"Ungkapan pemikiran sederhana untuk pembenahan diri"

Sabtu, 30 Juni 2012

Hati-hati dengan hawa Nafsu



Dari Abu Muhammad, ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash, dia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan shahih dan kami riwayatkan dari kitab al-Hujjah dengan sanad yang shahih).

Pelajaran Dari hadits
Dalam satu hadits yang singkat ini ternyata mengandung banyak pelajaran didalamnya. Yaitu tentang hawa nafsu yang sering menjerumuskan manusia kejurang kebinasaan karena dibiarkan bermaksiat, ada juga hawa nafsu yang mengantarkan manusia kedalam kebahagiaan dunia dan akhirat karena dibimbing dan dikendalikan untuk berbuat kebaikan.
Dalam penjelasan “tidak beriman” dalam hadits tersebut adalah maksudnya tidak beriman dengan sempurna bukan diartikan sebagai kafir atau tidak beriman secara menyeluruh. Karena disebabkan hawa nafsunya sebagian dibiarkan menyalahi syari’at disisi lain juga hawa nafsunya diajak mengamalkan syari’at.
Sudah menjadi hal lumrah dalam kehidupan di dunia bahwa segala proses diawali dengan tantangan. Begitu pula saat seorang Muslim akan melaksanakan dzikir. Hal itu karena  manusia memiliki akal dan nafsu. Di saat yang sama, ibadah yang mewajibkan Muslim untuk dilaksanakan bertentangan dengan nafsu. Jadi, tantangan utama umat untuk berdzikir adalah hawa nafsu. Hal ini yang menyebabkan rasa malas, enggan atau sumber alasan-alasan lain yang menghalangi umat berdzikir. Untuk itu ketika umat berniat berdzikir hendaknya menahan dan membendung nafsu dengan akal. Dengan demikian, nafsu akan tunduk. Bagaimana caranya? nafsu itu dipaksa untuk berdzikir, selama nafsu tidak ditekan maka dzikir pun sulit dilakukan. Karena itu, orang yang berakal itu orang yang berdzikir dan mampu menjaga nafsu.
Karena hawa nafsu kita ibarat anak kecil. Yang semakin dimanja akan semakin membangkang. Begitu juga jika kita mau mendidik anak kecil itu supaya menjadi anak yang mandiri dan benar-benar sadar akan kebenaran maka harus kita ajari pendidikan prihatin sejak dini agar semakin lama terlatih menjadi manusia dewasa yang berpikiran matang. Kaitannya dengan hawa nafsu jika hawa nafsu kita umbar tidak peduli aturan agama maka dampaknya juga akan kembali kedirinya sendiri. Hawa Nafsu semakin dituruti akan semakin menuntut dan menuntut untuk melakukan perbuatan dosa akhirnya dirinya sendiri yang binasa. Terlebih lagi jika sudah terbiasa mengumbar hawa nafsu maka akan semakin sulit hawa nafsu itu dikendalikan. Karena seperti ibarat mudahnya mendidik anak kecil daripada mendidik orang dewasa pasti lebih sulit.

Dan juga kaitannya dengan akal maka akal ibarat orang tua sedangkan hawa nafsu ibarat anaknya. Jika akal tak mampu membimbing hawa nafsunya maka akalpun bisa tunduk kepada hawa nafsu sendiri maka seperti persamaan “orang yang ditunggangi kuda, bukan orangnya yang menunggangi kuda”. Kalau sudah begitu maka setanpun tidak usah repot-repot membisiki hal maksiat kepada hati. Karena hati dan akal yang sudah tunduk kepada hawa nafsu otomatis selalu terbiasa berbuat maksiat dengan sendirinya. Maka dari itulah memang sangatlah penting hikmah dari pengendalian hawa nafsu ini, maka islampun mengajarkan ibadah puasa wajib pada bulan ramadhan dan puasa sunah kepada pengikutnya supaya pengikutnya bisa lebih mudah terhindar dari perbuatan menuruti hawa nafsu yang membinasakan.

Manusia tak mungkin bisa menghilangkan hawa nafsu dari dalam dirinya sendiri sehingga bisa menyerupai malaikat yang hanya dikarunai akal tapi tak dikaruniai hawa nafsu. Karena hawa nafsu memang sudah bagian satu paket dalam penciptaan manusia. Hawa nafsu ibarat bensin pada kendaraan bermotor, tidak akan jalan sepeda motor tanpa bensin sebagai tenaga pendorongnya. Hawa nafsu yang diarahkan kepada kebaikan maka akan membawa kebaikan yang banyak juga, misalnya kita arahkan diri kita untuk rutin berdzikir tiap malam maka kita akan banyak memetik hasil dari perbuatan baik itu, selain itu kita arahkan diri kita untuk mengikuti kegiatan dalam lembaga sosial dan sebagainya. Sebaliknya hawa nafsu yang kita biarkan mengerjakan maksiat maka hawa nafsu akan terus mengajak berbuat maksiat sampai pemiliknya binasa.
Dan Allah SWT telah melaknat keras bagi manusia-manusia yang suka mengumbar syahwatnya tanpa mengindahkan sedikitpun larangan agama. Dalam al-Qur’an Allah berfirman :
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (Al-Furqaan: 43)
Dari ayat diatas bisa kita ambil hikmah bahwa hidayah dari Allah terputus dari manusia yang suka menuruti hawa nafsunya karena sebab menuruti hawa nafsu menjadikan kerasnya hati Dan kalau hati sudah keras maka peringatan dari siapapun bahkan dari firman Allah (al-Qur’an) pun  tidak digubris.  Akhirnya binasa dunia dan akhirat. dan orang yang mengikuti hawa nafsu seenaknya sama saja dengan menyembah hawa nafsu itu sendiri karena apa saja yang diinginkan hawa nafsu dituruti. Semoga Allah melindungi kita dari hal itu. Amiin
Beruntunglah orang masih punya hati lembut karena senantiasa melatih hawa nafsunya untuk yang bermanfaat terutama untuk amal shalih. Karena hati yang lembut mudah mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah Ta’ala.
Wallahu’alam


isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
method=
Share:

Jumat, 29 Juni 2012

Opini : Pilih sholawat atau musik syahwat ?




Setiap orang memiliki asumsi pribadi dalam memandang fenomena sholawat yang belakangan disebut sebagai budaya populer di kalangan santri. Ada yang berasumsi sebagai keberhasilan tarbiyah karena tertanamnya benih-benih kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW. Ada juga yang berasumsi,fenomena ini tak lebih dari gejala dinamis anak baru gede,yang dikaitkan dengan kaidah fiqh irtikabu akhaffi dlororoin (Mengambil yang paling ringan risikonya-dari pada suka boy band, girl band, dangdut, pop, punk rock, dan sebagainya).

Tetapi memang daripada kita itu denger lagu-lagu seronok. Kayak lagu pop cinta-cintaan, selingkuh-selingkuhan, pacar-pacaran dan sebagainya misalnya judul lagu "kamu ketahuan selingkuh", "aku cinta kamu", "cinta sejuta rasa", "hidup untuk mencintaimu", "benci bilang cinta", "jatuh cinta lagi", "indah cintaku", "kisah cintaku", "asmara hati", "rayuan gombal, "Cinta buta", "aku sayang kamu"  dan bla bla blbaaa sebagainya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena saking banyaknya. Lagu-lagu seronok macam itu tentu saja tidak ada manfaat dan nasehat yang diambil dari syairnya tetapi justru memberikan dampak negatif terutama bagi anak-anak. Apalagi jika anda melihat tayangan klip videonya girlband korea misalnya yang pakaiannya serba rock mini dan mengumbar syahwat. Sungguh tidak pantas kita sebagai bangsa indonesia yang mempunyai budaya luhur keislaman melihat sesuatu yang merusak moral seperti itu. Sungguh, banyaknya fenomena anak kecil sudah tahu pacaran dan bahkan berbuat mesum sesungguhnya secara langsung maupun tidak langusng memang tidak terlepas dari pengaruh media-media teknologi yang menyuguhkan acara-acara yang sangat tidak bermanfaat, mengumbar aurot dan mendengungkan nyanyian-nyanyian pembangkit hawa nafsu seperti itu.

Semua bebas berpendapat dengan hujjahnya masing-masing tentang fenomena lagu-lagu jahiliyah ini. Akan tetapi alangkah baiknya jika lagu-lagu yang kita dengar selain sebagai penghilang rasa stress juga bisa memberikan hikmah, nasehat dan pelajaran bagi pendengarnya. Paling tidak bisa memberikan nasehat yang baik, terlebih lagi lagu itu bisa menambah kecintaan kita kepada islam. Misalnya saja musik shalawat, tentu saja ada dampak tersendiri bagi pendengarnya. Seorang muslim tentu saja harus bijak memilih lagu-lagu yang didengarkanya karena hal itu berdampak kepada kepribadian dan tingkah lakunya baik langsung maupun tidak. Dengan mendengarkan shalawat maka paling tidak akan ada timbul rasa kecintaan kepada rasululullah saw, manusia panutan dan teladan sepanjang masa. Memang musik bukanlah hal yang sepele karena jaman modern ini jarang sekali orang hidup tanpa musik. Dimanapun dan kapanpun kita telah melihat seorang memegang radio tape, cd player, mp3 player , Hp  dan sebagainya untuk mendengarkan musik sekedar menghilangkan rasa suntuk dan stress seharian belajar dan ada juga yang bekerja. Tapi walaupun cuman sekedar mendengar, tetapi ternyata juga mempunyai dampak yang signifikan bagi pemikiran dan tingkah laku pendegarnya. Yang suka mendengarkan musik yang penuh dengan nasehat maka akan menemukan inspirasi dalam hidupnya, dan yang suka mendengarkan musik seronokpun maka akan semakin keruh hatinya dan menjadi orang lalai.

Alangkah lebih baiknya juga jika kita mengganti musik dengan bacaan Al-Qur;an jika belum bisa istiqomah minimal bersholawat itu lebih baik daripada mendengarkan lagu jorok yang dampaknya ternyata juga sangat besar kepada akhlaq dan prilaku kita.


