injaknya dengan perilaku kesombongannya. Ia tak peduli salah dan benar yang penting rasa bangga dirinya terpenuhi. Semua ilmu yang telah ia pelajari sirna seketika dalam hatinya. Ibarat ilmunya hanya masuk sebatas kerongkongan saja. Tunggulah waktunya, diakhirat ilmunya akan menjadi penuntut bagi segala tingkah lakunya. Dia mendapatkan hisab yang sangat berat diakhirat.

Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar,


Itu karena kesombongan telah menutupi mata hati mereka. Sehingga peringatan dari al-Qur'an, hadits, dan apalagi cuman nasehat manusia tidak digubris sama sekali karena takut bila mereka mengatakan "oh iya, anda benar dan saya yang salah, maafkan kehilafan saya". Atau mereka mengakui kesalahan mereka. Mereka takut harga diri / reputasi mereka jatuh, padahal anggapan kosong seperti ini adalah desas desus iblis yang ditiupkan kepada hati yang sombong. Padahal tidak ada cela bagi orang yang bertaubat, karena manusia memang tempat salah dan dosa. Sungguh orang sombong pasti menemui kebinasaan.

Hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Qur'an: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan (QS An-Naml [27]: ayat 14).

 

Keempat, Sombong merupakan sifat warisan iblis laknatullah

 

Sifat sombong ini sebenarnya sifat jelek "tertua" dari yang pernah ada. Karena pada jaman dahulu sebelum bangsa manusia (bani adam) diturunkan kebumi. Iblis diperintah untuk bersujud (tunduk dan patuh) kepada nabi Adam as. Namun karena dia merasa lebih tinggi kedudukannya daripada adam dia (iblis) menolak dengan kesombongan. Dan hal itu ia lakukan terang-terangan dihadapan Allah. Sehingga segala kemuliaan iblis sebagai pemimpin para malaikat dicabut dan diganti dengan kehinaan dineraka jahanam. Naudzubillah

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kalian kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir" (QS. Al Baqarah:34)


Kelima, Dibenci Allah Swt , yang menyebabkannya tidak akan masuk surga-Nya

Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw yang mulia dalam mukadimah tulisan ini yaitu tidak akan masuk surga siapapun manusia yang didalam hatinya ada kesombongan meski seberat biji sawi. Meskipun amalnya seberat bola bumi akan tetapi hal itu tiada berarti dihadapan-Nya. Karena Allah SWT sangat benci sifat sombong .

didalam al-Qur'an, Allah Swt berfirman:
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman:18)

 

Dan juga senada dalam ayat lainnya

"Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (beribadah) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina" (QS. 40:60)

 

 

INILAH SEBURUK-BURUK KESOMBONGAN DUNIA DAN AKHIRAT

 

Diantara manusia mempunyai tingkatan-tingkatan kesombongan yang berbeda-beda. Dari kesombongan yang kecil tidak terlihat semacam, berbisik dalam hati "aku ternyata pinter ya, aku ternyata lebih cantik ya, aku ternyata baik ya dibandingkan dia" dsb. Sampai kepada kesombongan tingkat yang tertinggi yaitu sombong yang dinyatakan terang-terangan diikuti celaan dan hinaan dan tindakan kezaliman kepada sesama manusia  dan sombong dalam hal keilmuannya.

 

 Karena jika manusia sudah menyombongkan diri dengan keilmuannya otomatis ilmunya akan digunakan untuk memuaskan hawa nafsunya dalam berbangga diri dan merasa dirinya tinggi dihadapan orang lain. Dia rela mengorbankan akhiratnya hanya supaya reputasi (kehormatannya) naik dihadapan orang banyak. Dia menjual agama untuk dunia. Jika kesombongan itu menimpa orang berilmu (orang alim). Iapun akan tega menggelincirkan atau memutarbalikan dalil kebenaran/ fakta (kenyataan) semisal yang salah jadi benar, benar jadi salah. Berfatwa tidak sesuai dengan aturan agama, akan tetapi sesuai hawa nafsunya, karena takut ia dicela penguasa, atau mungkin ia takut kemuliaanya dihadapan penguasa jadi turun jika berfatwa benar sesuai syari'at. Sehingga dampaknya banyak orang yang terzalimi akibat kelakuan bejad si "alim" tersebut. Itulah bahaya sifat sombong bagi orang berilmu (alim), ilmunya sama sekali tidak bermanfaat. Banyak menyebabkan kerugian bagi dirinya dan orang lain bahkan menyebabkan dia terjerumus kedalam neraka jahanam sejauh langit dan bumi. Naudzubillah.

 

Belum lagi dampak kesombongan adalah ia tertipu ilmunya sendiri, Orang jawa mengatakan "pinter keblinger, karena terkadang ucapan lidah tak sesuai dengan perbuatannya. Mulutnya barangkali sering teriak 'ayo berdakwah 'ayo berjihad' akan tetapi saat ia sendirian berkelakuan bejat. Didepan orang banyak memperbanyak bacaan dzikir dan ibadah tetapi saat dihadapan Allah (sendirian) ia berbuat maksiat. Terkadang penampilan tak se'alim' yang hatinya yang dipenuhi kotoran syahwat. Didepan orang banyak ia pura-pura menundukkan pandangan tetapi saat ia sendirian ia malah mengumbar pandangan kepada yang haram.