Keistimewaan Sholawat

Sayyid Hazim bin Zain al’asyiqin menyampaikan sebuah hadits tentang keistimewaan sholawat dalam kitabnya Miftahus Sa’adah,”Sebagian shohabat bertanya kepada Rosuullah SAW,”Yaa Rosuulullah, Allah bersholawat 10 kali kepada orang yang bersholawat kepada paduka 1 kali. Apakah itu khusus bagi orang yang bersholawat dengan kehadiran hati? Rasulullah menjawab,”tidak! bahkan itu bagi setiap orang yang bersholawat kepadaku dalam keadaan lalai (tidak disertai kehadiran hati), dan selain itu Allah akan memberinya pahala sebanyak gunung-gunung, para malaikatpun akan memohonkan ampunan baginya. Adapun bagi orang yang hatinya hadir dalam bersholawat kepadaku, maka tidak ada yang tahu kadar itu selain Allah.” Imam Ahlussunnah Abad 21, Al Muhaddits Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki dalam karyanya Labbaikallahumma Labbaik, menilai hadits tersebut shohih dalam periwayatannya.

Lebih  lagi tentang keistimewaan sholawat seperti disampaikan Syaikh Yusuf An Nabhani dalam Afdlolush Sholawat ‘ala Sayyidis Saadaat bahwa Imam Asy Syathibi dan As Sanusi memastikan adanya pahala yang diterima si pembaca sholawat meskipun dengan maksud pamer. Lebih serius mengenai keistimewaan sholawat, Syaikh Ahmad Asrori al Ishaqi dalam risalahnya Al Muntakhobat, mengungkapkan mayoritas imam-imam thoriqah yang menjadi panutan menegaskan bahwa menyibukkan jiwa dengan bersholawat kepada Nabi SAW adalah penyebab terbukanya mata hati hamba yang paling besar dan menduduki tempatnya guru pembimbing sehingga,banyak sekali orang yang berma’rifat billah dengan perantara sholawat, padahal mereka tidak mempunyai guru pebimmbing. Hal ini seperti juga diungkapkan al Fasi dalam syarah ad Dalail. Tentunya ini hanya sebagian kecil dari sekian juta fadhilah sholawat, mengingat sangat istimewanya Rasuulullah SAW di hadapan Allah SWT.

Wallahu'alam


isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Sirah Islam : Mengenal Ali Bin Abi Thalib


Khalifah keempat (terakhir) dari al-Khulafa’ ar-Rasyidun (empat khalifah besar); orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak; sepupu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam yang kemudian menjadi menantunya. Ayahnya, Abu Talib bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama Fatimah binti As’ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.

Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah diasuh oleh yahnya. ada waktu Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang kedua yang menerima dakwah Islam, setelah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Sejak itu ia
selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, taat kepadanya, dan banyak menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menerima wahyu. Sebagai anak asuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun segala persoalan keagamaan secara teoretis dan praktis.

Sewaktu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan tidur di tempat tidurnya. Ini dimaksudkan untuk memperdaya kaum Kuraisy, supaya mereka menyangka bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam masih berada di rumahnya. Ketika itu kaum quraisy merencanakan untuk membunuh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Ali juga ditugaskan untuk mengembalikan sejumlah barang
titipan kepada pemilik masing-masing. Ali mampu melaksanakan tugas yang penuh resiko itu dengan sebaik-baiknya tanpa sedikit pun merasa takut. Dengan cara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar selamat meninggalkan kota Mekah tanpa diketahui oleh kaum Kuraisy.

Setelah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar telah sampai ke Madinah, Ali pun menyusul ke sana. Di Madinah, ia dikawinkan dengan Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang ketika itu (2 H) berusia 15 tahun. Ali menikah dengan 9 wanita dan mempunyai 19 orang putra-putri. Fatimah adalah istri pertama. Dari Fatimah, Ali mendapat dua putra dan dua putri, yaitu Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum yang kemudian diperistri oleh Umar bin Khattab. Setelah Fatimah wafat, Ali menikah lagi berturut-turut dengan:

Ummu Bamin binti Huzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra, yaitu Abbas, Ja’far, Abdullah, dan Usman. Laila binti Mas’ud at-Tamimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan
Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya dan Muhammad.
As-Sahba binti Rabi’ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda dari Bani Taglab, yang melahirkan dua nak, Umar dan Ruqayyah; Umamah binti Abi Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja’far al-Hanafiah, yang melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa’id binti Urwah bin Mas’ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Mahyah binti Imri’ al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah.

Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada dirinya, melainkanj uga kepada putra-putrinya.

Ali terkenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya

menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam) bernama “Zul Faqar”. Ia turut-serta pada hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dan selalu menjadi andalan pada barisan terdepan.

Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak masalah keagamaan secara mendalam, sebagaimana tergambar dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, “Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya.” Karena itu, nasihat dan fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada jabatan kadi atau mufti. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam wafat, Ali menunggui jenazahnya dan mengurus pemakamannya, sementara sahabat-sahabat lainnya sibuk memikirkan soal pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dalam mengurus negara dan umat Islam, Ali tidak segera membaiatnya. Ia baru membaiatnya beberapa bulan kemudian.

Pada akhir masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ali termasuk salah seorang yang ditunjuk menjadi anggota Majlis asy-Syura, suatu forum yang membicarakan soal penggantian khalifah. Forum ini beranggotakan enam orang. Kelima orang lainnya adalah Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Hasil musyawarah menentukan Usman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.

Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, Ali banyak mengeritik kebijaksanaannya yang dinilai terlalu memperhatikan kepentingan keluarganya (nepotisme). Ali menasihatinya agar bersikap tegas terhadap kaum kerabatnya yang melakukan penyelewengan dengan mengatasnamakan dirinya. Namun, semua nasihat itu tidak diindahkannya. Akibatnya, terjadilah suatu peristiwa berdarah yang berakhir
dengan terbunuhnya Usman.

Kritik Ali terhadap Usman antara lain menyangkut Ubaidillah bin Umar, yang menurut Ali harus dihukum hadd (beberapa jenis hukuman dalam fikih) sehubungan dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Hurmuzan. Usman juga dinilai keliru ketika ia tidak melaksanakan hukuman cambuk terhadap Walib bin Uqbah yang kedapatan mabuk. Cara Usman memberi hukuman kepada Abu Zarrah juga tidak disetujui Ali.

Usman meminta bantuan kepada Ali ketika ia sudah dalam keadaan terdesak akibat protes dan huru-hara yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak setuju kepadanya. Sebenarnya, ketika rumah Usman dikepung oleh kaum pemberontak, Ali memerintahkan kedua putranya, Hasan dan Husein, untuk membela Usman. Akan tetapi karena pemberontak berjumlah besar dan sudah kalap, Usman tidak dapat diselamatkan.

Segera setelah terbunuhnya Usman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Mereka beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Usman. Mendengar permintaan rakyat banyak itu, Ali berkata, “Urusan ini bukan urusan kalian. Ini adalah
perkara yang teramat penting, urusan tokoh-tokoh Ahl asy-Syura bersama para pejuang Perang Badr.”

Dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali dibaiat. Pembaiatan dimulai oleh sahabat-sahabat besar, yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan para sahabat lainnya. Mereka diikuti oleh rakyat banyak. Pembaiatan dilakukan pada tanggal 25 Zulhijah 33 di Masjid Madinah seperti
pembaiatan para khalifah pendahulunya. Segera setelah dibaiat, Ali mengambil langkah-langkah politik, yaitu:

Memecat para pejabat yang diangkat Usman, termasuk di dalamnya beberapa

gubernur, dan menunjuk penggantinya. Mengambil tanah yang telah dibagikan Usman kepada keluarga dan kaum kerabatnya tanpa alasan kedudukan sebagai khalifah sampai terbunuh pada tahun 661.

Pemberontakan ketiga datang dari Aliran Khawarij, yang semula merupakan bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Mu’awiyah, tetapi kemudian keluar dari barisan Ali karena tidak setuju atas sikap Ali yang menerima tawaran berdamai dari pihak Mu’awiyah. Karena mereka keluar dari barisan Ali, mereka disebut “Khawarij” (orang-orang yang keluar). Jumlah mereka ribuan orang. Dalam keyakinan mereka, Ali adalah amirulmukminin dan mereka yang setuju untuk bertahkim telah melanggar ajaran agama. Menurut mereka, hanya Tuhan yang berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh sebab itu, semboyan mereka adalah Id hukma ilia bi Allah (tidak ada hukum kecuali bagi Allah). Ali dan sebagian pasukannya dinilai telah berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan lawan. Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah, sebuah desa dekat Kufah. Mereka mengangkat pemimpin sendiri, yaitu Syibis bin Rub’it at-Tamimi sebagai panglima angkatan perang dan Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi sebagai pemimpin keagamaan. Di Harurah mereka segera menyusun kekuatan untuk menggempur Ali dan orang-orang yang menyetujui tahkim, termasuk di dalamnya Mu’awiyah, Amr bin As, dan Abu Musa al-Asy’ari. Kegagalan Ali dalam tahkim menambah semangat mereka untuk mewujudkan maksud mereka.

Posisi Ali menjadi serba sulit. Di satu pihak, ia ingin menghancurkan Mu’awiyah yang semakin kuat di Syam; di pihak lain, kekuatan Khawarij akan menjadi sangat berbahaya jika tidak segera ditumpas. Akhirnya Ali mengambil keputusan untuk menumpas kekuatan Khawarij terlebih dahulu, baru kemudian menyerang Syam. Tetapi tercurahnya perhatian Ali untuk menghancurkan kelompok Khawarij dimanfaatkan Mu’awiyah untuk merebut Mesir.

Pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Khawarij terjadi di Nahrawan (di sebelah timur Baghdad) pada tahun 658, dan berakhir dengan kemenangan di pihak Ali. Kelompok Khawarij berhasil dihancurkan, hanya sebagian kecil yang dapat meloloskan diri. Pemimpin mereka, Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi, ikut terbunuh.

Sejak itu, kaum Khawarij menjadi lebih radikal. Kekalahan di Nahrawan menumbuhkan dendam di hati mereka. Secara diam-diam kaum Khawarij merencanakan untuk membunuh tiga orang yang dianggap sebagai biang keladi perpecahan umat, yaitu Ali, Mu’awiyah, dan Amr bin As. Pembunuhnya ditetapkan tiga orang, yaitu: Abdur Rahman bin Muljam ditugaskan membunuh Ali di Kufah, Barak bin Abdillah at-Tamimi ditugaskan membunuh Mu’awiyah di Syam, dan Amr bin Bakar at-Tamimi ditugaskan pembunuh Amr bin As di Mesir. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil menunaikan tugasnya. Ia menusuk Ali dengan pedangnya ketika Ali akan salat subuh di Masjid Kufah. Ali mengembuskan napas terakhir setelah memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah selama lebih-kurang 4 tahun.

Wallahu'alam


isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Pendidikan Anak : Pengaruh permainan terhadap pendidikan

Pendahuluan


Apakah diantara kita (orang dewasa)  masih ada yang suka bermain, tentu saja bila ada diantara kita begitu  pasti ada orang lain yang nyeletuk "itu orang kekanak-kanakan. Tapi berbeda pandangan para psikolog, ternyata bermain adalah sesuatu yang mempengaruhi psikologi manusia dan dampaknya juga bagus yaitu orang yang banyak bermain ternyata bisa lebih terhindar dari stress yang menyempitkan hidup itu, lalu bagaimana dampaknya kepada anak-anak?. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.

Dalam pandangan seorang ahli filsafat yaitu Johan Huizinga, seorang profesor, teoritisi budaya dan sejarahwan Belanda pada tahun 1938 menulis sebuah buku Homo Ludens; a Study of Play Element in Culture. Dari buku itu kemudian populer istilah Homo Ludens untuk menyebut manusia sebagai “makhluk bermain”, makhluk yang suka bermain atau menciptakan permainan. Huizinga bahkan menyatakan bahwa “Play is Older Than Culture”, bahwa permainan itu lebih tua dari kebudayaan. Terlepas dari kontroversi pernyataan itu, nyatanya dalam setiap komunitas baik primitif maupun modern selalu terdapat permainan sebagai bagian dari kebudayaan manusia, tiap zaman memiliki tipikal permainannya sendiri. Tentu saja, karena permainan adalah bagian dari kebudayaan, jenis permainan itu terkait erat dengan perkembangan budaya masyarakat setempat.

Kita disini tidak akan membahas tentang budaya tapi adalah bagaimana pengaruh permainan dengan pendidikan psikologi anak. Dan orang tua patut mewaspadai, punahnya permainan tradisional seperti petak umpet, main kelereng, layang-layang dan sebagainya dan terganti dengan permainan modern seperti playstation, game online, internet dan sebagainya ternyata dampaknya juga buruk bagi pendidikan anak.


Pengaruh bermain bagi perkembangan anak adalah : 
  1. Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak 
  2. Bermain dapat digunakan sebagai terapi
  3. Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak
  4. Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak
  5. Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak
  6. Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak


1. Kesehatan
Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.

2. Intelegensi
Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.

3. Jenis kelamin
Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan
Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

5. Status sosial ekonomi
Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.


Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak

A. Permainan Aktif


1. Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi
Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.

2. Drama
Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.

3. Bermain musik
Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, berdansa, atau memainkan alat musik.

4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing.

5. Permainan olah raga
Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif.

B. Permainan Pasif


1. Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya.

2. Mendengarkan radio
Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya.

3. Menonton televisi
Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya.
Dikutip dari: Temu Ilmiah Tumbuh Kembang Jiwa Anak dan Remaja


isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Hikmah yang besar dalam sholat dhuha

Bahkan, nabi Muhammad SAW pernah bersabda seperti yang diriwayatkan HR Ahmad, Muslim dan Abudaud Hendaklah masing-masing dari kamu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya, maka setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu cukuplah dengan mengerjakan dua rakaat salat dhuha

Dari Hadist ini Rasulullah memerintahkan kita semua untuk mengerjakan salat dhuha. Banyak diantara kita dalam mengerjakan salat dhuha jumlah rakaatnya berbeda-beda ada yang mengerjakan dua rakaat, empat rakaat, enam rakaat dan delapan rakaat.

Adapun doa sesudah salat Dhuha : Allahuma innadl dhuha-a

isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Aliran sesat ! bertobatlah

Oleh : KH. Damanhuri


Aliran Sesat. Dua kata ini pula yang dimanfaatkan orang-orang licik untuk meraih keuntungan,baik secara pribadi atau kelompoknya.  Akibatnya banyak bermunculan aliran-aliran berbau agama yang mempengaruhi masyarakat. Mulai kemunculan Ahmadiyah Qodiyan yang berkiblat di Lahore, India; Islam Jamaah, Lia Eden dimana pemimpinnya Lia Aminudin mengaku malaikat Jibril, Inkarusunnah (Qur’an Suci) yang meniadakan sunah Rasul, dan terakhir Al-Qiyadah Islamiyah dengan pemimpinnya Ahmad Musadeq alias abdul Salam yang mengaku sebagai nabi,”urainya.Dijelaskan, minimnya akidah keislaman, yang sudah menjurus kepada krisis akidah, bisa berdampak , bisa berdampak pada mudahnya diperdaya (seseorang) oleh orang-orang atau kelompok yang sedikit bisa soal agama. Berbagai kemudahan menjalani syariat agama ditawarkan, dari membayar sejumlah uang pengganti dosa besar serupa zinah hingga salat salat hanya sekali sehari.

Padahal, tambahnya, Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi tegas-tegas mengingatkan bahwa Rasullullah SAW adalah nabi terakhir yang bersifat sempurna dan menyempurnakan dalam soal akidah keislaman. Jadi, kalau ada yang mengingkari Qur’an dan Hadist, apalagi mengubah-ubah itu disebut murtad.
Bagi pengikut aliran sesat yang terpaksa karena ketidaktahuannya sebaiknya segera bertobat dan di islamkan kembali. Sedangkan bagi umat yang minim akidah keislaman seyogyanya tidak cepat terpengaruh dengan ulah orang-orang licik melalui amalan-amalan amaliyah yang menawarkan kemudahan yang menyesatkan. Sebaiknya segera mencari ahlinya (ulama) yang mengerti tentang hal tersebut. Atau, bertanya langsung kepada Majelis Ulama Indonesia .

isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Semakin berlimpahnya harta dengan sedekah

Oleh : Ustdz. Ina Mahardhika 


Memberi itu indah, seindah sungai-sungai cantik di surga dan tenangnya hati ketika bermunajat pada Rabb Semesta Alam. Bagaimana tidak, ketika Allah menjanjikan, Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah sebaik-baik Pemberi Rizki. (QS. 34:39).

Kemudian Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang yang mau berjihad dengan harta dan jiwa bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa dan di masukkan ke Jannah-Nya yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.  Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (Qs. 61:10-12) 

Keindahan yang hadir tidak dapat diekspresikan dengan untaian kata, ia adalah abstrak, hadirnya di sini... Dihati dan relung jiwa...Ia adalah ungkapan syukur dan gejolak cinta pada sesama...  Memberi itu ekspresi cinta. Cinta itu indah. Keindahan itu hadir karena adanya rasa saling sayang dan memberikan yang terbaik. Ya... Memberi adalah ekspresi cinta. Ada apa dengan cinta...? Ah... Tidak ada apa-apa dengan cinta...  Ketika seorang ibu dan ayah, dengan susah-payah, bermodalkan peluh, malu dan doa, rela bekerja siang malam, sampai di ujung masa klimaks ikhtiarnya tak kunjung hadir apa yang diusahakannya, akhirnya meminjam pada tetangga, kerabat atau perusahaan, karena berusaha memberikan apa yang dibutuhkan buah hati penyejuk jiwa. Itulah cinta...

Ketika seorang suami, bekerja keras siang dan malam, karena hanya satu tekad yang hadir dalam dirinya bahwa ia harus menjaga dan memenuhi hak sang penyejuk hati, menjaganya dari kajahatan tangan-tangan jahil, demi menunaikan amanah Allah. Itulah cinta...  Ketika seorang isteri, rela menjadi pelepas lelah belahan jiwanya dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya, memberikan kasih sayangnya.itulah cinta...
Ketika seorang Abdurrahman bin `Auf rela memberikan 700 kendaraan hartanya kepada fakir miskin di Madinah. Itulah cinta...

Cinta begitu sulit digambarkan dengan kata-kata...Ia adalah abstrak.namun ia adalah nyata dengan ekspresi sikap. Dan... Memberi itu adalah cinta.... Ternyata tidak ada apa-apa dengan cinta...  Memberi itu pengorbanan dan keikhlasan.  Ketika seorang sahabat, meskipun sulit, tetap berusaha keras membantu kesulitan saudaranya... Karena ia yakin barangsiapa yang memudahkan urusan saudaranya, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia maupun diakhirat.

Ketika seorang ibu, rela tidur tengah malam karena membuat baju untuk anaknya, mempersiapkan pernak pernik kebutuhan suami dan anak untuk pagi hari, tanpa mengharapkan apa-apa selain senyum manis dari yang disayanginya dan ridho Allah.  Ketika seorang ibu menahan sakit dan mempertaruhkan nyawa demi hadirnya sang buah hati dengan selamat dalam sebuah pejuangan proses persalinan.
Memberi itu air mata ketulusan.  Ketika seorang ibu, menitikkan air mata karena dapat membelikan baju dan sepatu baru untuk sekolah sang buah hati....

Ketika seorang relawan menitikkan air mata karena dapat berbuat sesuatu bagi saudaranya yang kesulitan...
Ketika seorang dermawan menitikkan air mata melihat wajah sumringah anak-anak yatim ketika mendapat belaian sayang dan bingkisan syurga...  Memberi itu sebuah kekayaan... Secara matematika manusia, memberi berarti berkurang jumlah dan modal... Tapi tidak bagi Allah... Memberi adalah kekayaan, tabungan yang semakin bertambah dan bertambah terus... Semakin banyak memberi maka tabungan semakin banyak, kaca hati, jiwa dan harta semakin bersih.

Memberi adalah menanam dan menabung. Menanam dan menabung di dunia, menuai di akhirat.
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui. (Qs. 2: 261)

Itulah matematika Allah. Hal itulah yang membuat seorang Abu Bakr ash Shiddiq rela menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah, cukuplah Allah dan Rasul baginya dan keluarganya.
Kemudian menyusul Umar bin Khattab yang mengifakkan separuh hartanya di jalan Allah...
Tidak ketinggalan Abdurrahman bin `Auf... Utsman bin Affan, dan banyak lagi teladan kedermawanan sahabat-sahabat Rasulullah...  Itulah indahnya memberi... Semakin kaya dengan memberi; kaya hati, kaya amal dan kaya jiwa.  Masihkah kita menunda-nunda untuk memberi...? Padahal belum tentu usia kita sampai pada rencana-rencana amalan kita...

Wallahua`lam bisshawab.


isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Kamis, 28 Juni 2012

Iman Kepada Hari AKhir : 10 Tanda Kiamat Besar

Oleh: Ina Salma Febriany

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan terjadi fitnah di saat orang yang duduk lebih baik (selamat) daripada orang yang berdiri. Dan orang yang berdiri, lebih baik (selamat) dari orang yang berjalan. Sedangkan orang yang berjalan, lebih selamat dari orang yang berlari. Dan siapa yang mengintainya akan disambar (ditangkap) olehnya, maka siapa yang mendapatkan tempat berlindung daripadanya, maka hendaklah berlindung di tempat itu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Saat dunia tak ada lagi tempat bernaung. Saat tiap sudut sirna sudah sebagai tempat berlabuh. Dan tiap insan tak tahu harus kemana berteduh. Itulah hari akhir. Hari Allah, dan hari di mana Allah membalas semua perbuatan-perbuatan kita selama di dunia. Baik amal terpuji, maupun amal tercela. Baik orang miskin, pun orang kaya.

Tak ada lagi kesenjangan sosial di hari itu, sebab semua manusia disibukkan bukan oleh hartanya—namun oleh amalan-amalannya. Sejak saat itulah manusia dibalas sesuai apa yang ia perbuat, amalan-amalan dengan nilai pahala dan dosa yang kecil maupun besar.

Sebelum memasuki Kiamat Kubra, manusia dihadapkan oleh tanda-tanda kiamat. Tanda-tanda kiamat pun variatif. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda, yakni: Pertama, asap. Kedua, Dajjal. Tiga, binatang melata di bumi. Empat, terbitnya matahari sebelah barat. Lima, turunnya Nabi Isa AS. Enam, keluarnya Yakjuj dan Makjuj. Tujuh, gerhana di timur. Delapan, gerhana di barat. Sembilan, gerhana di jazirah Arab dan terakhir, keluarnya api dari Kota Yaman dan menghalau manusia ke tempat penggiringan mereka."

Pertama, Dajjal. Maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam AS sampai hari kiamat. Dajjal dapat membuat apa saja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'kafir'.

Tanda kedua, asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara orang kafir keadaannya seperti orang mabuk. Asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.

Tanda ketiga, yakni keluarnya binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ardh ini akan keluar di Kota Makkah dekat gunung Shafa. Ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ardh ini akan membawa tongkat Nabi Musa AS dan cincin Nabi Sulaiman AS. Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.

Tanda keempat, yaitu turunnya Nabi Isa AS di negeri Syam di menara putih. Beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian Nabi Isa AS akan menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW.

Yakjuj dan Makjuj juga akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangun oleh Iskandar Zulqarnain.

Sejalan dengan tanda-tanda tersebut, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits lain, "Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq."

Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah datang?” (QS. Muhammad: 18).

Allah telah memberikan kunci rahasia pada kita, bahwa kiamat akan datang tiba-tiba, tanpa kompromi, dan tiadalah yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi, sekalipun Jibril yang senantiasa setia pada Allah. Oleh karenanya, karena kiamat itu tiba-tiba, maka Allah mempersilakan kita untuk memperbaiki amal ibadah. Wallahua’lam bishshawwab.

isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Iman Kepada Hari Akhir : Mewaspadai Tanda Kiamat Kecil


Hari Kiamat adalah hari kehancuran alam semesta ini di mana semua manusia dan makhluk lainnya akan mati. Hari Kiamat adalah awal di mana manusia yang jahat, korup, suka membunuh akan mendapat balasan berupa siksa neraka dan orang-orang yang baik akan mendapat ganjaran surga.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” [Al Hajj 1]

Tidak ada manusia yang mengetahui kapan terjadinya hari Kiamat. Tidak juga Nabi. Hanya Allah yang mengetahuinya. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Kapan terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [Al A’raaf 187]

Meski demikian, Nabi menceritakan tanda-tanda Hari Kiamat. Tanda-tanda Hari Kiamat ada 2, yaitu Tanda-tanda Kiamat Kecil dan Tanda-tanda Kiamat Besar. Tanda-tanda Kiamat Kecil, yaitu meski sudah dekat, namun waktunya masih cukup lama. Ada pun tanda-tanda Kiamat besar, jika semuanya sudah terjadi, maka Kiamat pun segera tiba.
Saat ini tanda-tanda kecil hari kiamat sudah dan tengah terjadi dimulai dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw
Hadis riwayat Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Aku mendengar Nabi saw. bersabda sambil memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti ini (mengisyaratkan dekatnya waktu kiamat). (Shahih Muslim No.5244)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Waktu aku diutus (menjadi rasul) dan waktu hari kiamat adalah seperti jarak antara kedua jari ini. (Shahih Muslim No.5245)
Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya Amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala Menjadi Kaya
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)
Saat ini orang berlomba-lomba membangun gedung tinggi. Saat ini Dubai bahkan membangun gedung Burj Khalifa / Burj Dubai yang tingginya mencapai 828 meter meski untuk itu mereka mengalami kesulitan keuangan.

4. Sungai Efrat Berubah Menjadi Emas
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum sungai Euphrat menyingkap gunung emas, sehingga manusia saling membunuh (berperang) untuk mendapatkannya. Lalu terbunuhlah dari setiap seratus orang sebanyak sembilan puluh sembilan dan setiap orang dari mereka berkata: Semoga akulah orang yang selamat. (Shahih Muslim No.5152)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij
Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah dua golongan besar saling berperang sehingga pecahlah peperangan hebat antara keduanya padahal dakwah mereka adalah satu. (Shahih Muslim No.5142)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
Dari Nabi saw. bersabda: Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!. (Shahih Muslim No.5200)
Kenapa orang-orang Yahudi diperangi? Karena mereka sangat kejam. Bahkan wanita dan anak-anak pun tidak lepas dari kekejaman mereka. Silahkan lihat foto dan videonya:

10. Dominannya Fitnah
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Di antara tanda-tanda hari kiamat ialah diangkatnya ilmu, munculnya kebodohan, banyak yang meminum arak, dan timbulnya perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan. (Shahih Muslim No.4824)
Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, diturunkan kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan. (Shahih Muslim No.4826)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Hari kiamat semakin mendekat, ilmu akan dicabut, fitnah akan banyak muncul, sifat kikir akan merajalela dan banyak terjadi haraj. Para sahabat bertanya: Apakah haraj itu? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuhan. (Shahih Muslim No.4827)

12. Merebaknya perzinahan
Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di masyarakat luas. Saat ini free sex atau kumpul kebo dan perselingkuhan sudah jadi hal yang biasa. Bukan hanya antar pria dan wanita, bahkan juga sesama jenis (homosex/lesbian).

13. Mabuk-mabukan banyak dilakukan
Mabuk seolah bukan perbuatan yang diharamkan. Saat ini minuman keras dapat dibeli dengan mudah di mini market atau super market seperti Alpha, Carrefour, dan sebagainya.

14. Banyaknya kaum wanita
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)
Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang.

Banyak wanita yang berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya. Kita melihat banyak wanita mengenakan baju kaos/kemeja pria dan celana. Sementara para pria banyak yang mengenakan kalung dan anting. Bahkan banyak pula yang tidak malu mengenakan pakaian wanita di TV-TV. Ini adalah tanda hari kiamat. Hanya orang-orang berakhlak buruk dan calon penghuni nerakalah yang berkelakuan seperti itu.

15. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

Banyak orang bermewah-mewah dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta saling membanggakan keindahan masjid.

16. Menyebarnya riba dan harta haram
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)
Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal serta maraknya praktek riba. Saat ini korupsi, suap-menyuap, atau pun gaji raksasa yang di luar kewajaran sudah merajalela. Sulit orang untuk memberantas korupsi. Salah-salah justru dia bisa dipenjara atau dibunuh.

17. Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum api muncul dari tanah Hijaz yang dapat menerangi leher-leher unta di Basrah. (Shahih Muslim No.5164)
Boleh jadi penemuan minyak di tanah Arab yang memberi energi penerangan merupakan satu tanda Kiamat kecil itu.

18. Kiamat tidak akan terjadi sebelum suku Daus menyembah Dzul Khalashah
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum pinggul-pinggul kaum wanita suku Daus bergoyang di sekeliling Dzul Khalashah, yaitu sebuah berhala yang disembah suku Daus di Tabalah pada zaman jahiliah. (Tabalah adalah nama daerah di Yaman). (Shahih Muslim No.5173)

19. Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain, lalu ia berharap dapat menggantikan tempat si mayit karena beratnya cobaan dunia
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang melewati kuburan orang lain lalu berkata: Alangkah senangnya bila aku menempati tempatnya!. (Shahih Muslim No.5175)

20. Munculnya sekitar 30 Dajjal yang mengaku Nabi Palsu
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah. (Shahih Muslim No.5205)
Saat ini banyak sekali orang yang mengaku Nabi palsu. Padahal tidak ada lagi Nabi atau pun Rasul setelah Nabi Muhammad SAW yang merupakan “Penutup para Nabi” (Khatamaan Nabiyyiin). Pemunculan Nabi Palsu mulai dari Musailamah Al Kadzdzab, hingga Ghulam Mirza Ahmad, Mosadeq, Lia Eden, dan sebagainya merupakan satu tanda hari kiamat.

21. Banyaknya Gempa Bumi
Abu Hurairah berkata, “Nabi bersabda, ‘Tidak akan tiba hari kiamat sehingga ilmu pengetahuan (agama) dilenyapkan, banyak gempa bumi, masa saling berdekatan (semakin singkat), banyak timbul fitnah, banyak huru-hara yaitu pembunuhan, hingga harta benda melimpah ruah di antara kamu.’”

Sebenarnya ada banyak tanda kiamat kecil yang sudah banyak terjadi yang tak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga kajian sederhana ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah SWT dan hari akhir.

Wallahu’alam

[sumber :]
isi Kajian (hapus ini jika ingin Posting artikel, tapi jangan Hapus Tulisan "Kirimkan ke teman anda sebagai file .Pdf)
Kirimkan Ke Teman anda Sebagai File .Pdf :
Send articles as PDF to
Share:

Arsip Situs

Online now

Show Post

Blog Archive