 

Penampilan luar  tidak pernah identik dengan karakter aslinya. Ia bahkan rela menjelek-jelekan   dan mengorbankan kehormatan saudaranya dan demi memuaskan hawa nafsunya. Sombong bagi orang berilmu menyebabkan kemunafiqan yang dahsyat, munafiq adalah calon penghuni jahanam. Meskipun ia banyak beramal tapi dihadapan Allah bagaikan debu yang berterbangan.. Jika anda pernah mendengar dongeng kisah nyata tentang si Alim (ahli ilmu) atau si Abid (ahli ibadah) yang masuk neraka dan sibejat yang masuk surga, maka jangan heran karena itu sebenarnya bukan ketidakadilan-Nya, tapi karena factor utamanya adalah masalah hati. Hati yang sombong memang tidak pantas sama sekali memasuki surga-Nya. Naudzubillahi min dzalik


Mengutip nasehat ulama besar penulis Buku terkenal berjudul Al-Kabair (dosa-dosa besar). Beliau adalah Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah , beliau pernah berkata dalam tulisannya

,

 "Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya.

Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa.

Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar.

Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah."

(dikutip dari kitab Al Kabaa'ir ma'a Syarh li Ibni al 'Utsaimin hal. 75-76, cet. Daarul Kutub 'Ilmiyah.)

 

Nasehat terakhir dari kami untuk diri kami dan para pembaca dan kaum muslimin. Mari kita hancurkan berhala yang tidak terlihat  (sifat ujub, sombong, dan bangga diri) dalam hati manusia, dari yang kecil maupun yang besar. Jangan remehkan kesombongan meski sekecil apapun, karena khawatir terbawa sampai mati sehingga menyebabkan terhalangnya masuk surga. Sombong itu hakikatnya sifat berhala, karena orang sombong seakan-akan dia beramal untuk dirinya sendiri,  bisa dikatakan hakikatnya ia menyembah dirinya sendiri bukan menyembah Allah. Sombong adalah syirik terbesar.

Terakhir kami bawakan syair islam semoga menjadi pencerah jiwa kita, semoga menjadi penerang ditengah gelapnya dunia hati ditengah zaman globalisasi yang bergaya hidup memuja materi, memperutkan syahwat dan sifat egois  yang dituruti. Dan gila popularitas yang amat ganas telah banyak menjangkiti nurani, sehingga bumi seakan-akan kering kerontang bagaikan dunia yang mati, penduduknya ibarat 'zombi' yang tidak tahu ia hidup atau ia mati. Kemanakah ia berjalan entah kanan atau kiri, yang penting bersenang-senang sampai mati. Itulah Globalisasi, tanda akhir zaman tlah Nampak sekali.

 

Hancurkan Berhala Di Hatimu !

Oleh : A. Samaaun

 

Ingatlah bukan penampilan yang Allah lihat dari seorang hamba,

tapi DIA memandang hati manusia,

seberapa besarkah ketaatan (takwa) kepada-Nya

DIA tidak memandang seberapa tinggi ilmu anda

ingatlah ilmumu cuman setetes air disamudra luas dibandingkan ilmu-Nya.

Atau memandang seberapa besar amalan anda

Ingatlah amalanmu ibarat sebutir pasir dipadang sahara

dibandingkan keluasan Karunia dan Rahmat-Nya

apalagi cuman banyakkah  besarkah harta kekayaan anda

Ingatlah kekayaanmu cuman sebanding sehelai sayap nyamuk

Dibandingkan kekayaan-Nya yang meliputi alam semesta

Ingatlah harta anda akan sirna, matipun tidak dibawa

apalagi cuman seberapa cantik dan gantengnya penampilan anda

Ingatlah kecantikan fisik itu fana, jika waktu mengambilnya

Niscaya peyotlah rupa anda, tak ada seorangpun berani mendekati anda

DIA tak juga memandang kehormatan, gelar  dan kedudukan anda

Ingatlah kedudukan anda dibanding kedudukan-Nya

Bagai jarak langit dan bumi

Dia Tuhan yang Maha Mulia

Sedangkan kita hanya seorang hamba

Manusia yang tercipta dari sperma

Yang keluar dari lubang yang hina

Lemah tak berdaya,

hidup kedunia tak membawa apa-apa

Kemana-mana perut berisi kotoran

Matipun hanya sehelai kafan yang menemaninya

Lalu pantaskah kita

Menyombongkan diri dihadapan-Nya?

tega menyakiti hati, mencela dan memaki sesama manusia

Bukan surga yang anda dapatkan,

 tapi neraka yang menyala-nyala

Impian-impian  yang anda bangun

Hanyalah ilusi semata

Jika berhala didalam hatimu itu (sifat sombong)

masih kau pelihara.

INGATLAH, ALLAH MAHA SUCI DAN DIA MENYUKAI KESUCIAN HATI.

 

Wallahu'alam

 Refrensi : Dari berbagai sumber.





 

Share:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive